Tangan Rosea kini telah dipenuhi dengan banyak bunga mawar. Gadis itu terlihat bahagia dengan kehadiran seluruh keluarganya di acara wisuda dia.
Sejak tadi, dia sudah mengabadikan banyak momen berharga dengan mereka. Berfoto, merekam video, dan yang lainnya.
Tawa mereka tak henti-hentinya menyeruak bahagia, mewakili hati Rosea saat ini.
Mata gadis itu kini beralih pada ayahnya yang sejak tadi terus mengamatinya tanpa henti. Senyuman lebar terukir pada bibir arahnya, membuat Rosea ikut tersenyum.
Rosea berlari kecil menuju ayahnya, berhasil membuat Alaric dan yang lain menjerit heboh, mengkhawatirkan bumil lincah satu ini.
"Astaga, hati-hati Rosie!" Tegur Ayahnya.
"Ya ampun, jantung Alaric rasanya hampir lepas. My Rose, bagaimana jika nanti bayi kita loncat karena kau berlari seperti itu sayang?" Alaric mendekati sang istri, memeluknya karena merasa sangat khawatir.