"Kalau cinta lalu bagaimana? Bukankah cinta bisa berubah? Tiga tahun lalu seperti itu, tiga tahun kemudian dia dengan tangannya sendiri membawaku ke atas ranjang Ye Yan. Rasa sakit ini tidak bisa dihapuskan begitu saja."
Lan Qianyu menundukkan kepalanya sambil perlahan mengerjapkan matanya. Segala kesedihannya pun tumpah di sana.
"Aku tidak tahu apakah kejadian itu mempunyai tujuan tertentu, tapi kurasa dia bukan orang yang seperti itu." Shen Xin berkata dengan yakin, "Meskipun dia menghalalkan segala cara untuk melakukan segala sesuatunya, tetapi cintanya kepadamu itu sungguh-sungguh. Itu adalah kenyataan yang tidak mungkin bisa berubah. Aku tidak percaya dia akan begitu terhadapmu."
"Benar, mungkin saja ada kesalahpahaman." Qiao Qing membujuknya dengan suara pelan, "Qianyu, kamu tahu kalau aku tidak pernah suka dengan Xiao Han, aku selalu menganggap dia tidak setia dan tidak dapat diandalkan. Tapi aku benar-benar tidak ingin kamu mempertaruhkan kebahagiaanmu hanya karena kekhilafan sesaat. Kamu sama sekali tidak mencintai Ye Yan. Dia terluka begitu lama tapi kamu hanya menengoknya sekali saja. Dan lagi, dia telah begitu kejam memperkosamu, dia pasti bukan orang yang baik. Aku benar-benar sangat khawatir, apa kamu akan bahagia kalau menikah dengannya?"
"Bahagia?" Lan Qianyu tertawa mencemooh, "Di hari ketika papaku tewas, aku sudah tidak berani lagi mengharapkan kata itu."
"Tapi…"
"Tidak usah bicara lagi." Lan Qianyu memotong perkataan Qiao Qing, "Aku sudah memutuskannya, keputusanku ini tidak akan berubah."
"Semoga kamu tidak akan menyesal…" Shen Xin menatapnya dalam-dalam.
"Aku sendiri yang memilih jalan ini. Aku tidak akan menyesal." Lan Qianyu memandang pantulan sinar bulan di atas permukaan danau, wajahnya menampakkan senyum tipis yang pahit, "Aku dan Xiao Han memang tidak cocok. Kami seperti dua bongkah batu tajam, kalau memaksa untuk bersama hanya akan saling melukai satu sama lain. Yang dia butuhkan adalah seorang gadis yang lembut, penurut dan mencintainya lebih dari dirinya sendiri. Gadis itu bukan aku!"
Shen Xin juga memandang sinar bulan di atas danau itu. Dalam hati dia berkata, 'Gadis itu adalah aku!'
…..
Lan Qianyu yang sedang tenggelam dalam kesedihannya sama sekali tidak menyadari kalau ada sebuah bayangan seseorang yang tampak kesepian sedang menatapnya dengan diam dari jendela di samping kanan kamarnya di lantai dua. Orang itu membaca gerakan bibir Lan Qianyu, lalu dia perlahan-lahan tersenyum dingin.
**
Lan Qianyu meminta Shen Xin untuk tetap tinggal di sana, namun Shen Xin mengatakan kalau dia ada urusan dan berkeras untuk pergi. Zhao Jun mengutus seorang bodyguard untuk mengantarnya pulang.
Qiao Qing memegangi Lan Qianyu dan membantunya berjalan ke lantai atas, dia lalu berkata dengan heran, "Aneh sekali, akhir-akhir ini Shen Xin sepertinya sangat sibuk."
"Dia punya kepentingan sendiri…" Lan Qianyu menanggapinya dengan santai. Sebenarnya dia sudah lama mengetahui kalau Shen Xin menyukai Xiao Han. Malam ini kemungkinan juga Xiao Han yang menyuruhnya datang untuk menengok Lan Qianyu. Kalau tidak, mengapa dia selalu bersembunyi di kamar kecil untuk mengirimkan pesan pendek? Dia pasti takut Lan Qianyu melihatnya.
"Kepentingan?" Qiao Qing tidak mengerti maksudnya.
Lan Qianyu tersenyum lalu mengalihkan pembicaraan, "Masih belum terlalu malam, temani aku nonton film sebentar, ya."
"Baiklah!" Qiao Qing mengangguk sambil tersenyum.
"Nona Lan!" Terdengar sebuah suara memanggilnya. Lan Qianyu mendongak dan melihat seorang bodyguard berbicara dengan sopan kepadanya, "Direktur Ye sedang berada di ruang baca, mohon Anda ke sana sebentar!"
"Iya, baiklah." Lan Qianyu mengira yang dimaksud adalah Tuan Besar Ye.
"Kalau begitu aku mandi dulu di kamar." Qiao Qing pun pergi.
Lan Qianyu mengikuti bodyguard itu ke ruang baca lalu membuka pintu. Melihat sosok tinggi dan ramping di sana, dia pun terkejut, "Kau?"
"Kenapa? Tidak ingin bertemu denganku?" Ye Yan berbalik dan menatapnya sambil tersenyum lebar.
"Ada perlu apa kau mencariku?" Lan Qianyu mengerutkan keningnya. Dia berusaha menghindari tatapan Ye Yan.
"Kita sebentar lagi menjadi suami istri, memangnya aku tidak boleh mencarimu kalau tidak ada perlu?" Ye Yan berjalan perlahan menghampirinya.
Saat dia berjalan semakin dekat, Lan Qianyu menjadi gugup dan terhuyung mundur beberapa langkah ke belakang, namun Ye Yan segera memeganginya, "Jangan menjatuhkan anakku!"
Mendengar perkataannya itu, ada semacam perasaan aneh yang muncul di hati Lan Qianyu. Ye Yan bisa mengucapkan kata-kata itu begitu saja, seakan-akan mereka adalah pasangan suami istri pada umumnya yang saling mencintai.