"Kalau berani melakukannya, kau juga harus berani mengakuinya. Kenyataannya sudah di depan mata, apa kau masih mau membantah? Kalau kau merasa aku membuatmu sangat lelah, cepatlah lepaskan aku." Lan Qianyu mengatakannya dengan sedih, kemudian dia berbalik dan memunggungi Ye Yan.
"Kamu setiap saat terus berpikir untuk meninggalkanku, ya?" Ye Yan membalikkan tubuhnya dengan sengit sehingga Lan Qianyu pun menghadap kepadanya.
"Minggir…" Lan Qianyu mendorong Ye Yan dengan marah, tetapi Ye Yan malah langsung menciumnya.
Ciuman Ye Yan ganas seperti badai dan membuat Lan Qianyu lengah. Ye Yan menghisap bibirnya dengan buas, membuka giginya lalu membelit lidahnya. Satu tangannya memegang kepala Lan Qianyu sehingga tubuhnya pun semakin melekat dengannya, tangannya yang satu lagi meraba dadanya yang dilapisi kain sutra tipis.