Download App
80% flowers that dream ? / Chapter 64: murka

Chapter 64: murka

satu hari aku tak masuk kantor dan hari ini aku harus berani menghadapi semua tapi ternyata kata-kata saat aku sampai semuanya biasa-biasa saja bahkan saat aku masuk ke ruangan tim.

mereka yang tetap tenang memberikan beberapa tugas yang sudah aku tinggalkan.

tak lama setelah itu pengawas kami pun datang menjelaskan masalah yang waktu itu rekaman CCTV pun sudah menunjukkan kalau memang dia bersalah 9" tidak bersalah malah aku difitnah nya.

tak lama waktunya kami istirahat Aku dipanggil untuk menemui seseorang di luar saat aku keluar aku sangat kaget dan tak percaya sampai rasanya mataku ingin keluar ternyata itu Kak arta dan papa aku berlari tanpa pikir banyak orang atau gak ku peluk dia ku hirup wanginya dalam dalam sangking rindunya saat pelukanku terlepas aku mendapat kecup mesra di keningku saat aku sadar semua orang menatap kami.

aku melihat wajah papa yang sudah terlihat sangat marah berbicara dengan salah seorang karyawan, aku rasa itu Karena dia sudah tahu masalahmu di sini.

Tak lama kemudian kami diantar dalam ruangan yang di sana ada cowok buaya itu. aku masih sangat malas dan jijik melihat wajahnya dia menatap kami seperti kaget tidak percaya dengan yang dilihatnya saat itu.

Papa dengan sangat murka berbicara dengan nada tinggi.

Papa:" saya sudah dengar semua dari menantu saya, dan Saya sudah melihat bukti bahwa memang menantu saya dalam masalah ini tidak bersalah"

Ketua b:" masalah ini bisa kami bicarakan pak Tolong bapak tenang dulu"

Arta:" Pak Bagaimana mau tenang jika istri saya di perlakukan seperti itu, apa bapak akan terima jika istri bapak mengalami hal yang sama"

Ketua b:"iya saya minta maaf jadi maunya bapak apa"

Papa:" Saya mau dia mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan jalur hukum, Saya tidak terima kamu mau fitnah menantu saya yang sedang kan saya tahu sendiri dia itu anak baik-baik"

Aqdi:"saya minta maaf Pak Tolong jangan dibawa ke jalur hukum kita bicarakan baik-baik saja"

Arta:" Loh kenapa baru sekarang bapak berfikir seperti itu, Kenapa Bapak nggak berpikir waktu Bapak ingin melakukan hal itu, bahkan saat Bapak diketahui dan ditonton banyak orang Bapak malah memfitnah istri saya, nggak malu sekarang malah mengemis atau bahkan meminta maaf jangan jangan Bapak sudah tidak punya muka ya"

aku yang hanya diam melihatnya tertunduk malu dan tak berkata kata menbuatku merasa puas dia tak sombong dan belagak lagi.

malah seperti ayam yang yang akan di potong diam saja.

selelah semua sudah sudah selesai di bicarakan kami pun keluar, aku terus lengket dengan kak arta selalu di lihat oleh banyak orang, keliatan banget semua pada ngiri.

Papa:"nak papa gx bisa lama lama yaa di sini, ini uda harus balik, kamu bereng arta aja dulu yaa"

Tarika:"iya pah maaf udah repot datang kesini karna masalah tarika"

Papa:"apapun buat kamu sayank jangan sungkan yaa, papa pulang ya, kak jagain tarika ya"

Arta:"pasti pah, hati hati yaa"

Papa:"daah"

akhirnya kami mengantar papa pulang sampai masuk dalam mobil saja, lalu kami juga pulang ke kamarku, sebelumnya aku minta ijin ke pemilik soal kak arta akan menginap 1 hari saja dan dia mengijinkan.

Rido:"kak arta, apa kabar"

Arta:"baik, kalian"

Rido:"juga kok kak, maaf ya kak kami gak ada saat tarika dalam masalah ini"

Arta:" Ya nggak papa juga lah ya namanya kalian sibuk aku pasti ngertiin"

Rido:"iya kak"

Ari:" Jadi gimana Kak sudah selesai masalahnya"

Arta:"udah kok"

Tarika:" aku masuk ya kak capek banget"

Arta:"ok yank"

aku pun akhirnya masuk kedalam berbaring dan menenangkan pikiran, sedangkan kak arta masih tetap di luar bersama yang lain Entah membicarakan Apa lagi aku tak tahu.

salat aku Sudah terlelap ke Artha mendekat dia mengecup keningku menyentuh tanganku dengan lembutnya.

"yank aku pengen jngan bobok dulu ya"

aku yang mendengar tingkah lucunya tersenyum geli.

perlahan aku bangun mendekatinya semakin dekat mulai ku kecup keningnya hidungnya matanya kubelai lembut dan mesra sampai dia terpejam ku kecup bibirnya yang lembut dan terasa hangat perlahan semakin dalam perlahan semakin panas membuatnya semakin agresif membuka bajunya satu persatu begitu dia membuka bajuku aku berkata.

"lagi datang bulan"

dia langsung terjatuh berguling-guling sangat lucu hahaha aku tertawa dengan lepasnya sangat kasihan kurasa karena Sudah lama tak bertemu sekalinya pengen gagal.

"oalaah yang yank kok gitu cii, aku jauh jauh loo 1 kalipun gx dapet yank oalah"

aku tertawa geli melihatnya yang seperti itu hahahahah.

"sabar ya kak hehe kalau mau bunggu 2 atau 3 hari lagi hahaha"

dia hanya diam aja lalu mendekat lalu memelukku erat menciumku lembut dan dia merebahkan aku lagi lalu aku di dekapnya.

Arta:" Ya udah jadi mau gimana lagi bisa kayak gini aja aku udah bersyukur tapi kalau lebih dari ini dia apa lagi"

Tarika:" hahaha Yang sabar ya Kak"

Arta:" ya sayang Apapun buat kamu"

Tarika:" kakak mau berapa hari di sini"

Arta:" besok aku udah harus pulang"

Tarika:" Yah Kok cepet banget sih"

Arta:" mau gimana lagi terlalu banyak Izin Bu gakk boleh sayang"

Tarika:" ya sini Ya udah Kak Kakak yang sabar ya 2 bulan lagi kok"

Arta:" pasti sayangku Ya udah tidur gih"

Tarika:"iya kak sayang"

walau aku tahu dia merasa kecewa tapi dia tetap tersenyum kepadanya aku pun tidur dalam dekatnya yang sangat nyaman dan yang sangat kurindukan selama ini. pagi pun segera tiba aku bangun cepat memasakkan banyak makanan untuk semua orang setelah selesai aku pun bangunkan ke Artha menyuruhnya untuk segera makan.

Arta:" sebentar lagi Sayang"menarik dan memeluk

Tarika:"ayuu sayank aku mau kerja pagi ini"

Arta:"5 menit aja kaya gini ya"

Tarika:"hm ok"

Setelah 5 menit kemudian ternyata dia tidur lagi aku langsung mencubit perutnya dan membuatnya kaget dan langsung terbangun.

aku menyuruhnya segera mandi dan aku menyiapkan sarapan nya.

saat aku masih berdiri di dekatnya aku dari belakang dikecupnya keningku Tapi saat aku berbalik ternyata dia masih mengenakan handuk saja membuatku ingin teriak tapi segera ditutupnya dengan bibirnya ciuman mesra darinya di pagi hari aroma pasta gigi yang masih menempel, kulitnya yang terasa dingin selesain mandi membuat buluku berdiri.

"sarapan pagi yang hoot hehehe"arta

"iiihhh resek deeh kak"tarika

walau sudah lama hidup bersama jantung ini kalau kaya gini masih tidak bisa di kondisikan juga pada akhirnya.

kami pun sarapan bersama dia kelihatan sangan senang dan makannya sangat lahap ku pethatikan lagi sepertinya dia jadi lebih kurus dari sebelumnya, aku jadi merasa kasihan padanya di pasti kurang makan makanan yang sehat.

aku akan lebih giat untu menyelesaikan PKL dan skripsi akhirku supanya menunaikan kembali kewajibanku dan juga cita citaku.

pagi ini kak arta akan langsung pergi dan pulang sayangnya aku dan yang lain gak bisa mengantarnya ke bandara karna harus masuk kantor lagi, aku menyalaminya sebelum dia pergi dia pun mengecup keningku lembutnya.

"hargai jomblo woy"

"hahahaha, ok daah aku pergi yaa"

saat dia sudah berjalan cukup jauh dan kami akan masuk.

"kok balik lagi kak"tarika

"ada yang ketinggalan"

"ap"

belum selesai bicara bibirku susah di ciumnya dengan nafasnya yang masih terengah engah.

aku sangat kaget langsung mendorongnya.

"kakak ihh"

dia tersenyum mania dan berlari pergi.

=============

up malam

jangan lupa tulis ulasnny ya


next chapter
Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C64
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login