Download App
63.63% 2DUNIA 1TAKDIR / Chapter 7: Rahasia yang terungkap

Chapter 7: Rahasia yang terungkap

Langit malam semakin gelap saat Eryan dan Elyon melanjutkan perjalanan mereka ke utara. Mereka berjalan berdampingan, namun jarak di antara mereka tetap terasa lebar. Terdengar hanya suara langkah kaki mereka yang menghentak tanah lembap dan angin malam yang berbisik melalui pepohonan. Meskipun mereka berdua tahu bahwa takdir mereka kini saling terkait, ada sesuatu yang menghalangi kedekatan mereka.

Eryan merasakan ketegangan di udara, sebuah perasaan yang semakin membebani hatinya. Ia tahu bahwa ia dan Elyon memiliki banyak hal yang perlu dibicarakan, tetapi setiap kali ia mencoba membuka percakapan, kata-kata itu seakan terhenti di tenggorokannya. Elyon tidak tampak lebih baik; wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi oleh kekhawatiran yang mendalam, meski ia berusaha menyembunyikannya.

"Apa yang kita cari, Eryan?" Elyon akhirnya berbicara, suaranya rendah dan penuh penyesalan. "Aku tahu aku tak bisa mengubah apa yang telah terjadi, tapi... ada banyak hal yang aku tidak mengerti."

Eryan berhenti sejenak dan menoleh ke arah Elyon. "Kita mencari kebenaran," jawabnya. "Kebenaran tentang ayah kita, tentang takdir kita... dan tentang alasan kenapa kita dipisahkan."

Elyon mengangguk pelan, seolah mencerna kata-kata Eryan. "Tapi kebenaran itu seperti pisau yang tajam. Apa yang terjadi jika kita menemukannya, Eryan? Apakah kita akan tetap sama setelahnya?"

Eryan menarik napas panjang, kemudian melanjutkan langkahnya. "Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi setelah kita tahu semua ini. Tapi yang aku tahu adalah kita tidak bisa bersembunyi dari kebenaran."

Mereka melanjutkan perjalanan dalam diam, dan tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah lembah yang luas. Di tengah lembah itu, sebuah bangunan kuno terlihat berdiri megah, meskipun sudah berumur. Bangunan itu tampak seperti sebuah kuil, dengan ornamen yang dilapisi lumut dan patung-patung yang hampir hilang bentuknya. Namun ada sesuatu yang membuat Eryan merasa bahwa inilah tempat yang mereka cari.

"Kuil ini..." gumam Elyon. "Ini tidak ada di peta."

Eryan menatap kuil itu dengan cermat. "Tempat ini tersembunyi dengan baik. Hanya orang-orang tertentu yang tahu tentangnya."

Mereka berdua berjalan mendekati kuil itu dengan hati-hati, merasakan aura misterius yang menyelimuti tempat itu. Begitu mereka masuk, udara di dalam kuil terasa lebih berat, seakan ada sesuatu yang menunggu mereka di dalam. Tiba-tiba, mereka mendengar suara berbisik, suara yang membuat bulu kuduk mereka merinding.

"Selamat datang, anak-anak Kaelen."

Suara itu datang dari arah altar di tengah ruangan. Seorang pria tua dengan rambut putih panjang dan jubah cokelat berdiri di sana, wajahnya tersembunyi di balik topi besar. Namun, matanya yang tajam menatap mereka dengan penuh pengetahuan.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Eryan, langsung menghunus belatinya.

Pria tua itu tersenyum tipis. "Aku menunggu kalian," jawabnya. "Aku adalah penjaga kuil ini. Dan aku tahu kalian datang untuk mencari jawaban."

"Siapa kamu?" tanya Elyon, suaranya tajam. "Apa yang kamu tahu tentang ayah kami?"

Pria tua itu melangkah maju, dan dengan lembut ia mengangkat tangannya, mengisyaratkan agar mereka tenang. "Kaelen bukanlah orang yang kalian kira. Aku telah menyaksikan pergerakannya sejak dahulu. Kalian berdua adalah bagian dari rencana besar, dan kalian harus tahu satu hal: takdir ini tak akan berhenti sampai kalian menyelesaikan bagian kalian."

Eryan mengerutkan kening, menahan rasa curiga yang tumbuh dalam dirinya. "Kamu tahu banyak, tapi aku tidak percaya begitu saja pada kata-katamu. Apa yang terjadi dengan ayah kami?"

Penjaga kuil itu menghela napas panjang, kemudian berkata dengan suara rendah namun penuh arti, "Lord Kaelen memiliki tujuan yang lebih besar. Dia bukan sekadar pemimpin, Eryan, Elyon. Dia adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar, dan kalian berdua adalah kunci untuk mengubah dunia ini. Tapi... kalian harus memilih. Pilihan itu akan menentukan masa depan, bukan hanya untuk kalian, tetapi untuk seluruh dunia."

Elyon melangkah maju, mata tajam dan penuh tekad. "Apa pilihan itu? Apa yang harus kami lakukan?"

Penjaga kuil itu menatap Elyon dalam-dalam. "Kalian harus memilih antara kekuatan dan kebebasan. Lord Kaelen menginginkan kendali penuh atas segala hal, namun apakah kalian akan mengikuti jejaknya, atau mencari jalan kalian sendiri?"

Tiba-tiba, cuaca di luar mulai berubah. Angin kencang bertiup, dan suara gemuruh dari jauh terdengar. Ada sesuatu yang datang, sesuatu yang membuat suasana semakin tegang.

"Kalian harus memutuskan dengan cepat," kata penjaga itu. "Waktu kalian semakin sedikit."

Tanpa peringatan, lantai kuil itu bergetar, dan sebuah pintu rahasia terbuka di sisi lain ruangan. Di dalamnya, tampak cahaya biru yang berkilauan, seperti portal menuju dunia lain.

Eryan dan Elyon saling berpandangan. Mereka tahu bahwa apa yang ada di dalam portal itu mungkin merupakan jawaban yang mereka cari, atau justru jalan menuju kehancuran. Namun, mereka tidak punya pilihan.

Dengan langkah mantap, keduanya berjalan menuju pintu rahasia itu, siap menghadapi apa pun yang menunggu mereka di balik cahaya biru itu. Namun, mereka juga tahu—tak ada jalan kembali.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C7
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login