Alena lalu memindahkan tubuhnya ke atas sambil meringis. Ia tidak mau ada di bawah tubuh Nizam karena tubuh bagian belakangnya yang masih sangat perih dan sakit, apalagi kalau tertimpa tubuh Nizam. Nizam yang kini sedang berbaring dibawah tubuhnya langsung memeluk leher Alena dan berbisik dengan penuh rasa penyesalan. "Sangat sakitkah ? " Kata Nizam sambil mengelus - ngelus kepala Alena.
Alena menganggukan kepalanya sambil membenamkan kepalanya di leher Nizam. Nizam semakin erat memeluk Alena sambil menangis lirih. "Maafkan Aku Alena. Aku sungguh suami yang tidak berperasaan. Aku sangat menyesal, Ya Tuhan.. Andaikan kau bisa merasakan apa yang kurasakan saat melihat Kau terkapar tidak berdaya. Ini sangat menyakitkan. Alena Aku gelap mata.. " Kata Nizam sambil terisak lirih. Tetapi kemudian isak tangisnya terhenti karena Alena malah membenamkan tubuhnya ke atas tubuh Nizam. Apalagi kemudian Alena malah bergerak aktif di atas tubuh suaminya.