Di pagi hari, sebuah helikopter mendarat perlahan di tanah di halaman rumah.
Wina, Lina, dan Mirah semuanya berdiri menunggu, memandang Erza di depan mereka dengan sedikit cemas, karena Tendean tidak keluar untuk mengirim Erza.
Ketika seseorang sudah tua, emosinya menjadi lebih penting Ketika dia memikirkan kepergian Erza, Tendean merasa sedikit tidak nyaman.
"Erza, kamu harus memperhatikan keselamatan ketika kamu sampai di sana. Tidak peduli apa, kamu tidak bisa melakukan semuanya, kamu tahu?"
Lina berjalan di depan Erza dan berkata dengan sangat serius, tetapi matanya sudah mulai basah. Perasaan itu juga menyakitkan bagi Lina. Meskipun dia enggan menanggungnya dengan segala cara, dia tetap mendukung Erza.
"Saya juga mengatakan bahwa Kamu berada di tentara sekarang, jadi Kamu harus memperhatikan ini, mengerti?"