Ellina seharusnya tau kalau dia tidak boleh bekerja terlalu keras karena sekarang dia tengah mengandung, namun dia adalah sosok aktris yang harus profesional, ada adegan berlari nanti.
Yorsa sudah bilang pada sutradara kalau Ellina sedang sakit, sehingga dia minta Ellina digantikan oleh pemeran pengganti.
Namun Ellina sadar kalau dirinya juga tidak boleh egois dan mementingkan egonya ketika ada nyawa lain yang hidup di dalam rahimnya.
"Gimana? Kamu sudah bicara dengan mereka atau belum?"
"Sudah, dan mereka bilang tak masalah. Hanya saja sekarang yang menjadi permasalahan adalah orang-orang disekitar kamu."
"Maksudnya?"
"Aku dengar-dengar Cecil akan menjadi support role untuk drama kali ini, dan akan muncul di pertengahan episode. Pasti dia akan banyak omong ketika tau kamu menggunakan peran pengganti," ucap Yorsa, hanya sedang menjaga-jaga jika suatu yang buruk terjadi.
"Lalu sekarang aku harus peduli pada hal seperti itu disaat nyawa bayiku lebih penting?" Ucap Ellina yang membuat Yorsa membulatkan matanya terkejut bukan main.
Dia menutup mulut Ellina refleks dengan tangannya. Jangan sampai ada yang tau apa yang tadi Ellina katakan. Jantung Yorsa rasanya akan copot begitu saja kalau tadi Ellina tidak lebih besar lagi.
Ellina dengan cepat menepis tangan Yorsa, karena mengeluhkan tangan Yorsa yang saat ini bau dan dia tidak suka bau itu.
"Lepaskan, tanganmu bau dan aku tidak nyaman dengan bau itu."
Yorsa mendengus sebal, Ellina benar-benar tidak bisa ditebak. Sangat suka membuat orang lain emosi.
Kemudian ada panggilan Ellina untuk syuting lagi. Adegan kecil Ellina yang akan membantu ibu hamil besar melahirkan setelah selamat dari peristiwa kebakaran.
Sebelum adegan ini, Ellina benar-benar membaca skrip dengan hati. Dia kemudian mulai masuk ke dalam seorang penyelamat wanita yang membantu wanita itu melahirkan anaknya.
Syuting berakhir tidak lama setelah Ellina menyelesaikan syuting terakhir hari ini. Sudah ada beberapa scene romantis yang harus ditake ulang karena lawan main Ellina yang melakukan kesalahan.
Ellina masuk ke dalam mobil dengan ekspresi kesal, "kenapa dari sekian banyak aktor yang terpilih adalah dia?" Decak Ellina sebal yang langsung menyandarkan punggungnya pada kursi kemudi mobil.
"Apa yang terjadi kali ini?" Tanya Vernon yang saat ini mulai menjalankan mobilnya.
"Biasa pria yang menyebalkan itu membuat waktu untuk syuting jadi terulur lebih lama. Tidak tau saja aku ini sedang sibuk memikirkan banyak jadwal dia membuat waktuku sedikit terbuang! Yang benar saja," ucap Ellina tidak habis pikir.
Vernon hanya menjadi tim dengar untuk wanita hamil satu itu. Dia harus segera membawa Ellina kembali ke rumah untuk beristirahat.
"Kelen tidak ikut?"
"Iya, dia bilang akan membereskan rumah. Ada beberapa barang yang membuatnya terpana."
"Nona anda sebenarnya memungut wanita seperti itu dimana? Masa dia keheranan hanya karena melihat mesin cuci berputar."
Ellina terkekeh pelan mendengar pengaduan dari Vernon. Kemudian menggeleng kecil dia hendak mengambil sesuatu dari dalam sakunya namun urung ketika sadar semua kartunya ada di Yorsa sekarang.
Begitu sampai di rumah, Ellina dapat melihat rumah dalam keadaan yang bersih dan rapi. Setidaknya Ellina bisa lebih lega karena tidak harus menyewa pembantu.
Bukan karena tidak mau, hanya saja Ellina takut kabar mengenai kehamilannya bocor karena ucapan orang yang tidak bisa dia percaya. Mengingat sosok Ellina adalah aktris top yang sedang naik daun, mana kontrak dengan agensinya yang lama akan segera berakhir.
"Siapa yang membersihkan rumah ini dengan sangat rapi?"
"Aku! Aku Ra--Ellina. Aku yang membersihkannya. Ternyata sangat mudah, senang dan benar-benar seru. Aku tidak menyangka kalau bersih-bersih akan semenyenangkan ini."
"Kalau begitu mulai saat ini kamu yang akan membersihkan semuanya tanpa terkecuali."
Kelen rasa dia sudah salah berkata tadi. Tidak seharusnya dia membuat Ellina malah memanfaatkannya. Tapi tidak apa, Kelen memang sudah sepatutnya melayani Ellina dengan baik.
"Dia menurut?" Tanya Vernon keheranan.
"Menurutmu?"
"Luar biasa, seseorang yang keras kepala saja bisa menjadi penurut."
***
Penduduk suku bintang setidaknya harus bernafas lega karena sang Raja, Eyden. Kali ini tidak terlihat begitu marah. Walaupun dia tetap meminta para prajurit kepercayaannya untuk pergi mencari keberadaan Ratu dan adiknya sampai ketemu.
"Bagaimana Raja, apa masalah ini ada kaitannya dengan Suku Bulan?" Tanya salah satu tetua ketika Raja Eyden sedang duduk di kursi kebesaran miliknya.
Eyden menjawab dengan gelengan jujur. Meski dia sudah mencoba menemukan Ellina melalui mimpi tetap saja Eyden tidak tau tempat spesifiknya dimana.
"Suku Bulan tidak terlibat, terimakasih karena sudah mengingatkan. Apalagi ini berkaitan tentang perdamaian antara dua suku."
"Itu benar, memang kehilangan orang yang penting menyakitkan. Tapi kita harus tetap berpikir dengan jernih karena apapun keputusan anda mempengaruhi dua kehidupan yang berbeda."
Eyden mengangguk setuju, benar apa yang dikatakan oleh sesepuh, tidak seharusnya Eyden bertindak gegabah kemarin.
"Saya dengar yang mulia menggunakan batu bintang untuk menemui Ratu dalam alam mimpi. Lalu apa yang Ratu katakan?"
Barulah senyum Eyden terbit ketika ditanyai soal Ellina. Karena dia ingin memberi kabar baik ini kepada semuanya.
"Ratu dalam keadaan baik, dia pergi bersama Kelen. Katanya dia belum bisa memberitahu apa yang terjadi. Namun tuduhan kepada Kelen ternyata tidak benar."
Penjelasan Eyden membuat tetua tersebut mengangguk paham, "bagus kalau begitu. Lalu sekarang bagaimana?"
"Apa Ratu akan terus-menerus menghilang dan tidak ditemukan?"
Eyden terdiam sejenak, mungkin dia bisa bertanya pada Ellina lokasi Ellina dimana supaya Eyden bisa menjemputnya dengan cepat. Karena rasanya Eyden begitu khawatir saat ini.
Berbeda dengan Eyden, Ellina saat ini tengah duduk santai sembari memakan buah yang sudah dikupas Kelen dan dicuci sampai bersih.
Yorsa sampai heran sendiri melihat sosok Kelen yang akan menjadi penurut seperti ini ketika berkaitan tentang Ellina.
"Kelen adalah adikku sekaligus asisten rumah tangga di rumah ini, jadi kalian tenang aja."
"Sebuah keajaiban, padahal gadis itu dulu terlihat keras dan tidak terima jika disuruh bekerja," tukas Vernon yang sampai bergidik ngeri.
Kelen berdecak karena merasa dibicarakan. Apalagi saat ini dia belum mencuci piring yang menumpuk di sana.
"Pekerjaan gratis?"
"Tentu saja tidak, aku tidak sejahat itu membiarkan dia bekerja sementara aku tidak memberikannya sesuatu."
"Bagus kalau begitu. Setidaknya kamu masih punya hati."
"Sialan!"
"Ratu! TOLONG JANGAN BERBICARA KASAR KETIKA SEDANG MENGANDUNG!" Teriak Kelen dari dapur.
"Apa yang dikatakan gadis itu?" Tanya Vernon yang sampai keheranan bukan main.
Dari sore sampai sebelum tidur Kelen mengerjakan semua pekerjaan rumah dengan sangat giat. Sampai Ellina heran sendiri dengan gadis itu.
"Kamu begitu perhatian, ada apa?"
"Ini untuk calon penerus suku bintang. Ingat Ellina, ketika Raja Eyden datang ke mimpimu jangan memberitahu dia tentang kehamilanmu. Karena itu bisa membahayakan dan dia bisa saja nekat ke sini."
Ellina menganggukkan kepalanya dengan serius, "tentu saja itu tidak akan terjadi."