Chapter 425: Jangan Menghilang dari Pandanganku
Editor: Atlas Studios
Rasa itu bukan kesepian simbolis, tetapi kemandulan spiritual. Xinghe mengira dia ditakdirkan untuk menghadapi hidup sendirian ….
Siapa yang mengira Mubai akan berjanji untuk menjadi batu karangnya? Xinghe tahu dia mampu melakukan itu … tetapi dia bertanya-tanya, berapa lama Mubai akan bertahan.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Mubai sudah menyeret Xinghe keluar dari rumah besar itu. Angin dingin menerpa wajah Xinghe, menyegarkan pikirannya.
Xinghe tidak menjawab tetapi bertanya, "Kita akan pergi begitu saja? Kita tidak memberi tahu mereka terlebih dahulu?"
Mubai menggelengkan kepalanya. "Aku akan menjelaskan di telepon. Karena kita sudah memutuskan, lebih baik bertindak cepat."
"Baik." Xinghe mengangguk, dia benar, mereka sedang berpacu dengan waktu. Mobil itu mengantarkan mereka ke bandara pribadi tempat pesawat pribadi sudah menunggu. Mubai membawa Xinghe naik ke pesawat.
Sebelum masuk, Xinghe berbalik untuk melihat kegelapan di belakangnya dan tatapan penuh tekad melintasi matanya.
Ketika aku melihat tempat ini selanjutnya, itu akan menjadi akhir dari Feng Saohuang! Aku akan membuat dia menyesal pernah mengejarku dan semua yang aku cintai!
…
Begitulah, Mubai membawa Xinghe ke luar negeri. Ini menciptakan masalah bagi keluarga Xi yang telah membayar uang jaminannya. Namun, mereka tidak punya waktu untuk peduli tentang itu lagi. Keluarga Xi juga berada dalam situasi yang merepotkan, seperti Xinghe, mereka tidak punya pilihan lain selain untuk mencari tahu bukti kejahatan Saohuang sesegera mungkin. Dengan kata lain, ini adalah pilihan terakhir bagi keluarga Xi dan Xinghe.
Meskipun hal ini tidak akan mengakhiri keluarga Xi, tetapi itu akan menciptakan reaksi berantai yang akan menyebabkan kerugian besar bagi keluarga. Apapun itu, hal ini adalah risiko yang harus mereka ambil untuk mengatasi krisis.
Xinghe sama sekali tidak tahu bahwa apa yang menunggunya adalah kenyataan yang kejam dan gelap.
…
Negara yang dituju Mubai dan Xinghe adalah Negara Y. Mereka perlu berganti pesawat dua kali dan menghabiskan dua hari dan dua malam di udara sebelum mendarat di Negara Y.
Di pesawat, Mubai mengeluarkan pistol dan mengajari Xinghe dasar-dasar menembak.
"Negara Y berada dalam kondisi kritis saat ini, akan ada kerusuhan. Bahkan ada rumor tentang perang berskala besar yang akan segera pecah. Aku benar-benar tidak ingin membawamu bersama, karena itu terlalu berbahaya," Mubai katakan padanya.
Xinghe mengangguk. "Aku tahu, tetapi tidak ada tempat yang seratus persen aman, aku lebih suka mengambil kesempatan denganmu."
Mubai tersenyum sinis. "Jangan khawatir, tetaplah berada di sekitarku dan aku akan membuatmu aman. Setelah kita mendarat di Negara Y, tolong ikuti aku dengan dekat dan jangan hilang dari pandanganku."
Xinghe mengangguk untuk menunjukkan dia mengerti. Dia tahu betapa gentingnya situasi dan tahu bagaimana bertindak sesuai dengan situasi. Satu-satunya tujuan pergi ke Negara Y adalah menggunakan keterampilan komputernya untuk menggali bukti kejahatan Saohuang. Segala sesuatu lainnya akan dia serahkan pada Mubai.
Mubai terus memperbarui Xinghe mengenai penyelidikannya.
"Aku telah menemukan informasi lebih lanjut tentang organisasi ilegal ini, tetapi lokasi pangkalan mereka masih belum jelas. Menurut informasi yang aku kumpulkan, kelompok mereka sangat besar, sedemikian rupa sehingga kami tidak dapat menjatuhkan mereka tanpa bantuan, itulah sebabnya aku telah membentuk hubungan kerja sama dengan orang penting di Negara Y. Saat kita mengetahui lokasi markas mereka, kau dapat meretas ke sistem internal mereka."
Gifts
-- Gift
received Weekly Power Status
-- Power
Ranking 
-- Power
stone