Setelah itu, tampak Alandra berjalan akan pulang ke rumah, dia memasang wajah yang begitu khawatir. "(Bagaimana caraku menyusulnya.... Jika di pikir pikir, setelah mendengar perkataan dari Bibi tadi, mungkin aku ingin lebih tahu masa lalu milik Lex Luthor....)"
Namun tiba tiba ada suara dari belakang nya. "Hoi...." seseorang memanggil. Lalu Alandra menoleh dan rupanya seorang Lelaki berjas gangster.
"Kau yang nama nya Alandra?" dia mendekat dengan tatapan sombong. Rupanya dia Wuno, saingan Lex Luthor di kediaman. Dan juga dia pernah di hajar Alandra waktu menyelamatkan Lex Luthor saat itu.
Alandra hanya terdiam melirik saja karena dia sudah tahu apa yang akan terjadi.
"Kau melakukan tindakan yang aneh...." tatap Wuno.
"(Dia orang yang membuat Lex Luthor terluka, aku sudah dengar semuanya sebelum Lex Luthor pergi,)" Alandra mengepal tangan kesal sambil mengingat luka luka yang telah ia lihat di tubuh Lex Luthor dan penyebab nya adalah orang yang ada di hadapan nya.
"Mau apa kau kemari?" Alandra berdiri membuat Wuno berhenti mendekat. Wuno melihat aura yang membunuh dan ingin balas dendam dari Alandra.
"Kau kemari setelah kesekian kali nya melarikan diri dari melukai Lex Luthor, dengan tanpa hati kau menyakiti Lex Luthor begitu saja," tatap Alandra dengan serius.
"Itu sudah biasa untuk nya."
"Apa maksud mu sudah biasa, kau sialan!!" Alandra menyela dengan kesal membuat Wuno terdiam. "Apa kau tak punya hati lelaki, kau menyakiti seorang gadis.... Gadis yang lebih muda dari mu... Meskipun dia Luthor, dia tetap lah darah gadis yang harus di lindungi."
". . . Kau hanya tak mengerti sesuatu... Itu hanya seperempat belas dendam yang aku berikan pada nya," Wuno menatap.
"Dia tak pernah melukai siapa pun," Alandra menyela lagi.
"Huh tak melukai kata mu?!" Wuno menjadi kesal. Lalu ia melepas baju atas nya dan berbalik, siapa sangka dia akan melepas bajunya di pinggir jalanan gelap itu. Alandra menjadi mengunci mulut karena di punggung Wuno terdapat banyak sekali goresan dan tusukan pisau di sana. Di lengan nya, dada dan perut juga masih ada banyak. Itu lebih parah dan jika di alami lagi pasti akan berasa setengah mati.
"Perhatikan baik baik luka ini.... Kau sudah mengetahui nya bukan, bahwa ini murni dari perbuatan Lex Luthor sendiri. Lex Luthor bukan lah gadis biasa yang kau kenal. Dia tak hanya mengandalkan fisik dengan genggaman ponsel nya tapi juga dengan cakaran pisau nya. Di dalam lengan nya, tak akan ragu untuk mengeluarkan pisau. Di tubuh ku ini.... Dari tangan nya sendiri, dia melakukan ini semua tanpa ada permasalahan apapun," kata Wuno.
--
19 tahun yang lalu, Lex Luthor merupakan Gadis yang sangat kesepian. Dia selalu duduk di bawah langit langit yang gelap dan hanya mendengar sesuatu tentang apa yang bisa di dengar oleh pemikiran kosong nya.
"(Dari kecil... Aku tidak mendapatkan apapun, di umurku yang masih 10 tahun ini, aku tak bisa mendapatkan apapun, hanya bisa mendengar seseorang yang meminta ku dengan sopan tanpa kata kata.)"
Ada yang membuka pintu geser kediaman dimana itu adalah kamar Lex Luthor dan saat itu dia sedang duduk menatap langit.
"Nona kecil, waktunya makan malam," kata orang itu yang merupakan penjaga Lex Luthor.
"(Aku hanya di urus oleh orang yang tidak aku kenal, selama 10 tahun aku hidup sampai tahun ini, aku tidak pernah mendengar ayah mengatakan hal itu pada ku... Yang aku dengar, hanyalah...
"Lex Luthor, kau harus bisa mandiri, jika suatu saat aku pergi, jangan cari aku, cari hidup mu sendiri untuk menolong mu."
"Kata kata omong kosong apa yang aku dengar, memang nya semuanya tak bisa mandiri, aku bisa melakukan nya tanpa kau mengatakan hal yang tak berguna padaku."
"Aku akan pergi, jagalah dirimu di kediaman ini, ini kediaman penting dan kau masih sangat lama untuk tumbuh, aku mungkin akan memberikan kediaman ini pada seseorang," kata Ayah nya yang mengatakan itu pada Luthor yang berdiri di depan nya.
Mendengar itu Lex Luthor terkejut dan menyela. "Ayah, ini milik ibuku!!"
"Ibu mu sudah tiada, itu semua karena kau lahir... Kau tak tahu betapa aku mencintai ibumu yang sangat cantik itu, kau pikir dengan posisi mu saat ini, kau bisa menggantikan nya, lebih baik aku mati memberikan pekerjaan sulit ini padamu, jika kau sampai tak mampu aku akan memberikan nya pada orang lain duluan, jadi kau sudah tahu, kau harus mampu!!" teriak ayahnya membuat Lex Luthor terdiam meneteskan air mata dengan wajah yang masih polos.
Ia lalu menekan giginya sendiri dan menggigit bibirnya sembari berteriak. "Aku tidak akan mau!! Ayah hanya memberikan nya pada orang lain itu karena ayah meragukan ku!!"
"Memang nya kenapa jika aku meragukan mu, itu sudah harus jelas dan akurat, kau tak bisa apa apa. Jika ibumu melahirkan seorang putra, aku pasti bisa mengajarinya tanggung jawab, tapi jika perempuan... Perempuan lemah, tak bisa berkelahi apalagi dengan tubuhmu yang kecil!"
"(Di saat itu, aku berpikir... Dia benar benar meragukan ku dan ketika aku mulai bertumbuh aku mencoba bersikeras membangun sebuah perusahaan dari kerja keras ku, tanpa bantuan orang lain. Mencari uang dengan tangan ku sendiri, tapi aku mencari uang dengan hal yang mustahil, aku memukul banyak gangster, ketika pulang sekolah, aku selalu mampir... Memukul mereka semua, mengambil uang mereka dan menjual apa yang bisa di jual oleh mereka dan tak peduli itu bawahan ayah sendiri, di sana aku di sebut...
"Gadis Darah Putih!! cepatlah pergi!!" teriak mereka yang ketakutan padanya yang berjalan dengan aura dingin.
"(Aku akan melakukan apapun, untuk menunjukan pada ayah, bahwa aku bisa berkelahi, tidak lemah dan tidak akan mengandalkan apapun yang kau berikan padaku hingga harus aku tahu.... Dia tidak menungguku untuk menyerahkan kediaman.)"
Oleh kediaman Wuno. Di saat itu Lex Luthor berkondisi tak memiliki siapapun, hanya dia seorang yang terpuruk karena satu hal, yakni tak tahu harus memilih penerus apa dari ayah dan ibunya karena mereka tak bisa memilihkan untuk nya.
"(Aku ingin mati saja, usaha ku... Sia sia, karena ayah tak ingin menungguku, kediaman Luthor ini harusnya milik ku,)" dia memeluk erat kaki nya dengan senderan di dinding. Tapi ia mendengar sesuatu soal Wuno yang menggunakan kekuasaan sebentar lagi akan menjalin kontrak dengan kediaman Luthor.
"(Aku tak mau ayah menanda tangani itu... Aku tak ingin menjadi penerus yakuza.... Aku ingin mati... Aku ingin membunuh seseorang.... Tapi siapa?)" dia memiliki gangguan mental.
Hingga di saat itu lah dia mulai rencana akan membunuh Wuno dengan tangan nya sendiri di kediaman.
Di saat itu hujan deras, Wuno berjalan di teras halaman dengan menggunakan payung. Ia melihat sekitar, dan di saat itu juga Lex Luthor datang melihat dari dinding.
"Aku ingin seseorang mati," dia memegang dua pisau di kedua tangan nya.
Dengan cepat Lex Luthor menyerang nya membuat Wuno terluka.
"(Lex luthor.... Gadis yang ku temui sebagai orang yang akan membunuhmu... Aku baru tahu Luthor memiliki seorang putri yang cantik namun seorang pembunuh dari kecil. Dia pertama kali melihat darah adalah darah milikku... Tapi.... Dia gadis yang memiliki dua hati yang di kendalikan oleh masing masing pihak.)"
"Akhhhhh..... Apa yang kau lakukan sialan.....!!!" Wuno berteriak dengan penuh luka di tubuh nya. Lex Luthor terdiam berdiri di depan nya dengan tangan yang berlumur darah dan tatapan aneh dan kosong itu.
"Semuanya.... Semuanya harus mati..... Mati.... Aku tak mau kehidupan ini," dia menatap Wuno yang terdiam.
"Baru pertama kali ini aku melihat gadis dengan tatapan mata yang berisi penglihatan neraka dengan api yang tergantikan oleh darah dan bara api yang tergantikan oleh tulang belulang. Dia butuh sesuatu yang layak untuk hati nya.... Dan di saat itu juga.... Luthor tahu apa yang terjadi dan menjadikan putrinya sebagai penambah keterpurukan."
---
"Akh...." Lex Luthor terlempar di ruangan kecil. Dan yang melempar nya adalah ayah nya sendiri.
"Dasar gadis tidak berguna!!" teriak nya membuat Lex Luthor terdiam.
"Kau membuat perjanjian buruk soal kediaman.... Apa kau tahu kenapa aku membuat kediaman karena kau, ibu mu tak bisa mengurus kediaman.... Saat kau dewasa nanti.... Kau harus memilih antara ikut meneruskan milik ayah atau malah ibu mu... Luthor harus di berdiri kan.... Keturunan harus selalu ada, karena kau ibu mu tiada, bijak lah dalam memilih seseorang.... Aku tak mau kau bersikap seperti ini lagi layak nya harus aku temani..... Kau harus bersikap mandiri dan sendiri!!" kata ayah nya.
Tapi Lex Luthor tak akan bisa mengandalkan nya juga. "Kediaman ini harus jadi milikku!! Percayalah padaku aku bisa mengatasinya!! Jangan berikan pada orang lain!! Memberikan pada orang lain yang bukan penerus darah itu bukan hukum yang tepat Ayah, karena ini milik ibu!! Kau bilang kau mencintainya tapi kenapa kau mau memberikan kediaman ini pada orang lain!! berikan padaku saja!" teriak Lex Luthor, teriakan nya tak ada suara yang mencelengking, suara teriakan sempurna penuh dengan kemarahan dan kekesalan nya, kini Ayah nya melihat nya seperti dirinya yang sangat keras, itulah dari nama keluarga Luthor. Keras dan tegas.
Ia mencengkram pintu itu dengan kuat dan mengatakan sesuatu. "Kita lihat nanti, jika kau memang bisa mengendalikan kediaman ini... Tunjukan padaku, kau bisa menghabisi semua orang yang akan mengkhianati mu," tatap nya lalu mengunci nya di sana.
Lex luthor terdiam dengan masih terduduk di bawah, perlahan air mata nya turun. Di saat itu juga kisah kecil nya turun mejadi masa lalu yang sangat suram.
"Aku pikir ini mudah, tapi ternyata sangatlah sulit."
Begitulah kisah kecil dari Lex Luthor dan mengapa sampai sekarang Wuno harus menjadi yang tersusun olehnya.