Chapter 936: Berkolusi dengan He Lan Yuan

Editor: Atlas Studios

Mubai menjelaskan secara perlahan, "Xinghe agak tidak mendetail; maksudnya adalah upaya pembunuhan ini terkait dengan He Lan Yuan."

Penyebutan He Lan Yuan membawa kejutan lain ke ruangan itu. Bagaimana ini bisa terkait dengan He Lan Yuan?

"Bukankah He Lan Yuan berada di balik jeruji besi, bagaimana dia bisa merencanakan pembunuhan seperti ini?" Penatua Shen menyuarakan pertanyaan itu di benak semua orang. Selain itu, rencana He Lan Yuan adalah untuk menghancurkan dunia, jadi mengapa dia akan mengejar presiden Hwa Xia?

Mubai berkomentar dengan sebuah senyum gelap, "He Lan Yuan berada di balik jeruji besi, tetapi itu bukan berarti dia tanpa bahaya. Orang-orang tak berperasaan tertentu berencana mengambil keuntungan darinya untuk mengancam kita. Wabah virus dan pembunuhan ini adalah bagian dari rencana mereka. Analisis kami adalah mereka awalnya berencana menggunakan wabah virus untuk melemahkan negara kita, tetapi karena itu gagal sebelum waktunya, mereka membalas rencana cadangan mereka, yaitu membunuh Presiden."

Mereka sudah tahu tentang konspirasi mengenai wabah virus. Namun, mereka tidak berharap pembunuhan itu terkait dengan virus!

Nyonya Presiden dan yang lainnya mengerutkan kening dalam-dalam.

"Lalu, bagaimana kau bisa tahu mengenai konspirasi ini? Dan apa hipnotis yang kau sebutkan ini?" Wakil Presiden bertanya.

Mubai menjelaskan, "Ketika kami berada di bulan, He Lan Yuan menghipnotis dua pria untuk mencoba mati bersama dengan kami. Kami melihat hipnotisnya beraksi baik di pangkalan bulan dan di pesawat ruang angkasa. Itulah sebabnya kami mencurigai dokter itu juga telah dihipnotis, dan kami terbukti benar."

Xinghe tiba-tiba mengangkat kepalanya untuk berkata, "Itu benar, gejala yang dideskripsikan dokter itu benar-benar identik dengan cara He Lan Yuan mengerjakan hipnotisnya."

Mubai menambahkan, "Keahlian hipnotisnya sungguh bagus. Menurut teman-teman kita dari bulan, mereka mengatakan mereka kebal terhadap sugesti hipnotis normal, namun He Lan Yuan masih bisa menghipnotis mereka. Bayangkan betapa mudahnya bagi He Lan Yuan untuk melakukannya pada orang-orang Bulan, lalu melakukan hal yang sama pada manusia normal."

Semua yang berada di dalam ruangan itu segera mengerti segalanya. Jadi itu seluruhnya benar.

"Lalu, siapa yang telah berkolusi dengan He Lan Yuan?" Nyonya Presiden geram. "Mereka benar-benar berpikir Hwa Xia dapat dengan mudah diganggu?"

"Ini menjijikkan! Kita tidak boleh membiarkan mereka pergi begitu mudah. Tidak peduli siapa itu, jika mereka terungkap, kita harus mengejar ini sampai akhir yang pahit. Hwa Xia mungkin bangsa yang cinta damai, tetapi itu tidak berarti kita akan membiarkan orang lain berjalan sesukanya di sekitar kita. Jika mereka menginginkan perang, maka kita akan memberikan kepada mereka! " kata Wakil Presiden dengan marah.

Penatua Shen berkata dengan tenang, "Jangan terburu-buru. Kita akan berurusan dengan orang-orang itu nanti; kita harus fokus pada keluarga Tong terlebih dahulu. Kelompok pengkhianat ini harus diberi hukuman yang sesuai!"

"Tetapi kita tidak punya bukti, hanya kecurigaan saja." Wakil Presiden menggerutu, "Kalau saja kita punya bukti kesalahan keluarga Tong."

Baik Nyonya Presiden maupun Penatua Shen mengertakkan gigi karena mereka merasa benci. Meskipun mereka tahu keluarga Tong salah, mereka tidak punya bukti untuk membawa keluarga Tong ke pengadilan. Selain itu, mereka tidak bisa bergerak dengan mudah agar jangan sampai tertipu dari musuh mereka.

Xinghe menghentikan jari-jarinya dan berkata, "Pada titik ini, apakah kita benar-benar membutuhkan bukti? Kemudian, bukan karena kita tidak memiliki bukti yang diperlukan, besok kita akan memiliki bukti yang kita butuhkan."

Nyonya Presiden dan yang lainnya sangat gembira, dan mereka bertanya, "Bukti apa ini yang sedang kau bicarakan?"

Xinghe tersenyum dan berkata, "Tubuh wanita itu."

Tubuh wanita itu? Nyonya Presiden dan yang lainnya bingung. Bukti seperti apa ini?

Xinghe menjelaskan dengan hati-hati kepada mereka dan mereka akhirnya mengerti.

"Xinghe, untungnya kau ada di sini." Nyonya Presiden menghela nafas dan merasa lega.

comment 36 comment

Vote

SEND GIFT

next chapter

Load failed, please RETRY