Chapter 147: Kebaikan yang terpaksa

Pagi-pagi sekali anneth telah rapi dengan seragam kerjanya, dia adalah seorang sarjana ilmu komunikasi tapi karena mencari pekerjaan sekarang begitu sulit membuatnya harus menerima untuk bekerja menjadi resepsionis di sebuah hotel.

'Aku harus cepat membuat sarapan untuk kamal " anneth melihat ke arah jam di tangannya yang menunjukkan pukul enam pagi, dia berangkat pukul tujuh ke tempatnya bekerja. Dan sebelum itu dia harus membuatkan sarapan untuk adik laki-lakinya.

Walaupun dia membenci sosok wanita yang menjadi ibu sambungnya, anneth tidak pernah memperlakukan kamal sama. Dalam pikirannya, anak yang lahir dari rahim wanita itu tidak harus menerima dosa dari kesalahan yang orang tuanya lakukan.

'Aku harus cepat atau aku akan terlambat bekerja,,, ' anneth menuruni anak tangga dan mencium aroma wangi dari arah dapur.

Ini sangat aneh, karena setiap pagi hanya anneth yang memasak di dapur. Selain membuat sarapan, dia juga membuat makanan untuk bekalnya ketika bekerja.