"haaah, Kakak tidur ya Risa",ujar Jiro sambil melihat Risa yang telah tidur di atas kasurnya membuat Jiro senang melihatnya,"syukurlah, untung ada Kak Yae Miko yang bisa menyelesaikan masalah ini",tambahnya.
Jiro langsung mematikan lampunya dengan lampu lima watt hingga mencoba untuk tidur dengan nyenyak, ditengah malam dengan kesnyuian dan muncul kumpulan asap putih yang berasal dari luar rumah. Bulan purnama bercahaya dimalam hari, yang akan menemani para asap putih yang akan menyelimuti rumah Jiro walaupun semua pintu sampai jendela sudah ditutup rapat. kamar Risa yang masih terbuka lebar hingga asap memasuki kamar Risa, sambil bermimpi sedang bertapa tanpa ingin melihat, bergerak, dan meraba hanya bernafas panjang yang bisa dirasakan olehnya. Didalam gelap gulita, Risa tidak membuka kedua mata maupun menggerakkan lainnya saat kondisinya masih kurang stabil dalam hal elemen yang dia punya. Namun, se sosok makhluk asing dengan telinga besar di atas kepala, kemudian sang mata perawan merah dengan senyuman yang menawan hingga mencoba untuk membisikkan kepada Risa yang pertapa.
"puh",ujar sang perempuan misterius ditelinga Risa hingga melihat Risa membuka kedua matanya sambil memandang dirinya seorang makhluk misterius,"oh, kau sudah bangun dari pertapa",tambahnya sambil melebarkan senyumannya
Risa melihat perempuan misterius yang telah membangunkannya hingga kaget,"uwaaaah, ka ka kau siapa..... aku kaget melihatmu",ucap Risa dengan gugup melihat seorang perawan misterius tersebut
"salam, wanita muda aku tidak akan menyakitimu, namaku Saiguu",ujar Saiguu kepada Risa yang terkejut melihat dirinya seorang makhluk mistis,"jangan takut, aku tidak akan menyerangmu, kau sungguh orang yang baik kepada dia",tambahnya
"siapa?",ucap Risa yang kebingungan mendengar Saiguu yang selalu berbuat kepada seseorang
"Raiden Shogun",jawab Saiguu kepada Risa,"lalu, kau siapa? kau elemen Pyro, anak muda",tambahnya
"Hmmm, namaku Risa, Risa Ratna Yamamoto, salam kenal Kakak Saiguu",jawab Risa dengan tetapan yang sedikit gugup
"kau sedikit gugup rupanya, sebaiknya lebih tenang lagi, aku tau kau habis marah kepada seseorang yang ada di sebelahnya, bagaikan api yang membara sebaiknya dipadam dengan relax dan jauhkan hal-hal sikap yang tidak sukai atau benci, Risa. Tenangkanlah pikiranmu itu, walaupun elemenmu api, kau pasti bisa untuk hal itu",ujar Saiguu yang telah melihat sikap Risa yang lebih mendalam membuatnya kebingungan
Tiba-tiba, Saiguu menghilang lalu, Risa akan terbangun dari tempat tidurnya, hingga memasuki cahaya putih untuk keluar dari zona mimpinya hingga terbangun dari tempat tidur, dan melihat Jiro yang berusaha untuk membangunkan Risa. Jiro melihat Risa terbangun dari tempat tidur sambil menatapnya dan kebingungan.
"eh, Risa. kau sudah bangun rupanya",ujar Jiro kepada Risa yang menatap tajam hingga melihatnya ingin mengambil bantal dan siap untuk melemparkannya ke arah Jiro namun, berhasil keluar dari kamarnya dan berkata,"duh Adikku kenapa ya? Tiba-tiba ngambek, padahal Kakak buatkan sesuatu untuknya",ucap Jiro sambil pergi untuk makan dan langsung pergi
Jiro pergi meninggalkan Risa yang masih merapihkan pakaian sekolahnya untuk mengumpulkan tugas sekolah, lalu setelah memakai baju sekolah, dia akan pergi ke ruang makan dan makanan buatan Jiro untuknya membuat Risa senang sambil memakannya. Menjelang pagi yang cerah, di jalanan sepi, saat Risa berusaha untuk menggoeskan sepedanya kesekolah sendirian. Lalu, angin kencang sebagai tantangan bagi Risa, walaupun ringan untuk menghadapi angin yang masuk ketubuh sampai keluar pun ditantangi. Saat sampai di sekolah, Risa melihat kawan-kawan yang sedang masuk kelas, bahkan melihat kawan-kawan yang jumlah sedikit ikut masuk dan melaksanakan tugas-tugas dari guru membuat Risa serius dan memperhatikan guru memberikan ilmu. Siangnya, dimana Risa keluar dari kelas langsung kerumah untuk istirahat sejenak bahkan, dia melihat Jiro berjalan sambil membaca buku ke lantai atas untuk masuk ke kamar membuat Risa melihatnya tidak sopan. Lalu, masakkan di dapur agak berantakkan, hingga membereskannya sendirian tanpa bala bantuan Jiro yang sangat sibuk mengerjakkan tugas apapun.
"Hah, kenapa Kakak tidak mau membersihkan dapur?",ujar Risa, dengan rasa kesal karena tidak mau membersihkan ruang dapur
Risa langsung pergi kelantai atas, untuk pergi ke negeri Inazuma untuk melepas dahaga amarahnya, lalu saat sampai di negeri Inazuma melihat kondisi luar gedung tampak cahaya disiang hari, melihat orang-orang yang penting jalan-jalan kesana kemari. Lalu, pergi ke suatu tempat, dimana Risa ingin pergi tanpa arah tanpa seseorang untuk mendampinginya, hingga pergi ke tempat yang jauh, Desa Konda. Risa melihat melihat orang-orang di tempat tersebut yang sedang bermain, mencuci pakaian, dan hal kegiatan lainnya namun, saat berada diluar desa Konda, tiba-tiba saja muncul makhluk berbaju baja ala Jepang bahkan, mengeluarkan pedang samurai untuk siap untuk membunuh Risa yang sedang mundur dan sedikit gugup melihat dia.
Tak lama kemudian, muncul serangan anak panah dari belakang Risa hingga mengeluarkan ledakkan yang dahsyat tampak seperti kembang api, Risa melihat seorang wanita dengan pakaian tidak rapi tersebut dengan sorban di sebelah kanan yang akan melindunginya. Lalu, Risa berada dibelakangnya sambil mundur dan hanya menonton sang pemanah melawan prajurit Jepang dengan pakaian adatnya. Dia berusaha menghindar saat serangan darinya mulai dikeluarkan, Risa sempat ingin membantunya namun, tidak ada senjata baginya hanya bisa pengendalian Pyro saja namun, sang pemanah telah berhasil membunuh sang samurai hitam bergaris ungu sampai tewas dan menghilang. Risa melihat dia, dengan melihat rauk muka gembira karena, tidak mengenai serangan musuh.
"Siapa kau? Kau tidak apa-apa?",ujar perempuan tersebut kepada Risa
"namaku Risa",jawab Risa kepada sang perempuan pemanah berelemen Pyro,"aku baik-baik saja tadi kenapa bisa menyerangku",tambahnya
"dia selalu muncul, Risa namaku Yoimiya. Kau mau kesana?",ujar Yoimiya menanyakan tujuan Risa pergi ketempat selatan
"aku hanya... menjelajah sekitar pulau ini, Kak Yoimiya. Aku baru tau tempat ini sebelumnya di desa.....",ucap Risa kebingungan dengan nama desa
"Desa Konda, Risa",jawab nama desa kepada Risa
"iya, Kak Yoimiya, hanya sekadar lewat desa saja gitu",ujar Risa yang sedikit ragu
"sebaiknya, sama aku kesananya, Kau dengar kau bukan berasal negeri kami kan?",Yoimiya menanyakan tempat lahir Risa
"iya, aku berasal dari Sumedang, Aku kesini menggunakan Gapura",jawab Risa kepada Yoimiyia sambil jalan-jalan kesuatu tempat setelah mereka keluar dari pedesaan Konda
Mereka berdua pergi ke selatan namun, mereka tidak ada ujungnya hanya pesisir pantai yang mereka lihat, Risa merasa malu bahkan, mencoba untuk berpaling bersama Yoimiya untuk pergi ke kota Inazuma. Namun, dia mengajak Risa untuk jalan-jalan ke suatu pulau yang ada di sekitarnya membuat Risa tampak senang mendengarnya dan bersiap-siap untuk jalan-jalan dengannya. Pulau Kannazuka yang merupakan tujuan mereka untuk menelusuri tempat-tempat yang Risa belum pernah ditemui, melihat bukit yang terjal, sebuah bebatuan kasar yang sulit untuk mendakitnya. Berkat Yoimiya yang sudah berpengalaman di tempat tersebut, Risa merasa senang dan tenang bisa jalan-jalan dan melihat pemandangan yang indah dan terjal, bahkan mereka sampai di atas bukit sedikit terjal sambil melihat pesona alam yang begitu indah dari atas sampai kebawah dimana Risa melihat pulau-pulau kecil di belakang pulau Inazuma yang lainnya hingga kagum dengan keindahan di pulau Kannazuka.
"waaah, indah sekali Kak",ujar Risa sambil melihat air terjun di suatu pulau
"iya, pulau Inazuma memang indah Risa",jawab Yoimiya
"sungguh keajaiban tempat ini bagaikan surga di pulau ini Kak, sungguh menawan melihat sungai-sungainya, keajaiban yang aku belum pernah lihat sebelumnya menjadi nyata",ujar Risa memuji keindahan alam pulau Kannazuka
"sebaiknya, kita datang malam saja, itu lebih indah daripada sekarang, karena banyak cahaya-cahaya disekitar pulau ini Risa",ucap Yoimiya hingga pergi lagi bersama Risa
"begitu ya? ah nanti..... aku ngajak Kakakku kesini melihat pemandangan indah di malam hari", Risa senang mendengar ucapan Yoimiya untuk mengajak sang Kakaknya, Jiro untuk melihat keindahan pemandangan di pulau Tatarasuna
"boleh, kami setiap hari apapun, kami melihat pemandangan indah di pulau ini. Yaah, sepertinya bulan depan Risa, kita melihat panorama disekitar sini Risa",ujar Yoimiya
"bagaimana, bareng saja untuk datang kesininya Kak Yoimiya pasti lebih menyenangkan dibandingkan aku sama Kakak doang yang datang kesini disiang hari",ujar Risa untuk merencanakan nanti untuk bisa melihat pemandangan dimalam hari
"iya, menurutku setuju",jawab Yoimiya kepada Risa
Mereka pergi dan meninggalkan bukit Tatarasuna, bahkan mereka akan pergi lagi ke suatu tempat untuk melihat sesuatu di sekitar Kannazuka hingga mereka berjalan sambil berbicara tentang tempat Kannazuka serta tempat-tempat yang ada di sekitar kepulauan Inazuma. kemudian, mereka sampai di tempat pusat kemiliteran Inazuma hingga mereka masuk kedalam setelah mengizinkannya, Risa melihat orang-orang sedang giat berlatih, tak kenal lelah, dan latihan lainnya tentang kemiliteran hingga persenjataan yang digunakan oleh mereka.
"nah, ini tempat para rekrut atau tentara kami, di Perkemahan Kujou",ujar Yoimiya memperkenalkan tempat para militer Inazuma
"oh, namanya Perkemahan Kujou, banyak sekali prajuritanya",ujar Risa melihat dan menghitung para tentara Inazuma di Perkemahan Kujou
"iya, beberapa orang, dikirim ke kota, kesuatu tempat yang diperintah oleh atasannya, Risa",jawab Yoimiya tentang manfaat tentara Inazuma
"loh, kok semua tentara pada mau kemana Kak?",ujar Risa sambil melihat mereka sedang keluar dari perkemahan Kujou
"jangan-jangan ada serangan Risa, kau tunggu disini, nanti Kakak datang kembali setelah memerangi musuh",ujar Yoimiya sambil meninggalkan Risa didalam tenda ungu
Risa melihat Yoimiya pergi bersama bala tentaranya untuk segera menghancurkan dan menyerang musuh, Anemo Samachurl yang mencoba membunuh bala tentara Inazuma, Yoimiya aget melihat tentara tersebut tewas karena makhluk hitam Anemo sambil bersiap mengeluarkan serangan tertentu namun, Yoimiya mampu untuk menghindar dari serangan musuh sambil mengeluarkan anak panah ke arahnya. Lalu, makhluk tersebut berhasil masuk kedalam perkemahan Kujou, Risa melihatnya bahkan, merasa gugup pun mulai dirasakan karena, musuh semakin dekat dan membunuh semua tentara Inazuma yang ada di dalamnya maupun diluar termasuk Yoimiya yang bersiap mengeluarkan satu anak panah api.
"aduh, aku harus berbuat apa? Aku tidak mau diam disini terus pasti ada senjata yang cocok untukku",ujar Risa hingga membuka semua peti di dalam tenda penyimpanan senjata
Risa berusaha mencari senjata namun, tidak ada yang tau tentang cara dalam kegunaannya namun, muncul bisikkan Saiguu muncul tiba-tiba, sambil menutup kedua matanya hingga berkata,"kau merupakan Polearms, karena kau sangat cocok untuk digunakan melawan dia sebelum tempat ini hancur berantakkan, Risa. ambil kunci ini",ujar Saiguu dengan bisikkannya hingga memberikan kunci misterius ketangan Risa."Kunci ini.....",ujar Risa didalam hati,"itu kunci peti di sekitar sini, bukan kunci peti biasa, hanya kau yang bisa menemukan peti itu dengan kunci ini",jawab Saiguu kepada Risa hingga menyadarinya.
Setelah menyadari ada Saiguu, melihat tangan kanannya memegang sebuah kunci yang misterius lalu, mencari peti disekitar penyimpanan senjata maupun peti tua. Tak lama kemudian, Risa menemukan peti yang bercahaya. Risa akan membuka petinya dengan kunci dari Saiguu hingga melihat isinya berupa senjata Polearms api hingga memegangnya namun, merasakan kekuatan mistis dibalik Polearms api serta mengubah seragamnya menjadi seragam militer ala Jepang serta memakai celana rok merah dengan stocking hitam bahkan, baju bagian lengannya panjang merah serta pakaian tempur warna hitam, dengan tusuk rambu yang ditutup karena, diikat dengan rapih hingga membuka kedua matanya serta bola mata merah sebagai ciri elemen yang dimilikinya, Pyro. tongkat yang dipegang Risa, berputar 180 derajat hingga bersiap-siap untuk bertempur melawan musuh Anemo Samachurl yang sedang menghadap Risa yang begitu ambisius.
"Hmmm, sekarang saatnya untuk melawan",Risa berlari kedepan sambil menggibas Polearms kedepan dan muncul api membuat Anemo Samachurl merasa panas dan bersiap untuk membalas serangannya
Risa pun melakukan serangan dengan pyro, musuh mulai mundur dan keluar dari perkemahan Kujou, Yoimiya terkejut melihat Risa yang berusaha menghajar makhluk yang mundur dan berusaha membunuh Risa dengan cara apapun. Namun, serangan terakhir diluncurkan yang dilakukan oleh Risa berupa, serangan tusukkan kedepan dengan tombak bagian tengahnya yang sangat tajam dan bengkok hingga mengeluarkan api. musuh mulai kelar membuat Yoimiya senang melihat Risa yang telah menyelamatkan dari serangan makhluk tersebut bahkan, Yoimiya baru tau, tentang kekuatan yang dimiliki Risa berupa Pyro dengan persenjataan Polearms.
"wow, kau sungguh hebat Risa",ujar Yoimiya kepada Risa
"ahah, ini.... hanya permulaan saja Kakak",ucap Risa yang masih gugup
"nanti juga tidak Risa, yang penting seluruh tempat ini aman dari serangan Anemo",ujar Yoimiya kepada Risa
"iya, tentu aku harus bertahan dengan kekuatanku ini untuk melawan musuh disuatu tempat, sekarang kita kemana hari ini Kakak?",ucap Risa sambil pergi bersamanya
"kita pergi ke pulau Yashiori Risa?"ucap Yoimiya kepada Risa untuk pergi lagi
"boleh, aku belum pernah kesana",jawab kepada Yoimiya
Mereka meninggalkan perkemahan Kujou, hingga pergi ke pulau Yashiori membuat Risa merasa senang, untuk pergi kesana bersama Yoimiya dengan jalan kaki membuat Risa kelelahan kecuali Yoimiya yang terbang tanpa lelah. Risa berusaha untuk mengeluarkan sayap dan keluarlah sayap berwarna merah menyala sambil terbang ke udara sambil mengikuti Yoimiya pergi.
"kau bisa terbang Risa?"ucap Yoimiya kepada Risa yang telah terbang dengan sayap dipundaknya
"iya, aku bisa terbang Kakak, kita pergi ke sana bukan?",ujar Risa sambil menyusul dan sampai ditujuan
Risa melihat bangunan yang sudah tua dan hancur akibat perang, kemudian berjalan diatas batu abu-abu yang kusam dan berjamur hijau di bagian-bagian garis hitam, yang ternyata Benteng Mumei yang sudah berumur tua dan kuno. Bahkan, beberapa bekas bongkahan batu dapat terlihat olehnya, Yoimiya melihat Risa yang berjalan sendirian sambil berada di gerbang serta jalan buntu.
"Kak, kenapa jalan ini sudah buntu?",ujar Risa mempertanyakan tentang jalan benteng Mumei yang sudah roboh dan banyak bebatuan yang runtuh
"itu sudah lama ditinggal Risa, tempat ini adalah sebuah pertempuran besar tapi, yang lebih tau itu Kak Riaden Shogun, dia seorang pemimpin di daerah kami",ucap Yoimiya yang tidak tau apa-apa soal benteng Mumei
"hei! ada harta karun rupanya disana!", Risa menemukan harta karun di sebelah kiri dan mendekatinya,"aku belum pernah melihat harta karun berwarna cokelat tua gini",tambahnya
"kita akan membuka kotak itu sebelum diambil oleh orang lain, Risa",ujar Yoimiya yang mencoba membuka harta karun bersama Risa
Risa dan Yoimiya akan membuka peti harta karunnya, melihat isinya koin Mora lebih banyak hingga membuat Yoimiya merasa senang sementara Risa, hanya kebingungan melihat koin yang sangat berbeda dengan koin yang ditemukannya di sekitar benteng Mumei. Setelah mengambil semua koin Mora, mereka akan pergi untuk berkeliling pulau Inazuma, Risa hanya mendapatkan dua sampai lima karung koin dan kebingungan sambil bertanya kepada Yoimiya tentang koin Mora.
"Kak, aku bertanya. Koin ini, nilainya berapa?",ujar Risa menanyakan Mora
"satu Mora, Risa di negeri ini menggunakan Mora. Sehingga, kau bisa untuk jajan diberbagai tempat termasuk daerah kami, Risa",jawab Yoimiya sambil berjalan dan meninggalkan Risa yang diam dan bengong
"begitu ya? aku baru tau tau nama koin ini, mora",ujar Risa sambil berjalan ke arah yang sama dengan Yoimiya dan tiba saja, muncul musuh dengan topi baja samurai termasuk pakaian pelindung yang merupakan ciri khas Jepang selama perang kuno hingga mengeluarkan satu pedang samurai
"oh tidak, dia kembali, ayo Risa kita harus menghindar",ujar Yoimiya yang berusaha menghindar dari serangan pedang samurai musuh, sambil melihat Risa yang serius untuk melawan dengan Polearm
Dengan percaya diri, Risa siap melawan dengan cara menusuk dan berputar saat musuh mulai dekat dengannya, kemudian sang samurai akan membalas serangannya hingga Yoimiya tidak akan diam saja melainkan mengeluarkan satu anak panah hingga berhasil mengenai tubuh samping musuh. Lalu, musuh bersiap mengeluarkan serangan pedang yang sangat mengerikan, dengan cara menggibasnya ke arah Yoimiya yang sedang mundur dengan cepat, bahkan bersiap untuk mengeluarkan satu anak panah ke arahnya dan mengeluarkan kembang api, Risa berlari dan siap mengeluarkan serangan pukulan Polearm. Diujungnya, api mulai menyala sambil mengenai tubuh sang samurai, sambil menggantikan senjatanya dengan pisau kujang di telapak tangan Risa sebagai pengganti Polearms sambil melemparkannya layaknya seperti gasing dan berhasil mengenai musuh dari arah samping kiri. Yoimiya terkejut melihat aksi tersebut, Lalu mengeluarkan serangan pukulan anak panah dilepaskan hingga mengenai sang tubuh samurai dan terlempar kebelakang membuat Risa senang melihatnya.
"bagus Kakak Yoimiya, dia tewas!",ujar Risa sambil menemui Yoimiya di depan mata
"Hah, aku baru bertarung melawan dia, dia terlalu kuat untuk dilawan .....menurutku, sekarang, ada kau Risa muda bertarung melawan makhluk hitam bergaris ungu itu",ucap Yoimiya dengan tatapan lemas ke arah Risa
"kak Yoimiya, kau tidak apa-apa?",ujar Risa melihat dia, lemas
"tidak apa-apa Risa, hanya kecapean saja. Sekarang..... kita kemana Risa",ucap Yoimiya yang mengeluarkan nafas yang cepat,"haaah, Kakak tidak apa-apa Risa",tambahnya
"kakak harus istirahat dulu, aku kasihan sama Kakak",ujar Risa sambil mengeluarkan air minum untuknya,"ini, minumlah aku bawa air putih dengan jeruk sebagai penambah rasa",tambahnya hingga melihat Yoimiya mengambil air botol
Yoimiya meminum air putih yang bercampur dengan air jeruk hingga segar kembali, dan berkata"terimakasih Risa, aaah seandainya tidak ada kamu, siapa lagi yang menolongmu aku merasa kecapean yang mendalam Risa",tambahnya
"iya sama-sama Kak Risa",ujar Risa hingga jalan-jalan kesuatu tempat, kota Inazuma
Saat sampai di kota Inazuma, didepan mata muncul Raiden Shogun yang sedang sedikit merenung bahkan, Risa kebingungan sambil melewatinya dan melanjutkan perjalanannya untuk pulang karena, sangat terpuaskan untuk jalan-jalannya. Bahkan, merasa khawatir, sang Kakak, Jiro akan mencari dirinya disuatu tempat namun, Risa merasa bingung melihat wajah Raiden Shogun dengan merenung.
"Kak Yoimiya, kenapa Kak Raiden itu sedikit merenung ya? Aku melihat dia, dia sedang memikirkan sesuatu",ujar Risa sambil berjalan bersamanya
"entahlah Risa",jawab Yoimiya yang kebingungan,"tapi... dia sedang memikirkan seseorang yang dicintainya bahkan, aku dengar mereka meninggal secara misterius",tambahnya
"ya ampun",ujar Risa dengan wajah sedih mendengar Yoimiya
"tapi hati-hati, jangan sampai meliriknya kalau dia sedang sedih begitu",ujar Yoimiya kepada Risa
"oh, kenapa?",ucap Risa yang merasa bingung alasan dilarang melirik Raiden Shogun merenung
"nanti, dia akan marah besar bahkan, dia akan menyerang jika ada seseorang yang melihatnya, bahkan menjelekkan dirinya. Namun, dia selalu berbohong kepada semua orang yang mau bicara sesuatu, harus meng iyahkan dengan ikhlas. Tapi, jika kau yang membuatmu berbohong sebagai balasannya, kau akan diserang oleh Kak Raiden, mengerti Risa",jawab Yoimiya yang sudah mengetahui sikap Raiden Shogun
Sorenya, setelah sampai di depan gedung, Risa dan Yoimiya merasa puas jalan-jalannya untuk menghilangkan rasa setres di bagian otak bahkan, setres karena, ulah Jiro sendiri hingga mereka berpisah. Risa melihat Yoimiya pergi ke arah timur untuk menemui teman-temannya yang sedang menunggu lalu, Risa berbalik kebelakang hingga tiba-tiba, dikagetkan oleh Yae Miko dengan rauk muka senyuman yang tajam.
"kau dari mana Risa?",ujar Yae Miko dengan nada pelan dan tajam
"aku habis.... jalan-jalan dari pulau ke pulau sekitar..... Inazuma Kak Yae Miko",jawab dengan sedikit kaku
"oh, tidak apa-apa Kakak hanya meminum teh sama Jiro, dia pusing karena mengerjakkan tugas banyak",ujar dengan senyuman
"sekarang, Kakak mau kemana?",ujar Risa
"yaaah, melihat pemandangan diluar kota ini di sore hari, tapi..... boleh ikut kerumahmu Risa? Kakak bosan ditempat ini terus daripada di daerahmu",ujar Yae Miko kepada Risa
"boleh Kak Yae Miko",jawab dengan tenang
Yae Miko pergi dengannya, lalu mereka berada di suatu ruangan dimana melihat gelas berbau teh hijau di dalam gelas bersih, baunya sangat enak membuat Risa dan Yae Miko terkejut melihatnya.
"siapa yang membuat teh hijau di tempat ini Risa?",ujar Yae Miko melihat segelas air teh hijau di atas meja makan
"iya, padahal diruang makan hanya piring kosong bukan gelas teh hijau. Pasti Kak Jiro yang membuat teh untuk temannya",ujar Risa kepada Yae Miko
"eeeh, kata siapa? Bukan aku, sumpah. Aku tidak bikin teh sewangi begini",jawab Jiro dengan jujur kepada adiknya, Risa
"lalu siapa yang buat teh itu? Aku jalan-jalan sama Kak Yoimiya, oh jangan-jangan Kakak buat teh untuk teman-teman kan?",ujar Risa yang menyalahkan Jiro
"Hello!!! denger ya? Kakak tidak pernah membuat teh hijau di ruang makan, aku sama Kak Yae Miko meminum teh di rumahnya, mengerti?",jawab Jiro dengan jujur
Yae Miko mencari tau tentang buatan teh hijau yang sangat halus dan misterius, bahkan dia menemukan sepucuk surat di bawah gelas teh hijau dan membacanya,"aaah, Risa disurat ini mengatakan kaulah yang harus meminum teh hijau ini",ujar Yae Miko kepada Risa
"eh, apa? aku harus meminum teh hijau itu?",ujar Risa merasa terkejut ucapan Yae Miko,"tidak mungkin, itu kata siapa Kakak?",tambahnya
"surat ini..... mengatakan, kau harus meminum teh hijau di atas meja makan",ucap Yae Miko sambil melihat ke arah Risa
Risa meminum teh hijau hingga habis, namun tidak ada reaksi apa-apa hanya teh hijau biasa yang dapat dirasakan olehnya, sampai malam tiba setelah Yae Miko puas dengan melihat jalan-jalan berkeliling Sumedang, Jiro dan Risa melambaikan tangan kepadanya hingga pergi meninggalkannya. kemudian, Jiro dan Risa pergi ke ruang kamar masing-masing untuk tidur nyenyak karena, besok merupakan hari sabtu dimana mereka merasa senang di hari tersebut namun, saat Risa tidur nyenyak tiba-tiba, muncul Saiguu yang menampakkan diri didalam mimpinya hingga, dia menatap Risa yang tajam membuat Risa sedikit gugup dengan tatapannya.
"aaah, Kak Saiguu?",ujar Risa dengan rasa takutnya mata Saiguu
"kau sedikit gugup dan penakut untuk menemuimu, Risa. tapi, tidak apa-apa aku tidak akan menyerangmu, kau punya elemen Pyro untuk bisa mengalahkan musuh. Elemenmu harus diseimbangkan dengan senjatamu dan pikiranmu, agar kau mampu mengalahkan musuh, walaupun kau sendiri untuk berlatih, kau akan bisa menyeimbangkannya Risa di malam hari ini atau malam hari seterusnya,Risa",ujar Saiguu dengan nada pelan dan tajam kepada Risa
"iya, oh iya Kak terimakasih, selama ini, aku punya tombak sebagai senjatanya",ujar Risa kepada Saiguu
"sama-sama, pergunakanlah kekuatan itu, melawan musuh yang akan datang untuk dilawan",ujar Saiguu dengan nada pelan dan tidak tajam
Saiguu menghilang membuat Risa terkejut melihatnya, sambil duduk dan bertapa lalu, saat kedua tangan dilepas keluarlah api di kedua tangannya hingga tak lama kemudian, api akan berubah menjadi tombak serta, di ujungnya terdapat benda tajam yang bercahaya api membuat Risa terkejut dengan kekuatan yang dimilikinya. Kemudian, dipadamkan dengan sendirinya sambil berdiri dan berlatih di dalam kegelapan
***