"Sepertinya aku sudah lama tidak melihat Lei Lie, apa mungkin dia ada masalah?" Qiao Qing mengerutkan keningnya, "Teleponnya juga tidak dapat dihubungi, aku khawatir sekali."
"Mungkin dia sedang menangani kasus besar?" Lan Qianyu berkata, "Kadang kalau sedang mengerjakan kasus yang penting tidak boleh berhubungan dengan dunia luar. Dia kan sudah besar, dia akan baik-baik saja."
"Jangan lupa, justru karena dia menangani kasus-kasus besar itu makanya aku khawatir terjadi apa-apa dengannya saat dia sedang bekerja." Qiao Qing cemberut, "Dia begitu menyukaimu, tapi kamu sama sekali tidak peduli kepadanya."
"Akan repot kalau aku terlalu peduli kepadanya." Lan Qianyu tertawa, "Ada kamu yang memperhatikannya kan sudah cukup."
"Hihi, benar juga." Qiao Qing tertawa sambil tersipu-sipu, namun sesaat kemudian dia kembali berbicara dengan cemas, "Aku menelepon rekan kerjanya, tapi rekan kerjanya itu mengatakan kalau Lei Lie mengambil cuti panjang, sudah lama dia tidak datang ke kantor. Kira-kira dia mulai menghilang sejak hari dimana kamu mendapati dirimu hamil. Waktu itu ketika kamu dibawa pergi oleh Ye Yan, dia juga ikut mengejar dengan mobil. Setelah itu aku tidak bertemu dengannya lagi."
"Mungkin dia ada urusan keluarga, kamu jangan berpikir yang tidak-tidak." Lan Qianyu menenangkannya, "Mungkin kasusnya membutuhkan waktu lebih lama untuk ditangani, nanti dia pasti akan menghubungi kita."
"Semoga saja begitu." Qiao Qing menghela nafas, "Qianyu, apakah kamu benar-benar mau menikah dengan Ye Yan? Tadi aku mendengar Tuan Besar Ye sedang menelepon, sepertinya dia sudah menyuruh orang untuk mempersiapkan pernikahan di New York."
"Semua sudah diputuskan, tidak mungkin bisa dibatalkan lagi."
Lan Qianyu menundukkan kepalanya. Setelah tinggal selama seminggu dia rumah keluarga Ye, dia hanya menemui Ye Yan sekali saja. Ye Yan berada di kamar perawatan di lantai satu. Karena pada dasarnya dia memiliki vitalitas yang cukup bagus, maka proses pemulihannya juga bisa dibilang cukup baik. Tetapi karena lukanya terlalu parah, sampai sekarang dia masih belum bisa turun dari tempat tidur.
"Baiklah, karena kamu sudah memutuskannya, aku juga tidak akan mengatakan apa-apa lagi." Ucap Qiao Qing, "Aku hanya dapat mendoakanmu dalam hati, semoga kamu selalu baik-baik saja!"
"Terima kasih!" Lan Qianyu tersenyum.
**
Dalam sekejap mata, setengah bulan pun telah berlalu. Kondisi Ye Yan sudah jauh lebih baik. Tuan Besar Ye menyuruh orang untuk menyiapkan pesawat. Dia memutuskan besok akan membawa mereka kembali ke Amerika untuk melangsungkan pernikahan.
Malam hari ini Shen Xin juga datang. Setelah makan malam, dia dan Qiao Qing membawa Lan Qianyu berjalan-jalan di taman.
Zhao Jun dan empat orang bodyguard lainnya terus membuntuti di belakang mereka dan menjaga mereka tanpa bersuara.
Keluarga Ye selalu melakukan segala sesuatunya dengan sangat waspada. Anak dalam perut Lan Qianyu saat ini telah menjadi objek perlindungan utama. Tuan Besar Ye telah memberi perintah, tidak boleh membiarkan apapun terjadi kepada Lan Qianyu dan anaknya.
Mereka bertiga berjalan sambil mengobrol. Setelah berjalan selama lebih dari setengah jam, mereka telah melewati sebagian besar wilayah taman dan mendapati di depan mereka ada sebuah danau. Danau itu tenang dan indah, airnya bagaikan cermin yang dapat memantulkan wajah mereka dengan jelas.
Lan Qianyu berdiri diam di tepi danau sambil memandang tumbuhan berdaun lebar yang mengapung di tengah. Dia lalu berkata dengan sedih, "Qiao Qing, kamu tahu mengapa tumbuhan yang mengapung di sana itu tidak mempunyai akar?"
Tanpa menunggu jawaban dari Qiao Qing, Lan Qianyu sudah menjawabnya sendiri, "Karena tidak ada yang menyayanginya, oleh sebab itu dia mengapung tanpa arah dan hanya bergerak mengikuti arus, selamanya… tidak akan bisa menemukan rumah miliknya sendiri."
"Qianyu, jangan berkata seperti ini…" Qiao Qing tahu kalau Lan Qianyu menjadi sedih karena teringat masa kecilnya.
"Setelah tumbuhan itu layu, dia bahkan tidak memiliki akar. Di dunia ini, ada banyak sekali hal yang apabila telah hilang, maka tidak akan meninggalkan jejak apapun selain kenangan…"
Lan Qianyu bergumam sendiri. Entah kenapa dia teringat saat dulu dia masih remaja, dia juga pernah berkencan dengan Xiao Han di tepi danau. Saat itu adalah pertama kalinya Xiao Han menggandeng tangannya dan berkata di telinganya kalau seumur hidup dia akan melindunginya.
Lan Qianyu mengira kalau dia telah merelakan cintanya kepada Xiao Han dan tidak akan mengingatnya lagi. Namun malam ini dia tidak dapat berhenti memikirkannya. Ternyata ada banyak hal yang hanya dapat disembunyikan dalam hati, tetapi tetap tidak dapat dihapuskan.
"Qianyu, apakah kamu benar-benar sudah membuat keputusan?!" Shen Xin yang dari tadi hanya diam tiba-tiba bersuara, "Xiao Han sangat sedih, setiap hari dia minum-minum untuk menghibur diri. Dia benar-benar sangat mencintaimu…"