"Lex Luthor memang memiliki masa lalu yang sangat kelam...." Alandra menjadi terdiam.
"Kau jangan memikirkan apapun soal dia.... Jadikan dia gadis yang bisa merasakan sebuah kasih sayang... Mungkin jika kau memang pilihan nya, beranikan dirimu untuk menjadi sesuatu yang selalu ada di sisi nya... Di saat sedih kau bisa memeluk nya dan di saat senang kau juga bisa merasakan nya.... Sampaikan salam ku pada nya, aku tak akan berhenti melukai tubuh nya karena balas dendam ku belum selesai.... Kau boleh mencegah ku untuk tidak melukai nya lagi, tapi selesai kan dulu permasalahan utama," kata Wuno. Lalu Alandra kembali terdiam.
"Lalu apa yang dia lakukan di Las Vegas?"
"Dia akan bertemu pada banyak orang yang sama sepertinya, suka padanya tapi berbeda juga dengan mu, kau harus nya menghawatirkan dia saja, jangan sampai dia membawa perut besar ketika pulang kemari," balas Wuno lalu ia berjalan pergi dari jalan itu setelah memakai kembali baju nya.
Mendengar itu tadi, Alandra benar benar terkejut.
"(Aku tak tahu permasalahan pertama ku... Ini masa lalu nya atau malah masa lalu ku.... Aku tak tahu lagi,)" Alandra menjadi terdiam. Ia sedikit mengingat soal masa lalu nya. Tapi dia mencoba melupakan itu dengan menggeleng kepala lalu kebetulan ada notifikasi ponsel nya membuat nya menatap ponsel nya dengan wajah serius.
"Jangan khawatir, Lex Luthor.... Aku akan menjemput mu," dia bertekad kemudian berbalik jalan mencoba untuk kembali ke tempat bibinya.
Dia ke apartemen bibinya dan mengetuk pintu, tak lama kemudian, bibinya membukanya. "Alandra, kenapa tengah malam begini datang lagi?" Bibinya menatap bingung sambil dengan wajah yang mengantuk.
"Bibi, bisa katakan padaku, apa hubungan Wuno dengan keluarga Luthor?" tatap Alandra dengan serius, kali ini dia bicara soal yang berhubungan dengan Lex Luthor.
Bibinya terdiam sebentar lalu membalas. "Gang Wuno pernah akan membuat kontrak dengan Tuan Luthor tapi Putrinya, Nona Luthor telah membatalkan nya, dia bersikeras akan memegang kediaman sendiri. Di saat itu juga, Wuno membalas dendam, dia masih ingat apa yang dilakukan Nona Luthor padanya di masa lalu, dan juga... Nona Luthor tetap menginginkan Gang milik Wuno, sehingga hal itu membuat konflik yang besar, jika di pikirkan oleh ku, Nona Luthor lah yang salah, dia mengambil hak kediaman orang lain yaitu Wuno, tapi Wuno bisa mempertahankan nya dari Nona Luthor hingga dia harus bertarung dengan Nona Luthor sampai sekarang..." balasnya. Lalu Alandra terdiam dan menghela napas panjang, dia berganti pertanyaan.
"Lalu, apa pekerjaan Luthor di Las Vegas?"
"... Soal itu, aku benar benar tidak tahu, mungkin kamu bisa bertanya pada asisten terpercaya Nona Luthor sendiri, dia asisten Kinn," balas Bibinya. Lelaki bernama Kinn itu memang selalu ada di samping Lex Luthor dan mengantar maupun menjemput kemanapun, jadi dia pasti tahu jawaban dari pertanyaan Alandra.
"Bukankah dia ikut dengan Lex Luthor di Las Vegas?" Alandra menatap bingung.
"Oh, dia mengantar ke Las Vegas, setelah itu kembali lagi kemari, cukup merepotkan bukan, yah aku tahu itu, itulah pekerjaan asisten terpercaya.... Dia mendampingi Nona Luthor sampai di Las Vegas kemudian kembali lagi, perkiraan ku, malam ini harus nya dia sudah sampai sini..."
"Jika dia kembali lagi ke sini, siapa yang akan menemani Lex Luthor, bukankah tugas nya melindungi Lex Luthor selagi melakukan bisnis di Las Vegas?"
"Soal itu, ada yang lain lagi.... Karena logat yang berbeda, seorang asisten bisnis harus memiliki logat yang sama sesuai dengan negara yang di tempati, Tuan Kinn memiliki Logat Jepang, dia tidak di terima mendampingi Nona Luthor di Las Vegas, ada Logat Inggris yang harus di Las Vegas," kata Bibinya dengan senang hati menjawab pertanyaan yang terus di berikan oleh Alandra.
". . . Itu membingungkan," Alandra masih tak mengerti.
Lalu bibinya menghela napas panjang. "Tuan Kinn juga harus menggarap perusahaan Nona Luthor yang di sini bersama ku, tidak mungkin aku menggarap nya sendiri, kami sebagai sama sama orang dalam nya Nona Luthor memang harus melakukan tanggung jawab ini... Aku kan sudah bilang, kau bisa tanya langsung pada Tuan Kinn," kata Bibinya.
"Kalau begitu bisa berikan aku nomornya?" Alandra menatap sambil mengulurkan ponsel nya. Lalu Bibinya mengambil ponsel nya dan mulai mengisi nomor Kinn.
Setelah itu dia memberikan nya lagi. "Sudah, itu...."
"Apa dia sudah tidur sekarang?" Alandra kembali bertanya.
"Setahu Bibi, dia tidak pernah tidur malam.... Dia hanya tidur ketika tidak bertugas, karena pada malam hari ini, dia masih fokus mencari banyak informasi untuk di berikan pada Nona Luthor, itu pekerjaan nya, karena itulah dia di bayar lebih tinggi dari ku, sudah ya.... Bibi mengantuk, mau menginap?" Bibinya menatap.
"Tidak, terima kasih," Alandra langsung berjalan pergi membuat Bibinya terdiam dan menghela napas panjang. "Sudahlah....."
Sementara itu, tampak Kinn ada di sebuah ruangan kecil dengan tembok yang merupakan rak buku buku dan dokumen, dia duduk di bawah rak buku itu dengan lesehan sambil terus membuka lembaran dokumen yang dia pegang.
Tampak dia begitu fokus melihat nya dengan jam yang terus berputar dan menunjukan tengah malam, wajah yang dia tunjukan tak ada rasa kantuk sama sekali.
Hingga ponsel nya yang ada di bawah berbunyi panggilan dengan nomor tidak di kenal. Dia langsung menerima nya.
"Ya, di sini Kinn," dia bicara dengan nada formal.
Lalu muncul suara Alandra. "Sebenarnya, aku ingin bicara dengan mu," kata Alandra.
Dari suaranya, Kinn sudah tahu bahwa itu Alandra, kemudian melanjutkan pembicaraan. "Bicara saja di ponsel, aku sedang sibuk."
"Aku ingin bertanya sesuatu."
". . . Aku akan menjawab nya," balas Kinn langsung.
"(Apa tidak ada semacam informasi rahasia, dia langsung bilang akan menjawab nya, belum berarti dia tahu bukan... Tapi sepertinya, dia memang tahu semuanya....) Sebelumnya, apa pekerjaan Tuan Luthor?" tanya Alandra. Kinn terdiam sebentar lalu menjawab nya.
"Tuan Besar Luthor adalah seorang mafia kelas sempurna yang sudah di kenal oleh banyak orang yang bersangkutan dengan apapun yang dia lakukan. Pekerjaan nya bermacam macam karena dia memang melakukan apapun, Tuan Besar juga di bayar oleh sebagian orang kriminal untuk menyembunyikan jejak kriminalisasi mereka seperti korupsi, kejahatan lain yang dilakukan oleh pejabat pejabat yang harus di lindungi reputasinya, tidak heran jika Tuan Besar terus saja di panggil oleh orang tidak tertentu yang meminta nya mengurus banyak dokumen itu, setiap hari kerjaan nya hanya mengurutkan kasus itu dan menyimpan nya rapat rapat tanpa ada pengacara yang tahu. Di sisi lain, dia juga memiliki pekerjaan lain yakni sebagai pebisnis gelap, menyalurkan uang nya dan membangun banyak perusaan maupun gedung yang akan di jual, mulai dari membeli tanah, pekerja, dan properti lain sehingga banyak gedung gedung properti yang ia ciptakan di sembarang negara. Seperti museum, bar, klub malam yang banyak sekali di las Vegas dan juga yang lain nya lagi."
"Jika dia menggunakan semua uang nya untuk hal yang banyak seperti itu, lalu dari mana dia dapat uang?"
"Memperjual belikan sesuatu yang terbilang ilegal di sana, sudah aku bilang tadi, dia di bayar oleh orang tidak menentu karena menyembunyikan dokumen kriminalisasi lalu sisi lain nya, dia menjual manusia, obat obatan, narkoba, dan senjata senjata yang sangat dilarang. Dia mendapatkan bahan bahan itu dari banyak orang yang dapat bersangkutan dengan nya," balas Kinn.
"Itu benar benar ilegal, pekerjaan Luthor benar benar kotor..." tatap Alandra dengan serius.
"Itulah yang terjadi di dunia ini, inti dari Luthor adalah penguasaan dunia tanpa memandang uang kotor maupun uang yang bersih yang dapat digunakan beberapa kali, Anda harus mengerti kondisi Nona Luthor. Darah Nona Luthor tercipta untuk dunia ini, menikmati semuanya dengan pekerjaan sibuk dan menelan semua penghasilan nya sendiri, tapi aku yakin, Nona Luthor berbeda, dia akan lebih memanfaatkan uang uang itu untuk sesuatu yang dikembangkan dan lebih berguna."
"Lalu, siapa saja orang yang bersangkutan di Las Vegas?"
"Jika anda bertanya begitu, hampir semua orang karena rata rata di Las Vegas, pemilik nya adalah orang orang yang dapat berhubungan dengan banyak nya mafia sempurna di sana. Kota itu seperti terkumpulnya banyak mafia."
" . . . Apa itu berarti, Lex Luthor juga akan banyak di sentuh orang?!"
"Pemikiran anda mungkin tepat, tapi selama kesibukan nya membangun kembali bisnis Luthor pastinya dia tak akan ada waktu untuk melayani orang yang seperti itu, tapi aku tak tahu, jika dia sudah selesai mengurus semua nanti... Mungkin anda bisa terus menghubunginya lewat ponsel memastikan keadaan nya."
"Jika kau berpikir dia dalam bahaya, kenapa kau ada di sini dan kau malah tidak buat dirimu berguna dengan meminta Lex Luthor membawamu juga ke sana, bukankah kau pengawal terpercaya nya?"
". . . Aku bukan pengawal terpercaya, di sini juga tak ada orang terpercaya bagi Nona Luthor, jika dia sudah percaya padaku, dia pasti memberikan departemen ini untuk ku, aku hanya bekerja mencari informasi yang akan aku sampaikan padanya. Jika soal ke pengawalan, di sana ada seseorang pengawal yang sama sepertiku, dia bertugas melayani bukan melindungi karena kami yang termasuk pengawal belum berarti termasuk orang terpercaya olehnya," balasnya. Lalu Alandra terdiam sebentar.
"(Lex Luthor dari kecil tak mendapat kepercayaan ayah nya, bibi bilang, asisten nya itu terpercaya semua tapi kenapa dia malah berkata demikian....?)" pikirnya dengan bingung.
"Apa sudah tak ada lagi?" tanya Kinn kembali.
Alandra terdiam sebentar, lalu menjawab. "Untuk sebentar, mungkin aku akan memikirkan pertanyaan lagi lain kali, jika kau tahu bahwa Lex Luthor sedang di ancam, tolong beritahu aku juga... Aku ingin tahu kondisinya selalu," kata Alandra.
"Baik, akan saya lakukan," balas Kinn lalu langsung menutup panggilan dan meletakan ponsel nya kembali di bawahnya.
Dia kembali fokus ke buku yang ia bawa, tapi ia juga memikirkan sesuatu. "(Aku tak tahu bagaimana ini bisa berakhir begini, kenapa bisa bisanya mereka bersatu begitu dan yang aku tahu, mereka berakhir dengan suatu hubungan, padahal.... Luthor dan Chandra di kenal sebagai sosok yang begitu berbeda dan tidak akan pernah menyatu, tapi setahu ku, mereka juga pernah bersama menjadi seorang teman.)"