"..."
Hati Hani tiba-tiba menjadi sedikit tidak berdaya, dan dia memelototi Erza dengan ganas, tidak bisakah dia mendengar kata-kata ini?
Adapun Raka, dia mengangguk karena malu.
Lalu keduanya pergi dari sini.
___
"Nak, akhirnya kembali?"
Setelah sampai di vila keluarga, Tendean juga berjalan keluar. Sepertinya semangat Tendean akhir-akhir ini memang baik. Tentu saja, ini juga normal. Meskipun lelaki tua itu biasanya tidak banyak keluar, itu masih relatif baik untuk Erza di luar.
Selama periode waktu ini, setelah kembali dari lembah di Afrika Selatan, nama Erza ini sudah mulai terngiang-ngiang di Jakarta, dan bahkan keluarga Tio ini menderita kehilangan yang bodoh, yang membuat hati Tendean tiba-tiba menjadi baik.
Nyatanya, ketika Erza menyerah pada kompetisi pasukan khusus, tidak ada banyak harapan di hati Tendean. Tentu saja, saat itu hati Tendean juga terbuka. Singkatnya, kebahagiaan juniornya, seperti untuk hal-hal lainnya.