Pagi hari.
Issei berjalan ke arah sekolah, dia sekarang akan menghajar kaiser.
Walaupun dia tidak tahu Kenapa kaiser mengincar nya, tetapi siapa yang peduli?, kesabaran issei sudah habis sekarang.
Dia pasti bakal menghajar kaiser, dan membunuhnya.
Apalagi kaiser sudah keterlaluan memberikan ilusi yang bikin sakit hati, dia lebih baik di hajar secara fisik daripada secara mental.
Jika Kaiser mendengarkan ini, dia akan menganggap issei itu masokis.
Sial, tunggu saja kaiser!.
Saat itu suara Draig terdengar di kepala issei.
"Baiklah tenang Partner, kau harus menanyakannya terlebih dahulu kenapa dia menghajar mu."
"Sabar?, sial Draig kau menyuruh diriku sabar setelah semua penghinaan yang diberikan kaiser kepadaku?." Kata issei dengan marah.
Dia benar-benar kesal sekarang, apalagi aura sekitar nya terlihat muram yang mana membuat orang-orang menjauh.
"Baiklah... tetapi bisakah kau tenang saat berjalan?, kau membuat orang-orang takut terhadap mu." Kata Draig sambil menghela nafas.
Dia bertanya-tanya apakah issei selalu impulsif seperti ini?, tidak, itu karena kaiser yang membuatnya Sangat marah.
Tetapi apa yang bisa Draig lakukan?, dia tentu saja tidak ingat merasakan perasaan teror dari kaiser.
Draig hanya berharap tuan rumah nya, Tumbuh kuat lebih cepat dari pada di kehidupan sebelumnya.
"Aku tidak terlalu peduli Draig." Kata issei.
Kenapa dia harus peduli dengan orang-orang ini?.
Issei menggelengkan kepalanya dan terus berjalan hingga saat itu gerbang sekolah akademi kuoh terlihat.
Saat dia sudah mencapai gerbang dan hendak melewatinya, issei mendengarkan suara siswa yang berteriak kegirangan di belakangnya.
Berbalik ke belakang, issei terkejut saat melihat seorang gadis cantik berambut pirang berjalan ke sekolah.
Di sebelahnya ada seorang pria tampan dengan rambut putih nya.
Mereka adalah Kaiser dan Asia yang sekarang adalah hari pertama dia sekolah.
Asia yang beru pertama kali ke sekolah sudah menarik perhatian siswa, kenapa? Itu karena wajah nya yang cantik namun polos membuat para siswa laki-laki terpesona.
Tetapi kesampingkan itu dulu.
Issei yang melihat ini terkejut tentu saja, namun saat melihat pria tampan yang berjalan bersama Asia, tatapannya menatap tajam ke arah Kaiser dengan niat membunuh yang membuat Kaiser memperhatikannya, bukan itu saja siswa akademi kuoh secara tidak sengaja menjauh dari issei.
Kaiser yang melihat ini tentu saja tatapan mengejek ke arah Issei, dan issei orang itu meraung saat melihat tatapan mengejek dari kaiser.
{Kaiser Aurelius...aku akan membunuhmu sepulang sekolah, aku tidak peduli masalah apa yang kau miliki terhadapku tetapi karena kau sudah beberapa kali memprovokasi diriku maka mati lah sepulang sekolah!.}
{Dan Asia?...aku akan membawanya... bagaimana jika dia menolak?..aku akan membawanya dengan paksa.}
{Ngomong-ngomong, aku juga belum bertemu Rias, Brengsek ini salah bajingan putih itu!.}
Para pahlawan wanita mengerutkan kening saat mendengar rencana issei.
Mereka tidak menyangka Protagonis Regresi ini akan semenjijikkan itu.
Tetapi hei apa jawaban Kaiser?.
[Haha!, baiklah, baiklah protagonis ini sangat percaya diri tetapi hei ini akan menyenangkan bukan?.]
Kau yang ingin di bunuh menganggap ini menyenangkan?.
Para pahlawan wanita tidak mengerti cara kerja berpikir kaiser.
Asia yang mendengarkan ini khawatir terhadap Kaiser, Melihat ke arah Kaiser, asia melihatnya tersenyum dengan tatapan nya tertuju ke arah pria.
Asia pun mengikuti tatapan Kaiser, dan dia melebarkan sedikit matanya, tanpa sadar dia mundur sedikit kebelakang kaiser.
Kaiser yang melihat asia mundur ke belakang hanya bisa tersenyum, tindakan Asia bisa membuat ekspresi issei jelek.
Lihat, ekspresi nya menjadi jelek, saat melihat tindakan asia, Issei pun berjalan ke arah kaiser.
"Kaiser." Kata Issei, suara nya juga terdengar kesal.
"Ada apa junior issei?."
Ngomong-ngomong tinggi badan Issei dan Kaiser berbeda, walaupun issei sudah membangkitkan Sacred Gear Longinusnya dan membuat Tinggi badan nya naik menjadi di atas rata-rata.
Tetap saja di hadapan Kaiser dia hanya mencapai dagunya kaiser, jadi issei harus mengangkat kepalanya untuk melakukan kontak mata.
Melihat Issei mengangkat kepalanya karena perbedaan tinggi badan, kaiser pun melihat dengan tatapan merendahkan yang mana membuat issei tambah kesal.
"Rekan, tenang jangan impulsif." Kata Draig.
Ya, aku tahu.
Setelah menjawab perkataan Draig Lewat mental, issei pun perlahan berbicara.
"Selagi aku berbicara baik-baik, lepaskan gadis pirang itu sebelum kau menyesal." Kata issei dengan suara marah.
"Lepaskan? Issei jangan berbicara omong kosong?." Kata Kaiser.
"Kau yang omong kosong, gadis pirang Disana jujur saja kau di ancam oleh bajingan ini kan?." Kata Issei sambil menunjukkan jarinya ke arah Kaiser.
Gadis pirang yang di maksud issei tentu saja Asia, dia melihat ke arah issei sambil bersembunyi di belakang kaiser.
"Say sudah memberi tahu anda kan, Kaiser-san tidak mengancamku, malahan dia membantuku, jadi tolong jangan memfitnah Kaiser-san lagi." Kata Asia sambil memegang baju kaiser dengan erat.
Asia takut di bawa pergi oleh Issei, tetapi dia juga khawatir issei tiba-tiba memukul kaiser.
"Lihat? Issei tolong jangan berbicara omong kosong lagi, asia ayo kita pergi." Kata Kaiser, sambil memegang tangan Asia dan berjalan pergi meninggalkan issei.
Asia tidak melepaskan tangan kaiser, dia berjalan bersamanya sambil mengobrol.
Siswa-siswa yang melihat adegan sebelumnya hanya menggeleng kepala, dan menatap nya dengan kasihan.
Mereka menganggap Adegan kaiser dan issei seperti film drama cinta segitiga, dan pihak yang kalah adalah issei yang di tolak oleh gadis cantik yang membintangi sebagai pahlawan wanita utama.
Issei tentu saja merasakan tatapan yang di lontarkan siswa yang sedang menatapnya kasihan membuatnya terhina.
Tetapi dia mengabaikannya dan berjalan lagi.
"Kaiser... tunggu saja, kau akan menyesal." Gumam Issei.
.....
"Hati-hati oke?, dan jangan khawatir kamu tidak sekelas dengan pria gang dipanggil issei." Kata Kaiser.
Mereka saat ini sedang di ruang guru, jika kalian bertanya kenapa mereka disini?, itu karena Asia tidak tahu masuk kelas yang mana.
Dan Kaiser, bukanya tidak mau membantu Asia, tetapi hei di jepang bukannya seperti ini ya? Dan bukan itu saja, kaiser juga tifak tahu Asia kelasnya dimana.
Dia juga murid pindahan jadi wajah jika bertanya ke guru kan?.
"Y-ya, terima kasih Kaiser-san." Kata Asia sambil ternyaman lembut.
Kaiser menggagukan kepalanya mendengarkan jawaban Asia.
"Kalau begitu aku duluan Asia, bu guru." Kata Kaiser sambil bangkit dari kursi nya.
"Oh benar, nanti istirahat aku akan menjemputmu dan kita makan siang bareng." Kata Kaiser sambil tersenyum lembut.
"Mm, aku akan menunggu." Kata Asia.
"Baiklah, Bu guru tolong jaga Asia, dia terlalu pemalu." Kata Kaiser sambil membungkuk sedikit.
"Jangan Khawatir aku akan menjaga nya." Kata Seorang Guru wanita.
"Wawawa.. Kaiser-san bukanya aku..." Asia tidak menyelesaikan perkataannya karena wajah nya memerah.
Dia malu saat Kaiser memberi tahu guru kalau Dia itu pemalu.
"Kalau Begitu saya pergi dulu, permisi." Kata Kaiser sambil berjalan keluar.