Figo dan Dewan saling diam, sepertinya mereka larut dalam pikiran masing-masing. Suasana di dalam mobil itu tidak hening, karena masih ada suara radio yang menyelematkan kehiningan di antara mereka, karena mereka tidak tahu harus mengobrolkan apa. Belum lagi, kesalah pahaman diantara mereka berdua, karena Dewan dengan mulut lemesnya, selalu ada saja yang lelaki itu ucapkan dan membuat mereka salah paham.
Dewan sedang memikirkan cara, bagaiaman dia meminta maaf pada Figo, tanpa harus menuruni egonya sendiri. Dewan tidak ingin mengakhiri tahun ini dengan perasaan yang masih mengganjal.
"Gue minta maaf," ujar Dewan, berusaha dengan sekuat tenaga, sudah beberapakali dia coba untuk berbicara, mulutnya terbuka, tapi saat ingin menarik suasa, rasanya kurang terasa.
"Kenapa?" tanya Figo, lelaki itu heran, kenapa Dewan harus meminta maaf padanya, Figo memikirkan, kemungkinan lelaki itu telah berbuat salah padanya atau tidak.