Download App
70.37% SENYAPNYA LAYOKA / Chapter 19: Bab 19 Masih Terlupakan

Chapter 19: Bab 19 Masih Terlupakan

Shera tidur di kamar tamu setelah cik chio mempersiapkan kamar untuknya agar shera nyaman dan nyenyak tidur. Dan sebelum ke kamar,Dilihat lah sekejap tubuh shiori masih lemah dan belum tersadarkan.

"apa yang harus ku sampaikan dengan Bara, sedih ya tak perlu ditanyakan, berantakan dan hancur hatinya melihat shiori yang sedang duka lara, apalagi kenangan bersamanya dari awal berjumpa sampai saat kemaren, yang sudah diukir bersama. tentu bara pasti akan mencari seribu cara untuk mengembalikan memori shiori yang hilang" ucap shera dalam hati.

____

Sinar matahari menyilaukan mata shera, dan betul saja suasana pagi yang cerah membangunkan tidur shera. shera pun ke kamar mandi untuk mencuci muka sebelum keluar kamar. dibukanya pintu kamar mandi dan shera melihat ada shiori yang sedang menunggunya di tempat tidur shera.

"Hai Shiori, gimana kabar mu? sudah baikan kah?

"iya sher, aku sudah lebih membaik. maafkan aku ya semalam aku meninggalkan mu, ntah kenapa rasanya sakit sekali ini kepala."

"iya, santai saja. sekarang kamu mau ngapain?"

"ehm itu Bubu ku minta aku ajak kamu sarapan dulu. Njum"

"hehe tau aja aku sudah lapar sekali nih, gasss ke meja makan"

shiori membalas dengan ketawa.

di meja makan, chiozie sedang menata makanan

"sudah bangun shera, njum kita sarapan dulu"

"iya Cik, wihh kelihatan lezat sekali nih, rasanya ingin ku lahap semuanya"

"wajib dihabiskan dong"

Kaka nya shiori pun ikut sarapan, namanya Choki.

"Eh shera, lama tak jumpa di desa. betah sekali nampaknya kau di kota"

"ehh .. iya kak, ada kursus menjahit di kota dan saya belajar biar jadi desainer baju" ucap shera

"bagus dongs, semoga berhasil ya sher"

"bagaimana kabar pembangunan desa Choki" tanya chiozie

"aman Bu, hari ini kami mau pasang alat penangkap sinyal biar mudah berkomunikasi dengan penduduk luar desa, ya paling sore pun sudah beres"

"seru nih, bisa dong dipakai komunikasi antara aku dengan shiori kapan pun, iya kan shiori"

"kedengarannya seru, jadi kita semakin dekat meski tak bertemu langsung kan ya sher"

"iya, penduduk kota sih begitu katanya. tapi aku belum mencoba beli handphone, aku nunggu beli Bareng dengan shiori nanti kita bisa curhat setiap hari"

"izzt izzzt gimana sih sher, masa belum punya handphone. sudah berapa lama kau di kota."

"baru satu bulan eh, ya iya habis ini ku beli handphone tuh"

"okai, sudahi obrolan nya, njum lanjutkan sarapan kalian"

choky sudah selesai sarapan duluan, dan dia pun pamit pergi dulu untuk memantau pekerjaan proyek komunikasi.

"sher, habis ini kamu mau kemana?"

"eehhmm aku mau balik ke rumah paman, aku mau lihat ladang dan beres-beres sih"

"boleh aku ikut dengan mu" ucap shiori

shera tidak langsung menjawab, dia menatap wajah chiozie. seperti bertanya boleh atau tidaknya ke cik chio. Cik Chio yang tau arti tatapan itu pun mengangguk dan itu artinya diizinkan shiori pergi bersama shera.

"ayok" balas shera

shera dan shiori berjalan dan ketika melewati taman desa.

"sher, kau tidak ingin mampir dulu ke taman desa." ucap Shiori

"boleh, tapi nanti sore aja ya. pasti lebih enak suasananya" ucap shera

"ouh gitu ya, okay deh "

shera ingin perlahan membantu shiori, dengan suasana sore di taman semoga bisa ada celah untuk mengingat kembali, kebiasaan di taman di sore itu saat shiori di kota, dan disisi lain shera ingin segera selesaikan keperluannya di desa agar dia bisa kembali ke kota dan menyampaikan kabar shiori pada Bara, itu akan lebih membantu meskipun cik chio masih mengkhawatirkan kesehatan shiori, tapi bagi shera kebahagiaan mengingat kembali kenangan yang hilang akan membawa shera kembali sehat sepenuhnya.

apalagi dengan dimudahkan komunikasi melalui handphone, itu akan membuat semakin mudah shiori ingat semuanya dibantu dengan bara dan si kembar.

begitu lah yang dipikirkan shera sepanjang perjalanan, disisi lain shiori pun bercerita tentang perkembangan desanya, shera hanya mendengarkan nya dan sesekali merespon

"bagus dong"

sampai juga di rumah hideoki,

"shiori kau mau ikut aku ke ladang di belakang atau mau menunggu disini "

"ikut dongs, aku kan mau bantu kamu di ladang. kalau disini sendirian mana bisa aku" ucap shiori

"ayok, pakai perlengkapan dulu ya"

mereka memakai sepatu boot dan membawa alat-alat untuk memudahkan pekerjaan nya di ladang seperti cangkul, sarung tangan, sekop, gunting tanaman.

shera kali ini shera ingin merapikan tanaman ladang, dipilih mana yang harus dibuang, mana yang masih bisa dipetik untuk dikonsumsi dan mana yang harus di pertahankan.

_____

ketika matahari mulai meredup sinar nya

"sher, kamu tidur di aku kan malam ini"

"boleh, njum kita jalan sekarang. kita mau ke taman desa dulu kan"

"iya, ayok sher"

sesampainya di taman desa, mereka duduk di ayunan.

"sher, kita pernah gak sih duduk di taman sore seperti ini. aku merasa suasana ini pernah ku alami dulu, tapi apa benar di taman desa ini, rasanya taman ini baru juga di buat dan kamu juga baru pertama kan ada di taman ini"

ketika shera mau menjawab pertanyaan shiori, kak Choki datang.

"hai Shiori shera.. desa sudah bisa akses komunikasi kaya di kota, nih aku kasih kalian handphone biar bisa saling terhubung"

"yeeeii dapat hadiah dari kak Choki. terimakasih lho kak" ujar shera

"langit sudah gelap banget, kaya mau hujan shera shiori njum pulang aja" ujar kak Choki

"iya kak"

mereka berlarian, dan benar saja mulai turun gerimis sesampainya di teras rumah Shiori. mereka langsung masuk dan berjumpa dengan chiozie.

"sudah berkebun nya" tanya chiozie

"iya Bu, seru sekali. aku kangen berat dengan shera. ini shera ku minta nginap di rumah kita dan mau tidur dengan ku"

"iya cik, besok saya kembali ke kota. tapi tenang saja, saya bisa berkomunikasi dengan shiori sudah diberi hadiah handphone oleh kak choky."

"bagus dong, ya sudah kalian mandi dulu dan lanjut makan malam ya, bubu siapkan dulu hidangan nya" ujar chiozie

ketika malam tiba, shera dan shiori bercanda tentang massa kecil dulu. mereka sering isengin kak choky dan paman hideoki. Kak Choky yang suka dengan Bola ketika mau main dengan teman sebaya nya diambil bola nya dan diumpetin di kamar shera. Paman hideoki yang sudah panen buah dan buah nya langsung dijual shera dan shiori ke penduduk yang lewat dengan harga murah.

shera sengaja tidak ingin menceritakan tentang Bara dan si kembar agar shiori bisa bercanda dengan shera untuk malam terakhir ini, tidak menutup juga bahwa shera sangat merindukan ketawa dan senyum nya shiori.

Shera dan Shiori memang selisih dua tahun persahabatan mereka sudah seperti Kaka adik, jika shera ada yang jailin shiori tampil maju depan. Shiori dan shera pun sama-sama tumbuh menjadi perempuan yang pemberani dan suka tantangan.

dan mereka akhirnya menutup candaan, melihat malam semakin larut dan besok pagi shera harus pergi pagi-pagi sekali.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C19
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login