Download App
100% Foxy Lady And Mr. Tiger / Chapter 26: Ular berbahaya

Chapter 26: Ular berbahaya

Ellina merasa sedikit tidak nyaman dan mengambil bantal untuk mengganjal perutnya. Hari ini tidak ada jadwal syuting untuknya karena lebih banyak menshoot beberapa adegan pendukung.

Sehingga waktunya dimanfaatkan oleh Ellina untuk bersantai sejenak, menikmati tiduran sembari merasakan rileksasi walaupun sebenarnya Ellina baru saja selesai muntah pagi ini.

Kelen masuk ke dalam kamar tidak lama setelahnya, membawakannya air hangat beserta makanan yang sehat. Entah apa yang Kelen pikirkan sehingga merasa sangat senang ketika memasak di tempat mereka.

Kalau kata Yorsa, setiap sore ketika Ellina belum pulang Kelen pasti akan mencari resep di sosial media lalu dia coba di dapur. Beberapa kali terkadang dia tidak tau fungsi alat-alat di dapur.

"Terima kasih, kamu tidak perlu repot."

"Jangan pernah bilang seperti itu lagi Ellina, ini sudah tanggung jawab dan tugasku. Fokus saja pada syuting dan tetap menjaga penerus dengan baik."

Ellina memutar bolamatanya jengah, "iya aku tau, berhenti berkata seolah-olah kamu yang memiliki bayiku!"

"Memang akan jadi milik kami, bukan begitu? Aku benar kan?"

Ellina mendengus sebal, memilih untuk mengabaikan ucapan dari Kelen. Teringat kalau saat itu Kelen sempat berjanji ketika nanti anak Ellina lahir, dia akan membawanya pergi dan Ellina tidak perlu pusing untuk itu.

Hanya saja memikirkan itu merasa terlalu cepat untuk Ellina. Wanita itu duduk kemudian menyantap makanan yang tersaji di hadapannya dengan lahap.

Rasanya Ellina begitu lapar sekarang. Kelen kemudian pergi meninggalkan Ellina yang kini duduk sendirian di dalam kamar sembari menikmati makanannya.

Ellina sempat khawatir dengan berat badannya yang mungkin naik, tapi dia tidak akan terlalu memperdulikannya yang penting hatinya senang dan nyaman.

Tidak lama setelahnya Yorsa masuk dengan wajah yang panik, karena memang Ellina kemarin sudah naik dua kilo, jadi sekarang kalau Ellina makan lagi maka berat badannya semakin naik.

"Ellina! Kenapa kamu makan begitu banyak! Nanti kalau berat badanmu naik lagi bagaimana? Aku tidak masalah, tapi kau yang bermasalah. Malah merengek padaku ingin sedot lemak!"

Ellina melirik Yorsa dengan malas, "bisa tidak, jangan membahas hal ini? Aku ingin makan, tidak mau diganggu. Kamu mau aku pukul?" Ancam Ellina dengan sorot mata tajam.

"Terserah kau saja!"

"Besok ingat bangun pagi, kita harus pergi lokasi selanjutnya. Minum obat pereda mual yang diberikan oleh dokter, dan jangan lupa minum susu ibu hamil supaya badanmu fit dan tidak lemas ketika syuting nanti."

Ellina hanya mengangguk dengan ekspresi malas ketika mendengar ucapan dari manajer kesayangannya, Yorsa.

Anggap saja manajer kesayangan, karena selama ini Yorsa selalu bisa tahan banting ketika menghadapi Ellina yang banyak tingkah.

"Dengar! Jangan sampai besok kamu melupakannya dan lemas lagi. Beruntung sutradara begitu baik dan memberikan waktu untuk dirimu memulihkan tenaga."

Ellina hanya mengabaikannya dan sesekali menyeruput sup yang dibuat Kelen. Mirip dengan makanan yang dia makan saat terjebak di suku aneh bernama suku bintang tersebut.

"Huh ... Kenapa ketika aku makan ini, aku langsung teringat dengan Eyden ya?" Pikir Ellina.

"Wah, wah, wah, apa jangan-jangan kamu itu sebenarnya menyukai pria yang menjadi ayah biologis dari anakmu kan?" Tebak Yorsa yang tidak sengaja mendengar gumaman yang terpikir oleh Ellina.

"Sembarangan! Aku hanya ya, memangnya wanita dewasa tidak boleh berhubungan ketika dia mau? Tanpa harus ada cinta?!" Balas Ellina yang seakan sedang salting sendiri sekarang.

Yorsa menggeleng pelan, "ya sudah santai saja! Jangan terlihat seolah-olah kamu itu malah membantah karena memang benar."

Ellina diam kemudian menendang bokong Yorsa mengisyaratkannya untuk pergi sesegera mungkin sebelum Ellina mengamuk.

***

"Bajunya tidak muat ya?"

Ellina menghela nafas ketika mendengar ucapan itu dari stylish yang mengatur kostum untuk dramanya. Ellina akui memang sekarang dia agak gendutan, mungkin karena kemarin memang dia banyak makan.

Yorsa sudah memperingatkan dia beberapa kali, namun Ellina seakan tidak peduli. Lihat sekarang? Ellina sepertinya akan kena omel lagi.

"Apa aku bilang! Tahan saja sebentar untuk dramamu, perutmu jadi buncit karena banyak makan kan?" Tanya Yorsa dengan tatapan malas seraya melipat kedua tangannya di dada.

Ellina tidak menggubris karena sang sutradara sudah memanggilnya untuk take adegan syuting. Dia hanya menggerling ke arah Yorsa dengan tatapan mengejek.

"Lihatlah dirimu itu! Entah bagaimana aku bisa setahan ini bekerja dengannya?" Ucap Yorsa yang menggeleng kemudian pergi.

Tidak tau saja kalau stylish itu bercerita kepada teman stylish yang lainnya. Tentang bagaimana kostum yang tidak muat.

Kebetulan Cecil menjadi salah satu cameo dalam drama yang dibintangi oleh Ellina, wanita itu menarik kedua sudut bibirnya ke atas.

"Aiyoo, itu bukan kostum senior kan?" Gumam Cecil di dekat sutradara yang sedang mempersiapkan tempat.

Refleks sang sutradara menatap ke arah Ellina. Kemudian membenarkan ucapan Cecil, kalau kostum yang Ellina pakai saat ini berbeda.

"Stylish! Cepat panggilkan stylish!" Teriak sang sutradara.

Cecil menahan senyum karena ternyata melawan Ellina akan semudah ini. Ellina pun segera mendekat ke arah Sutradara dan bertanya-tanya.

"Kenapa kostum yang diberikan lain?"

"Bukannya ini hanya kemeja biasa, mereknya pun sama. Kenapa anda begitu memperhatikan dengan detail?" Ucap Ellina.

Suasana menjadi sedikit hening karena ucapan Ellina yang begitu berani menanyakan masalah tersebut kepada sang sutradara.

Bahkan para staff dan crew yang ada di sana tidak berani sekedar untuk menegur sutradara yang merokok sambil mengambil beberapa adegan. Karena bisa membahayakan alat-alat yang mereka gunakan.

Cecil kembali mengulum senyum, dia merasa karir Ellina sekarang hampir tamat. Dia tidak akan pernah membiarkan Ellina lolos begitu saja, setelah hinaan yang dia dapatkan.

"Bukan begitu maksud saya, hanya saja warnanya tampak tidak senada. Lagipula saya rasa kali ini anda terlihat begitu pas dengan tubuh yang sedikit berisi, daripada kurusan."

Cecil segera menoleh Dengan terkejut ketika mendengar ucapan itu dari sutradaranya. Apa yang dia dengar tidak salah kan?

"Ah begitu, ya saya sengaja menambah sedikit berat badan saya untuk memastikan bahwa saya cocok memerankan karakter drama ini."

Ellina mengulum senyum, kemudian melirik Cecil yang berada di tempat sutradara tadi. Dia menduga kalau pelakunya adalah Cecil.

"Baik, kamu bisa menggantinya. Benar-benar sangat cocok untuk kamu."

"Baik kalau sutradara bilang begitu."

Ellina kembali untuk mengganti kostum yang dia kenakan. Namun sebelum itu dia sengaja jalan melewati Cecil dan berbisik.

"Jangan macam-macam, kalau kamu tidak mau terima akibatnya."

Bulu kuduk Cecil meremang, dia menatap Ellina yang hampir menghilang kemudian mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Lihat saja Ellina! Karirmu sebentar lagi akan tamat! Sosok aktris terbaik akan jatuh kepada ku!"

Sementara itu Ellina akhirnya bisa bernafas lega. Setidaknya dia tidak perlu khawatir kalau sedikit ada kenaikan berat badan.

"Cecil ini memang selalu bermasalah, hati-hati saja dengannya," ucap Yorsa yang sengaja memberi peringatan untuk Ellina.

"Baik, kau tenang saja."

"Hati-hati dia seperti ular!"


next chapter
Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C26
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login