Download App
89.65% Suara hati yang terdengar oleh pahlawan wanita. / Chapter 26: Ini dia lagi.

Chapter 26: Ini dia lagi.

Masih di sekolah.

Lebih tepatnya sekarang jam istirahat.

Di kantor osis sekarang Ada 2 gadis cantik duduk saling berhadapan dengan teh di meja, Mereka adalah Rias dan Sona.

Kenapa Rias ada di kantor osis?, seperti yang kemarin Rias bilang, dia akan menanyakan pertanyaan kepada Sona.

Apa yang Rias ingin tanyakan kepada Sona?, yah kita bisa melihatnya....

"Sona aku tidak akan berbasa-basi." Kata Rias sambil menyandarkan punggungnya ke Sandaran punggung Sofa.

Sona menebak apa yang ingin ditanyakan oleh Rias terhadapnya.

"Kau ingin bertanya Soal kaiser kan?." Kata Sona sambil tersenyum.

Ngomong-ngomong, Kaiser tidak ada disini karena dia sedang mengajak Asia berkeliling sekolah.

"Bagaimana Kamu tahu?!." Teriak Rias.

Dia tentu saja terkejut karena Sona menebaknya, mengingat Sona adalah Tunangan kaiser, dan Rias ingin bertanya soal tunangannya teman masa kecilnya ini membuatnya malu.

"Bagaimana aku tahu?... Ayolah Rias tatapanmu terhadap kaiser itu tidak biasa." Kata Sona.

Jelas Rias ingin bertanya apakah dia bisa menjalin hubungan dengan Kaiser atau tidak.

Sebenernya Sona tidak mempermasalahkan jika Kaiser ingin mempunyai harem.

Di dunia bawah harem adalah hal yang normal, selama kamu mempunyai kekuasaan atau kekuatan maka kamu sudah memenuhi syarat tersebut.

Tetapi aku juga tidak akan membiarkan Wanita asal-asalan menjadi wanita Kaiser.

"Ugh..."

Rias sebagai seorang otaku sudah pasti dia terkadang membaca manga romantis, jadi dia pasti tahu apa itu cinta , tetapi hei ini pertama kalinya dia jatuh cinta dan ini membuang gugup.

Siapa yang dicintai Rias? Itu adalah Kaiser, dan Kapan Rias jatuh cinta?, waktu itu dia jatuh cinta saat melihat kaiser bertarung dengan Serefall.

"Aku tidak masalah jika kamu ingin menjadi wanita nya Rias, hanya saja aku tidak tahu apakah Kaiser ingin menerimu atau tidak."

"Lagian aku juga jarang menghabiskan waktu bersamanya." Kata Sona sambil menghela nafas.

Dia tentu saja ingin menghabiskan waktu bersama tunangannya, tetapi pekerjaan osis menumpuk di kantornya.

Ngomong-ngomong Soal kaiser, aku ingat tadi malam dia mengirimiku pesan dan mengajak ku berkencan akhir pekan.

Sona tentu saja menerimanya, dia tidak sabar menunggunya, saat sona sedang memikirkan tentang kencan tanpa sadar senyuman indah muncul di wajah nya yang membuat Rias bingung.

Dia bertanya-tanya apakah Sona senang jika dirinya menjadi wanita Kaiser?.

Jika Sona tau apa yang dipikirkan Rias, dia akan menjadi "Tidak!" dengan cepat.

Tetapi kesampingkan itu dulu.

"Aku mengerti Sona, tapi apakah benar-benar tidak apa-apa?." Kata Rias, dia meminta konfirmasi lagi, karena takut nya Sona hanya mempermainkannya.

Tetapi jika benar?, Rias akan melompat-lompat kegirangan.

"Aku benar, seperti yang kubilang sebelumnya, aku tidak apakah Kaiser akan menerimanya atau tidak."

"Terima Kasih Sona!." Kata Rias sambil tersenyum cerah.

Walaupun Rias belum menjadi wanita Kaiser, dia sudah mempunyai Ide untuk menghabiskan waktunya bersama kaiser.

Ide-ide tersebut membuatnya tersenyum konyol.

....

Sore hari.

Di gerbang sekolah.

Siswa-siswa sudah pada pulang, jadi sekolah Sekarang agak sepi, Kaiser menatap ke langit yang bewarna oranye seperti di anime.

Kaiser tidak sendiri, dia bersama Asia yang berada di sisinya yang baru datang.

"Asia, bagaimana pertama kamu sekolah?." Kata Kaiser sambil tersenyum.

"Menyenangkan Kaiser-san." Kata Asia sambil tersenyum.

"Begitu, baguslah jika kamu suka, kalau begitu ayo pergi."

"Kaiser!."

Saat kaiser dan Asia hendak berjalan pergi, seseorang meneriaki nama kaiser di belakang.

Melihat ke arah belakang, dia melihat seorang gadis berambut merah yang sedang berjalan cepat ke arah nya.

"Rias?." Kata kaiser bingung.

"Hehe~ halo kaiser." Sapa Rias, dia juga melihat ke arah Gadis berambut pirang di sebelah kaiser.

"Um?." Kata Asia penasaran.

"Ah, Ini Rias Gremory teman sekelas ku, dan Rias Ini Asia Argento yang ku ceritakan di Kantor osis." Kata Kaiser.

Rias cemberut karena kaiser hanya menganggap nya teman sekelas, tetapi itu tidak salah, tapi hei tapi pasti hubungan mereka bukan sekedar teman sekelas.

"Salam kenal, seperti yang Kaiser katakan aku Rias Gremory." Kata Rias sambil tersenyum.

"A-ah Aku Asia Argento salam kenal." Kata Asia membungkuk sedikit.

Asia pasti kenal siapa Rias, Dia seperti dirinya pahlawan wanita, dan ini pertama kalinya dia bertemu.

"Bolehkah aku memanggilmu Asia?." Kata Rias.

Rias juga tentu saja tahu siapa Asia Argento, Dia adalah pahlawan wanita seperti dirinya, dan ini pertama kalinya dia bertemu.

Mengingat Asia adalah pahlawan wanita, sudah pasti Asia akan masuk kedalam harem issei, yang berarti mereka akan bertemu di masa depan atau harusnya kemarin.

Sebagai Otaku dia menebaknya, tetapi dia juga tidak tahu.

"Tentu, Gremory-san." Kata Asia dengan senyuman.

"Panggil saja aku Rias, Asia." Kata Rias.

"Aku mengerti Rias."

Melihat Interaksi sosial kedua gadis itu, Kaiser tersenyum, ini seperti di karya aslinya yang mana mereka akan bertemu.

Tetapi karena ada kaiser, Asia tidak bertemu dengan Rias seperti di karya aslinya.

Yah, tetapi kenapa? Toh lagian Kaiser malas memikirkan karya aslinya, bukankah akan lebih cepat jika sat-set sat-set dari pada banyak cincong.

[Melihat Kedua gadis itu...aku tiba-tiba teringat protagonis, bukankah dia ingin membunuhku? Tetapi kemana dia sekarang?, hei protagonis Where are you?.]

Para pahlawan wanita:

Em....Kaiser kenapa tiba-tiba bahasa Inggris?.

Asia dan Rias juga bingung kenapa kaiser tiba-tiba mengunakannya bahasa inggris, tetapi mereka segera menghilang pikiran tersebut.

Saat mereka mengobrol sebentar, ya cuman sebentar, itu karena suara protagonis yang seperti melihat mereka.

{Rias?!, kenapa dia bersama bajingan itu?!!, tidak mungkin dia juga di incar oleh bajingan itu kan?!.}

{Sial!!, pantas saja aku tidak bertemu Rias seperti di kehidupan sebelumnya, ternyata dia Rias selalu mengalihkan perhatian karena bajingan putih itu!!.}

{Ah!!, ah!!, Rias tunggu aku, aku akan menyelamatkan mu dari tangan bajingan itu.}

Kaiser, Asia dan Rias mengerutkan kening, Terutama Rias, dia malas bertemu dengan protagonis.

Dan siapa yang ingin menunggu mu?.

Dia hanya bisa menggelengkan kepanya, untung saja Kaiser ada di dunia ini, Jadi dia bisa menghindar dan tidak mengikuti plot yang dibuat oleh sang penulisnya.

Asia hanya bisa menghela nafas, dia tidak menyangka bakal bertemu dengan protagonis lagi.

Kaiser? Dia hanya bisa mengeluh dari dalam hatinya.

[Sial, sebelumnya aku hanya bercanda dan tidak benar-benar serius menunggu protagonis... tetapi kenapa dia benar-benar datang?!.]

[Bisakah dia menjauh dari ku?.]

Kaiser mengeluh dari hatinya, dia terlalu malas untuk berdebat dengan protagonis sekarang.

Dia hanya ingin cepat-cepat pulang kerumah dan rebahan di kasur empuknya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C26
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login