"Mbak Widuri..."
Pada saat pintu kantor Widuri tiba-tiba terbuka, semua orang yang ada disana pun ikut terkejut. Awalnya semuanya terasa biasa tapi saat orang yang membuka pintu itu ternyata Melati, Erza dan Widuri pun secara spontan menjauhkan diri satu sama lain. Ini memang sebuah kebetulan yang tak terkira.
"Mohon maaf direktur Melati, ngomong-ngomong kenapa anda ada di sini? Apa ada yang perlu saya bantu?"
"Tidak ada. Saya datang kesini hanya untuk mengantarkan daftar ini. Karena ini tahun baru, jadi saya sudah mempersiapkannya sebelumnya."
Saat berbicara, Melati pun berjalan ke arah Widuri untuk menyerahkan daftar yang ada di tangannya, tetapi tak disangka jika ketika dia melewati Erza, dia pun menatap Erza dengan tatapan yang galak. Ekspresinya pun juga berhasil dilihat oleh Widuri dan membuat Widuri merasa sedikit terkejut. Tapi saat dia berpikir lagi, ini adalah hal yang normal karena sosok Erza memang pantas disukai banyak wanita.