Download App
66.66% SENYAPNYA LAYOKA / Chapter 18: Bab 18 Memori Manis Malang sudah

Chapter 18: Bab 18 Memori Manis Malang sudah

Cik Chio mulai menceritakan apa yang sedang terjadi pada shiori.

"Bermula, saat shiori mengantarkan tamu kota berkeliling desa. di penginapan, tak sengaja Shiori berjalan di atap rumah. Penginapan itu belum memiliki penghalang atau pegangan yang aman biar tidak jatuh, tapi nasib malang menimpa shiori, dia berjalan mundur tanpa melihat situasi di belakang, terjatuh dan bagian yang terluka adalah kepala, dan memori satu tahun terakhir itu sudah tidak bisa diingat kembali. ya jika ada yang menyinggung kejadian satu tahun terakhir shiori akan kembali merasa sakit kepala. Jadi Cik belum sempat kembali menceritakan massa petualang bersama tiga pemuda kota yang merubah desa menjadi lebih baik. Cik tidak sanggup melihat shiori merasa kesakitan. Selain kepala, shiori juga masih belum bisa berjalan dengan normal, dan itu juga tangannya baru bisa digerakkan tadi pagi."

"Kasian shiori, aku pun tidak tega melihat nya, apalagi melupakan memori manis yang sudah dilalui, ehhm Bara gimana ya jika mendengar berita ini"

"boleh Cik Chio minta tolong ke shera, untuk sementara shera bisa berteman dengan shiori tapi tidak singgung kejadian satu tahun ini ya, hindari sebut nama tiga pemuda kota itu. Biarkan shiori kembali sehat dulu"

"baik Cik, shera tahu. Baiklah shera pamit dulu ya. Shera mau ke rumah paman hideoki, Nanti malam shera kembali menjenguk shiori cik"

"Iya shera, Boleh silahkan kembali nanti malam. Shiori pun pasti sudah membaik" ucap chiozie

____

Di rumah paman hideoki, shera menuju ladang yang dibelakang rumah. sekitar sudah dua pekan ladang ditinggal oleh paman, buah yang masih di tanaman sudah ada yang busuk dan masih juga ada yang bisa dimakan, shera mulai memetik untuk dia makan, terasa lapar setelah perjalanan lama.

_____

Bulan bersinar cukup sayup, Langit sudah berganti gelap. shera teringat janjinya akan jenguk shiori. shera mulai menapaki jalan setiap rumah, dan sampai sudah di rumah Shiori.

shiori sedang duduk sendiri di teras rumah menatap langit.

"shiori, Haiii"

"eh Sher, kemari duduk. maaf ya tadi aku ada masalah dengan kepala, jadi ga sadar, dan abaikan kamu yang baru hadir"

"IT's okay Shiori. sekarang bagaimana kabar mu? sudah enakan kah?

"Iya, sudah. ini aku sedang mencari angin malam. enak ya, menatap langit. indah sekali langit malam"

"Betul, memang indah langit malam. eehhm shiori tentang surat itu boleh saya minta kembali "

"oh iya surat dari Bara ya, kenapa kau mintakan kembali, itu surat buat aku kan?"

"iya, tapi sebaiknya untuk kesehatan secara maksimal kamu biarkan surat itu saya yang pegang, lekas sehat kamu bisa membacanya"

"ada apa emang? siapa Bara? apakah aku mengenalnya? biarkan aku membacanya, mungkin dengan membacanya aku akan segera kembali ingatan ku ya meski harus merasakan sakitnya kepala"

"Baiklah jika kau ingin membacanya, aku pun ingin kau kembali mengingat memori manis sebelumnya agar tidak menjadi kenangan yang malang, tapi berjanji lah jangan memaksakan diri untuk terus membacanya, jika kau sudah merasa sakit kepala "

"Terimakasih ya Sher, kamu mengerti apa yang sedang aku usahakan "

mereka saling berpelukan

"oh ya sher, lepas aku sakit kemaren tak pernah kau tampakkan diri baru kini kelihatan, habis ada keperluan dimana kau sher?"

"ehm, maafkan sahabat kau ini ya shiori. aku baru kembali dari kota. aku kan sekarang tinggal disana bersama orang tua kandung ku dan aku kembali kesini karena ada keperluan di rumah paman hideoki "

"sejak kapan kau berjumpa dengan orang tua kandung mu, sejak desa kembali baik-baik saja kah?"

"iya, sejak itu."

"boleh nih aku main ke tempat tinggal kau di kota. pasti kota lebih maju dan berkembang dari desa layoka. ya desa layoka yang baru saja merangkak berkembang "

"tentu"

shera bingung, rasanya geram sekali. shera ingin bercerita bagaimana keadaan teman-temannya di kota, menceritakan Bara harusnya sih informasi ini informasi yang sangat ditunggu shiori, tapi saat ini belum tepat, shiori masih belum begitu baik keadaannya.

"Sher, kayaknya aku pernah merasakan suasana langit seperti ini, menatap ribuan bintang dengan bulan di teras rumah, sepertinya di rumah paman hideoki deh tapi saat itu ku rasa bukan hanya kita ber dua, iya ada teman lagi siapa ya dia, kamu ingat ga?"

"ini pasti pas shiori pertama bertemu dengan bara dan si kembar itu, duh ku jawab apa nih" ucap shera di dalam hati

"hai sher, kau dengar apa yang ku ucapkan kah" shiori tepuk tangan mengagetkan shera yang sedang bingung mau respon apa.

"iya, aku ingat. disana ada paman hideoki dan juga teman baru kita. Namanya Bara, dan si kembar Akihiko dan Akihiro"

shiori sudah mulai merasa sakit kembali, namun dia masih penasaran

"siapa orang-orang itu, kawan baru kita?"

"iya mereka dari kota ke desa untuk menyelesaikan Missi dan membantu kita"

shiori semakin memegangi kepalanya

"shiori, shiori kau kenapa? sakit kepala lagi"

"Aaaarrrrrhhhh,,, sakitttttttttttt" shiori menjerit

cik Chio mendengar jeritannya dan Langsung ke teras.

"eh ada shera, shiori kenapa sher?"

"sepertinya sakit kepala lagi cik, kita antar ke kamar aja yuk"

chiozie dan shera langsung membopong shiori menuju kamarnya, memberikan minum air putih dan obat penenang kembali. Betul saja selang beberapa menit shiori tenang dan kembali tidur.

"shera, bisa cik Chio bicara dengan shera di luar. biarkan shiori istirahat dulu"

"baik Cik"

mereka duduk di teras

"apa yang tadi kalian bicarakan, bukankah kita sudah bicarakan untuk tidak membahas petualangan kalian dulu. tolong biarkan shiori sembuh dulu kesehatan nya, setelah kuat baru kita akan pelan - pelan mengembalikan kenangan memori manis nya satu tahun silam. jadi shera mohon bisa bersabar ya"

"maafkan saya Cik Chio, saya tidak bermaksud shiori semakin sakit. hanya saja tadi sejenak shiori bertanya bahwa ia pernah merasakan menatap langit di rumah ku dan aku menjawab apa adanya saat pertemuan pertamanya dengan Bara namun belum selesai bicara shiori sudah menjerit, sekali lagi tolong dimaafkan ya cik"

" iya, cik chio memahami kebingungan kamu saat ditanya tentang hal yang berkaitan dengan memorinya di satu tahun terakhir ini, tapi tolong bisa di filter lagi ya sher mana yang boleh di dengan shiori dan di tahan mana yang shiori tidak perlu mengetahuinya, kamu bisa kan sher"

"iya cik, saya akan berhati-hati kembali dengan ucapan saya"

"iya sher, saya pun tetap mengizinkan kamu menemui shiori karena dia butuh teman curhat, ehm kamu berapa lama di desa"

"hanya tiga hari cik"

"cepat sekali sher, tapi tak apa sisa dua hari bisa kamu temani shiori. jadi silahkan menginap di rumah cik saja ya sher, dan tolong jangan ditolak permintaan cik chio"

"aduh, saya tak pandai menolak jika cik chio yang meminta. baik Cik saya menginap disini. Terimakasih"


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C18
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login