Di tengah malam, di Inazuma, negeri kepulauan yang misterius didalamnya bahkan, negeri pulau yang mistis bagi orang-orang yang sudah mengetahuinya bahkan mengunjunginya, keindahan tersebut muncul misteri bayangan hitam sedang menggibas tongkat dengan cepat sambil mengeluarkan api yang besar maupun kecil. Lalu, mengeluarkan pisau belati Sunda sebagai tambahan dalam latihan di tengah malam yang sunyi, sampai satu pagi, berlari kencang kedepan dengan cepat sambil melompat di atas genteng rumah-rumah desa Konda. Kemudian, sampai di kota Inazuma yang sepi di jam satu pagi, dia akan melompat lagi namun disisi lain seorang perempuan yang berjalan sendirian di kota, melihat se sosok bayangan hitam misterius yang sedang pergi ke tempat asalnya.
Perempuan dari bawah naik dengan sayapnya untuk mengejar dan menghajar bayangan misterius, tak lama kemudian bayangan berhenti berjalan karena tidak ada arah untuk pulang, sang gadis bersiap untuk menyerang dengan kipas dengan elemen cryo melawan pyro di malam hari, kemudian perempuan tersebut melihat bayangan hitam berlari untuk menghajarnya dengan tongkat. namun, berhasil ditahan dengan pedang sebagai pelindung dari serangan, lalu sang bayangan mulai mndur kebelakang dan melihat sang Gadis akan mengeluarkan pedang untuk menyerang bayangan hitam hingga maju bersamaan. kemudian, Gadis dengan menggibasnya kaget setelah membunuh bayangan hitam misterius mulai menghilang tanpa bekas bercat darah dimana-mana dan kebingungan untuk mencarinya.
"ke kemana dia pergi? kok bisa, dia menghindar dari seranganku?",ujar sang gadis tersebut dimalam hari hanya diam dan kebingungan
Menjelang pagi, dirumah yang sedikit kumuh, Jiro langsung memakai seragam SMA karena, tugas offline untuk dikumpulkan hingga keluar dari kamar bersama Risa, namun saat berada didepan kamar tidur Risa, pintunya terbuka lebar membuatnya curiga dengan Risa. Lalu, mencoba membangunkannya tapi, sulit untuk membangunkannya dengan cara apapun hingga melihat tubuhnya melirik ke atas dan wajahnya pucat membuat Jiro kaget melihatnya.
"Risa! Risa bangun! hey!",ujar Jiro hingga berusaha membangunkan Risa untuk membersihkan wajahnya dari kotoran,"duh, Risa kau habis dari mana sampai wajahmu pucat begitu? bangun hey! Risa bangun!",tambahnya
Jiro kewelahan untuk membangunkan Risa hingga bertemu dengan Yae Miko yang melihat Jiro kelelahan membangunkan Risa, lalu Yae Miko menyuruh Jiro untuk pergi dan menyerahkan masalah Risa padanya. Yae Miko akan mencoba membangunkannya dengan cara sesuatu, menceburkannya ke kolam air mandi pemanas yang alami dengan pelan sambil menunggu Risa bangun. Risa berada di tenggelam dasar air dan tidak bisa bernafas hingga mencoba untuk keluar dari tenggelamnya hingga kepalanya mampu ke atas, kemudian menggeleng kepala hingga menghadap Yae Miko yang ikut mandi di pemandian panas membuat Risa kaget.
"maaf, kau tiduran ya?",ujar Yae Miko dengan senyumannya ke Risa yang sedang bengong
"ya ampun!!!!! Aku bakal terlambat iniiiih!!!!!"Risa kaget karena, waktunya sekolah dan terlambat
"tunggu, Risa. Kak Jiro sudah memegang surat sakit",ujar Yae Miko yang memegang lengan kiri Risa
"oh, ya ampun tapi, tidak apa-apa Kak",ujar Risa dengan rasa malu karena terlambat ke sekolah dan berpura-pura sakit akibat telat bangun
"tenang, tidak apa-apa Risa, emangnya ada ujian gitu?",ujar Yae Miko menanyakan tugas dan ujian disekolahnya
"tidak, tidak ada ujian disekolah Kak. hanya kasih tugas kerumah saja Kak",jawab Risa tentang sekolahnya
"Hmm, begitu ya? bentar ya punggungmu harus dibersihkan",ujar Yae Miko membersihkan pundak Risa
Risa menahan rasa sakitnya karena kedua tangan Yae Miko membersihkan punggung, lalu saat membersihkan punggung Risa, dia melihat kulit Risa memerah hingga terkejut sedikit dan melanjutkannya lagi dengan pelan. Lalu, Yae Miko melihat pundaknya Risa sudah kelihatan bersih walupun kulit punggung Risa masih memerah yang merupakan penyimpanan elemen Pyro hingga menyuruh Risa membolehkannya untuk pergi dari bak mandi panas.
Dengan pakaiannya khas Jepang dimana Risa menggunakan pakaian yang sama dengan pakaian kemarin, hingga melirik ke arah Yae Miko yang sudah memakai pakaian Jepang sambil menemui Risa yang sudah memakai seragam ala Jepang. Dengan ajakkan untuk makan tofu bersama Risa dan Yae Miko, Ayaka melihat mereka hingga menyapanya dengan salam, Risa belum kenal dengannya sambil mengajak untuk bicara sambil berjalan di kota Inazuma pada menjelang pagi hari.
Risa selalu mulut besarnya hingga Ayaka tertawa sedikit termasuk Yae Miko yang berada di sebelah kanannya Risa hingga membeli tofu sebagai makanannya di rumah, hingga Ayaka merasa terdiam dan melihat atap rumah dimana bertarung melawan musuh yang misterius. Namun, serangan yang dilakukannya tidak menyerang dirinya di malam hari, kemudian bayangan tersebut menghilang dan Ayaka menyadarinya.
"Kak? Kak Ayaka?",ujar Risa sambil menepak pundak Ayaka yang sedang bengong hingga melihat dia kaget ke arah dirinya
"eeeh, Risa, kau mengagetku",ujar Ayaka dengan reda sambil menghadap Risa kembali,"ada apa?",tambahnya
"Kakak diam saja? nggak ikut?",ujar Risa kepada Ayaka
"iya ikut Risa, aku ingin melihat rumahmu seperti apa",jawab Ayaka yang melanjutkan perjalanannya kerumah Risa
Risa mengajak Ayaka pergi kerumah, hingga melihat rumah Risa membuat Ayaka penasaran sambil melihat ke suatu ruangan, Risa dan Yae Miko turun kebawah sambil santai dan duduk di atas kursi sofa.
"jadi ini rumahmu Risa?",ujar Ayaka dengan terheran melihat rumah Risa
"iya, ini rumahku, Kak Ayaka",jawab Risa
"luas sekali ditempat ini",ujar Ayaka yang baru tau tentang rumah Risa
"ini, jajanan dari Inazuma Kak",ucap Risa dengan membawakan piring yang menghidangkan tofu dari kota Inazuma
Risa meletakkan jajanannya di atas meja keluarga namun, Yae Miko mengambil salah satu stik sambil pergi keluar dan melihat pemandangan indah diluar rumah Risa, melihat burung-burung yang berterbangan dilangit biru serta melihat persawahan dan para petani sedang membajak sawah untuk hari ini. Yae Miko melihat salah satu orang sedang melambaikan tangan ke arahnya hingga dia membalas kearah pembajak sawah sambil melanjutkan pekerjaan tersebut hingga merasakan angin sepoi dari timur ke barat. Namun, dibawah terlihat seorang Jiro yang menggoeskan sepedanya dengan kencang bahkan, sampai di samping rumah dan masuk untuk pergi kelantai atas membuat Yae Miko kebingungan.
"Jiro, kamu kenapa terburu-buru?",ujar Yae Miko melihat Jiro pergi dan tidak mendengar perkataan dirinya. Lalu, melihat Jiro keluar dari kamar dengan membawakan kanvas dan alat lukisan lainnya,"oh, nanti ya hari minggu Jiro",tambahnya
"iya Kak, aku sudah membeli perlengkapan lukisannya",ujar Jiro yang sangat senang untuk melukis di negeri Inazuma
"boleh, kau sudah makan Jiro?",ujar Yae Miko melihat wajah Jiro kurang senang
"aah, Kakak tau aja. iya aku memang lapar",jawab Jiro dengan pelan
"ada tofu di meja, masih banyak tofu Jiro",ujar Yae Miko
"Kakak! ini, makanlah",ujar Risa kepada Jiro sambil mengambil satu stik tofu dan memberinya ke Jiro hingga menerimanya
"hmmm, ini enak sekali Risa, kau yang buatkan atau jajan?",ujar Jiro menanyakan tofu dari Risa
"itu Kakak, dari kota Inazuma, Kak Yae Miko yang membelinya Jiro",jawab Risa dengan jujur
"sungguh, ini enak sekali. Kak Yae Miko yang membelinya?",ujar Jiro kepada Yae Miko
"iya, enak ya? habisin Jiro, perutmu pasti kenyang ehe",ujar Yae Miko sambil membujurkan lidahnya ke arah Jiro
"ahaha, Kakak...",Jiro tersenyum melihat Yae Miko kelakuannya seperti anak kecil sambil dia mendekati Jiro dan menatapnya sambil mengajaknya untuk makan tofu
Yae Miko dan Jiro selalu asyik bercandaan, Risa melihat mereka yang menganggapnya romantis, namun ketika pergi setelah melihat mereka berdua bercakap-cakapan, Risa mengual dan pergi untuk tidur siang. Ayaka melihat dia yang sedang meninggalkan dirinya sendiri di ruang keluarga sambil mengikuti Risa kesuatu tempat, yang membuatnya mencurigakan namun, Ayaka melihat Risa berhenti berjalan sambil membuka pintu kamar dan berkata,"ada apa Kak Ayaka?",ujar Risa menanyakan Ayaka hingga membalas,"aaah, kau mau kemana apakah kau lelah hari ini?",ujar Ayaka kepada Risa yang lemas hingga membalas lagi,"iya, aku memang lelah karena, aku begadang",jawab Risa kepada Ayaka dengan terkejut mendengar jawaban dari dia dan menambahkannya,"aku habis mimpi aneh dimalam itu, Kak Ayaka",ujar Risa sambil melirik ke arah Ayaka dibelakangnya hingga Ayaka berkata,"oh kalau begitu, kau boleh istirahat sementara aku menikmati di ruang keluarga bersama yang lain",ujar Ayaka kepada Risa yang sedang pergi kedalam kamar untuk tidur.
Ayaka terkejut melihatnya sambil menemui Jiro dan Yae Miko tentang bertemunya orang misterius yang sangat mencurigakan, namun Yae Miko dan Jiro hanya menganggapnya cerita belaka saja membuat Ayaka mencoba menahan amarahnya sambil pergi ke negeri Inazuma. lalu, Yae Miko dan Jiro berhenti tertawa setelah melihat dia pergi begitu saja. Lalu, Jiro tersinggung mendengar cerita darinya bahkan, kebingungan tentang makhluk yang menyerang Ayaka yang misterius serta menghilang saat mau menusuk dengan pedang milik Ayaka.
"sepertinya cerita dari Kak Ayaka nyata deh Kak Yae Miko",ujar Jiro yang tersinggung melihat Ayaka marah karena tidak percaya cerita darinya
"Hmmmm, iya..... dia marah ke kita",ujar Yae Miko yang telah melihat wajah Ayaka dengan marah
"tapi, siapa orangnya yang selalu menyerang Kak Ayaka dimalam hari? Apakah kita akan bantu Kak Ayaka saja Kakak?",ujar Jiro yang menanyakan rencana untuk membantu Ayaka
"boleh, kita bantu saja, pasti memerlukan kita , kita tidak tau benar atau tidaknya bicara dari Ayaka Jiro", jawab Yae Miko kepada Jiro
"sebaiknya, aku harus menemui Kak Ayaka sebelum dia marah dan menganggap kami tidak percaya cerita darinya", ujar Jiro sambil menemui Ayaka yang berada di depan gapura hingga langsung berbicara dengannya
Yae Miko melihat mereka berdua sedang berbincang mengenai cerita yang dibicarakan oleh Ayaka tentang penyerangan atau perampok di malam hari, hingga Jiro serius mendengar cerita darinya bahkan, Jiro mempunyai ide untuk menghadapi orang misterius tersebut. Hingga membuat Ayaka merasa senang untuk bisa membantunya, kemudian Ayaka dan Yae Miko meninggalkan rumah Jiro dan mereka pergi ke negeri Inazuma setelah merasa puas melihat keindahan di daerah Sumedang.
Malamnya, Jiro langsung terbangun hingga menemui Yae Miko diluar gedung, lalu mereka bersembunyi disetiap tempat bahkan, melihat bayangan yang dilakukan Ayaka dapat terlihat dengan kedua mata Yae Miko. Namun tiba-tiba, terdengar suara pintu dari arah samping, Jiro dan lainnya melihat orang misterius yang mencoba menutupi pintu gedung penginapan, lalu berlari sangat cepat membuat mereka terkejut sambil berlari dari belakang. Jiro melihat bayangan misterius pergi kedepan dan keluar dari kota Inazuma sambil pergi ke suatu tempat yang jauh dari pulau Narukami, mereka melihat orang tersebut akan menyebrangi sungai dengan kedua sayap yang melebar dan terbang ke pulau Kannazuka.
"mau ngapain ditempat itu, Kakak Ayaka?",ujar Jiro yang bertanya melihat orang yang tidak dikenal didepan mata
"entahlah, Kakak baru tau dia pergi ketempat ini. Mungkin, pertama kali dia ingin kesana rupanya, Jiro",jawab Ayaka
"Hmmm, tujuannya untuk apa ya dia ada di pulau Kannazuka yang indah ini di malam hari?",ujar Jiro didalam hati sambil melihat orang tidak dikenal turun kebawah
Jiro berusaha pelan untuk menurunkan dari udara dengan sayapnya bersama Yae Miko dan Ayaka, lalu mereka melihat dia sedang mengeluarkan tongkat, menurut pengakuan Ayaka orang yang sering datang kepulau Kannazuka adalah Thoma namun, menurut mereka sama dengan pengakuan Ayaka walaupun belum tentu benar pelaku semuanya adalah Thoma. Lalu, pergerakkannya dengan Polearms pun sangat berbeda dengan Thoma, membuat mereka terkejut melihatnya kemudian, mereka melihat orang tak dikenal melihat musuh muncul tiba-tiba untuk menghajarnya bahkan, keluarlah api disekitarnya membuat musuh terluka dengan serangan tersebut. lalu melompat dan menggibasnya ke arah mereka hingga terlempar kebelakang, Jiro merasa heran dengan kekuatan api yang belum pernah dilihat sebelumnya hingga dia berhasil membunuh musuh di area Tatarasuna.
"hebat sekali, siapa orang itu dan bagaimana bisa...",ujar Jiro merasa heran dengan kekuatan yang dimiliki oleh orang tak dikenal
"ternyata bukan Thoma lalu, siapa?",ujar Ayaka didalam hati sambil melihat orang tak dikenal melakukan perlawanan sengit melawan Nobushi: Jintouban
orang tersebut terjatuh dan bangkit lagi, kemudian melawan lagi dengan kekuatan Pyro, dengan memegang tongkat warna merah kecoklatan hingga bertahan melawan musuh dengan jumlahnya sekitar tujuh orang. Mereka melihat orang tak dikenal mencoba menghindar dan memutarkan tongkat dan menancap walaupun tangan tetap memegang tombak sambil menghadap kedepan dengan tajam, musuh mulai menyerang hingga mengeluarkan pukulan ke arah depan hingga orang tersebut bersiap mengeluarkan jurusnya, mereka terkejut melihatnya dengan mengeluarkan api di ujung tombak sambil berputar dan jadilah ring berwarna merah api.
"dia mengendalikan api di tongkatnya",Ayaka melihatnya sambil melihat yang lain, Yae Miko dan Jiro dengan tatapannya yang tajam melihat pergerakkan orang misterius yang bersiap mengeluarkan jurus
orang misterius telah mengumpulkan api di setiap samping tampak seperti cincin api hingga musuh mulai tidak diam sambil bergerak dan berlari untuk menyerangnya, Jiro heran dengan kekuatan tersebut bahkan, orang misterius melepaskan tancapan tombak dari bawah ke atas hingga tombak miliknya mengancungkannya ke atas hingga muncul cahaya merah berbentuk lingkaran kecil menjadi ukuran medium dan menggibasnya ke arah mereka. cincin api menyebar ke mana-mana saat bola api mulai pecah, membuat Jiro terkejut dan heran sambil mencoba untuk berlindung bersama Ayaka dan Yae Miko.
"dia kuat sekali untuk melawan musuh yang sangat banyak",ujar Jiro yang sudah melihat dia yang telah membunuh musuh
"dia menggunakan kekuatan api, cincin dan bola merah itu sebagai kekuatannya",ucap Ayaka yang terkesan dengan kekuatan yang dimiliki oleh orang misterius sambil melihat lagi dan berkata,"semuanya! dia menghilang",tambahnya
Jiro terkejut melihat kejadian tersebut dan berkata,"kemana dia pergi?",Jiro tampak kebingungan untuk mencari orang yang misterius yang telah berhasil menghancurkan musuh dengan kekuatan api lalu, Yae Miko melihat ke arah kanan terdapat sesuatu yang bercahaya api yang merupakan orang yang dicari.
Yae Miko menyuruh Ayaka dan Jiro mengejarnya hingga terbang, bahkan orang tersebut berputar lingkaran hingga keluarlah api dan terbang sangat cepat dan mengkilat ke depan membuat Jiro terkejut hingga berusaha untuk mengejarnya walaupun masih tertinggal jauh. Yae Miko berusaha mengikutinya bersama Ayaka dimana Jiro telah mengetahui pergerakkan orang misterius pergi, hingga tak lama kemudian Jiro turun bersama orang yang tidak kenal membuat Ayaka kebingungan hingga ikut untuk turun kebawah bersama Yae Miko. Dataran Byakko dimana orang misterius terjun kebawah hingga meledak sehingga musuh kaget untuk menyerangnya, Jiro melihatnya dan mendarat hingga mengenai musuh dibawah kaki Jiro sambil menggibasnya dengan pedang.
Jiro melihat orang misterius sedang berusaha menghindar dan menusuk dengan ujung tombak yang bengkok dan tajam bahkan, terbunuh serta hancur membuat Jiro kagum dengan kekuatan yang dimilikinya. Lalu, orang tersebut mencoba untuk kabur dari pertempuran hingga Jiro tidak puas untuk mengejarnya, Yae Miko dan Ayaka baru mendarat sambil melihat orang misterius sudah jauh darinya dengan cara lari yang sangat cepat. Jiro kecapean hingga berhenti dan menemui Ayaka dan Yae Miko.
"dia kesana Kak! dia habis bertarung melawan musuh di dataran Byakko dan sekarang ke kota sepertinya",ujar Jiro sambil membuang nafas dengan cepat
"ya sudah, kita kesana sekarang, dan jangan sampai kota itu hancur karena ulah dia",ucap Ayaka sambil berlari sendirian
"ayo Jiro, yuk sama Kakak",ujar Yae Miko dengan nada pelan
Yae Miko mengajak Jiro pergi dengan jalan kaki, hingga sampai di kota Inazuma melihat Ayaka yang siap bertarung melawan orang yang misterius dengan mengeluarkan tongkat sambil maju bersamaan. dipihak orang misterius bersiap mengeluarkan tongkat dan keluarlah api di ujungnya sambil berputar dan menahan serangan pedang dipihak Ayaka membuat Jiro dan Yae Miko kaget melihat aksi yang dilakukan olehnya. Kemudian, melompat kebelakang hingga orang misterius menggibas dengan tombak ke arah Ayaka sambil mengeluarkan api lalu, Ayaka berusaha menghindar darinya hingga melompat ke udara sambil melewati orang misterius di atas kepalanya. Hingga Ayaka melihat orang tersebut menghadap dirinya dan siap untuk melawan kembali, Begitu mengadu perang jarak dekat antara Ayaka dengan orang misterius tersebut.
Ayaka berusaha untuk menghajarnya namun, api muncul di setiap samping kiri dan kanan dengan jurus yang sama membuatnya gugup hingga mundur kebelakang beberapa langkah dengan cara melompat. Jiro dan Yae Miko kaget melihat cincin api serta bola merah yang akan siap untuk membunuhnya hingga Jiro berusaha memberi tau kepada Ayaka,"Kakak! cepat lari! cepat sembunyi di balik gedung!",ujar Jiro berteriak hingga mendengarnya namun, tidak bersembunyi hanya melihat cahaya merah di atasnya dan tak lama kemudian ledakkan muncul tiba-tiba, Jiro dan Yae Miko terkejut melihat cahaya merah dan padam kemudian, seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Jiro melihat Ayaka diselamatkan oleh Thoma yang memegang tubuh Ayaka yang hampir terjatuh dari atap gedung apartemen, lalu Thoma membawa Ayaka untuk turun dan membiarkan musuh tetap di atas gedung walaupun menghilang.
"Kak Ayaka! Dia baik-baik saja Kak Thoma?",ujar Jiro yang khawatir dengan Ayaka
"dia baik-baik, hanya gugup yang dia hadapi",jawab Thoma sambil melihat kondisi Ayaka hingga terbangun
"aku dimana?",ujar Ayaka sambil menatap Thoma,"Thoma?",tambahnya
"iya, aku menyelamatkanmu dari dia. Dia siapa? dan dia punya elemen Pyro",Thoma yang bingung melihat Ayaka bertarung dengan seseorang dengan elemen Pyro
"aku tidak tau",jawab Jiro sambil menatap atap gedung apartemen,"dia menghilang dengan sungutan api tadi",tambahnya
"bukan, dia membunuhku Jiro, aku tau dia orang jahat padaku",ujar Ayaka dengan rauk muka sedikit marah dan sedikit sedih
"ah, ini aneh kenapa dia pergi begitu saja dan apa tujuan datang kesini",ujar Jiro didalam hati,"dan siapa dalang yang sebenarnya melakukan itu pada Kak Ayaka?",tambahnya sambil memikirkan adiknya, Risa
"Jiro, apakah kau punya ide untuk menghadapi musuh yang misterius ini?",ujar Yae Miko kepada Jiro
"jika ada air, pasti dia berhenti untuk bergerak Kakak. Bagaimana? Dia datang dari tempatku kalau tidak salah, tapi tentu belum benar apakah Adikku atau orang lain yang berani masuk ke tempat ini Kak Yae Miko",ujar Jiro kepada Yae Miko
"Hmmm, kalau begitu siapkan airnya nanti siang kalau habis pulang sekolah Jiro",ujar Yae Miko kepada Jiro
"tapi besok libur, aku siap untuk membuat jebakkan untuk malam nanti",jawab Jiro dengan wajah senang karena besok libur
"oh kalau gitu bisa bantu-bantu untuk menyiapkan air didalam ember",ujar Yae Miko kepada Jiro sambil tersenyum karena mempunyai solusi untuk menghadapi masalah
Keesokannya, diluar pintu gapura ke rumah Jiro, Yae Miko melihat Jiro menyiapkan perangkap jebakkan di depan gapura dengan sebanyak lima atau sepuluh ember yang di siapkan untuk mengetahui kelemahan serta pergerakkan pelarian yang dilakukan orang yang misterius.
"Apakah kau yakin? dengan sebanyak ember gini untuk menjebak orang yang tidak kenal Jiro?",ujar Yae Miko yang kecapean mengangkat beberapa ember didepan gapura,"padahal memanggil Kokomi saja sudah cukup",tambahnya
"kalau memanggil teman Kakak seperti Kakak bilang, itu berada di akhir karena kalau bertarung pasti bakal lama sama seperti kejadian kemarin, kita tidak tau elemen apa yang digunakan oleh orang itu?",ujar Jiro yang menjelaskan rencana menjebak musuh
"Kakak paham sekarang, jadi semua ember ini untuk menghilangkan kekuatan elemen Pyro bukan? kemungkinan besar dia pasti akan lelah karena menginjak ember di sekitar gapura ketempatmu",ujar Yae Miko yang mengerti jebakkan yang dilakukan Jiro
"iya, Kakak tau itu. Pasti membaca pikiranku kan?",ujar Jiro kepada Yae Miko
"Hahaha iya Jiro",jawab Yae Miko dengan senyuman
Setelah membereskan membuat jebakkan, tiba-tiba saja Jiro merasakan perut lapar hingga pergi keluar, Jiro telah membuat tahu sumedang namun, saat Jiro mencarinya di tempat istirahat. Jiro melihat tahu Sumedang sudah habis oleh seseorang membuat Jiro sedih,"duh kak",ujar Jiro yang lemas,"aku lapar, siapa yang menghabiskan Tahu Sumedangku disini?",tambahnya sambil menangis
"oh, Arataki Itto sama Sayu yang memakan tahu Sumedang, Panji",ujar Yae Miko yang melihat mereka berdua melahap tahu Sumedang
"aaah, mereka menghabiskannya Kakak",ujar Jiro sambil lemas
"ya sudah! Yuk ikut Kakak",Yae Miko mengajak Jiro keluar untuk jajan,"untung uangmu banyak Jiro",tambahnya
"eh! uang apa ya?",ucap Jiro mendengar uang dari Yae Miko
"Hmmm, uang di negeri ini, Mora Jiro. Jadi..... Kakak yang mengambil uang Mora di samping gapura Jiro",ujar Yae Miko,"disitu ada laci yang menutup ke atas",tambahnya
"uang mora?",Jiro kebingungan dengan nama mata uang negeri Teyvat
Yae Miko berjalan sambil menjelaskan mata uang negeri tersebut, Jiro baru mengenal mata uang Mora hingga tak lama kemudian, Jiro dan Yae Miko menemukan penjualan tofu di samping ruko penjualan topeng bahkan, Yae Miko membeli beberapa tofu yang enak untuk Jiro. Hingga membawanya pergi ke rumah membuat Jiro tidak tahan lagi rasa laparnya diperut, lalu mereka duduk sambil memandang langit yang indah. Jiro membuka bungkus tuppperware yang isinya nasi biasa hingga menuangkannya ke mangkok kecil sambil memberikannya ke Yae Miko untuk ikut makan bersama.
"Kakak ini, setengahnya untuk Kakak",ujar Jiro yang selalu memberi makanan untuk Yae Miko
"kau bawa nasi dari rumah?",ucap Yae Miko kepada Jiro
"iya, aku tidak sengaja mengambil nasi kedalam bungkus Tupperware ini Kak untuk dimakan",ujar Jiro dengan senang
"oh, aku mau dong. mana mangkuknya Jiro sama sumpit. Sepertinya pakai tofu lebih enak dengan nasi daripada dimakan langsung",ujar Yae Miko hingga menumpahkan nasi ke mangkok makanan sambil melihat mangkok nasi milik Jiro,"mau mimpin do'a Jiro?",tambahnya
"iya, baik sebelum kita makan alangkah baiknya kita berdo'a terlebih dahulu dengan kepercayaan masing-masing, berdo'a mulai",ujar Jiro memulai berdo'a sebelum makan,"Do'a selesai",tambahnya dan mengaminkannya
Jiro dan Yae Miko sedang asyik makan nasi dengan tahu yang tanpa di stik hingga mereka kenyang dan enak diperut bagi Jiro, lalu mereka akan menunggu untuk malam karena, misteri belum terpecahkan pelaku yang beraninya masuk kedalam negeri Inazuma. Malamnya, dimana saatnya mereka pun bersembunyi untuk mengikuti dan menangkap orang misterius tersebut hingga membongkarnya. Tak lama kemudian, Jiro dan Yae Miko melihat orang misterius tersebut mulai terjebak akibat air didalam ember hingga mendengar langkah Kaki yang basah menjadi terkendala untuk bergerak. hingga orang tersebut berhasil melarikan diri dari jebakkan air didalam ember, Jiro melihatnya dan bersiap untuk melawan hingga mengeluarkan kekuatan electro ke arah orang misterius hingga berhasil mengenainya.
"Hmmm, kekuatanku mampu untuk menangkap orang itu rupanya berkat aliran listrik di bagian tubuhnya karena terjebak air",ujar Jiro melihat orang misterius terjatuh hingga bangkit lagi membuatnya terkejut,"apa?! Bangkit lagi",ucap Jiro sambil melihat orang tersebut berusaha untuk lari namun, Jiro mengeluarkan petir lagi hingga berhasil mengenainya,"Hmm, dia pingsan lagi. Hey! bangun! udahlah, nyerah saja apa tujuanmu untuk datang kemari",ujar Jiro sambil mencoba untuk membuka tirai wajah misterius tersebut dan tiba-tiba, Dia terbangun sambil mengeluarkan api hingga Jiro menghindar,"uh, untung saja",tambahnya
orang misterius bersiap untuk bertarung hingga Jiro mengeluarkan pedang samurai hingga, mengeluarkan kekuatan listrik bahkan bersiap menggibasnya dengan aliran listrik karena, Jiro telah menjebaknya dengan air selain lawannya sepadang dengan api, juga menghantar listrik sehingga muda untuk mengalahkannya. Namun, Kokomi datang dari sebelah kanan Jiro dan mengetahuinya sambil memberi tau kepadanya,"Kak Kokomi, pakailah air mungkin dia takut dengan kekuatan itu",ujar Jiro hingga Kokomi mengerti dari fisik orang misterius tersebut sambil beberapa gelembung air ke arah orang misterius hingga terkena basah kuyup, lalu pingsan hingga tidak bangkit lagi.
Jiro melihat orang misterius dan seluruh pakaiannya basah kuyup akibat serangan Kokomi dengan gelembung air, lalu menunggu dia bangun namun, Jiro tidak melihat dia bangun sambil berusaha untuk berbalik badan untuk melihat wajah misterius tersebut. Ayaka dan Thoma tidak sabar untuk melihat wajah misterius tersebut hingga Jiro melihat dan terkejut,"hah Risa?",ujar Jiro dengan merasa kaget melihat wajahnya
"Apa? Risa?",ujar Ayaka mendengar perkataan Jiro
"jadi, selama ini yang menghantui Inazuma adalah adikmu?",Yae Miko melihat ajah Risa yang tidak sadar
"Risa! Risa bangun! Risa! Risa! bangun",Jiro berusaha membangunkan Risa namun, tidak nyahut
"sebaiknya, tidurkan saja Jiro dikamar dia kelelahan",ujar Yae Miko melihat kondisi Risa yang kelelahan
"baiklah aku akan membawanya ke tempat tidur sampai dia bangun pagi dihari libur",ujar Jiro sambil menggendong Risa kekamar tidur
Yae Miko akan membantu Jiro yang sedang menggendong adiknya yang lelah, hingga sampai di kamar tidur hingga menidurkannya, Jiro melihat Risa tidur nyenyak membuatnya aman serta tidak terjadi seperti tadi. Paginya, Risa merasa enak dalam tidur hingga bangun namun, saat berdiri tidak sadar bahwa dirinya memakai seragam perang Inazuma membuatnya kebingungan hingga pergi untuk menemui Jiro tentang dirinya memakai seragam tersebut.
"Kakak! Kakak..... aku.....",ujar Risa ingin menanyakan sesuatu kepada Jiro
"Kakak tau, kau mengigau di luar Inazuma",jawab Jiro kepada Risa
Risa kaget mendengar perkataan Jiro dan berkata,"aku.... mengigau?",ucap Risa dengan terkejut mendengar jawaban dari sang Kakak
"tenanglah Risa, semuanya baik-baik saja, kau sedang berlatih dimalam hari",ujar Jiro sambil mematikan mie rebus dan menuangkannya ke dalam mangkuk dan memberikannya kepada Risa,"ini makanlah, kau butuh istirahat yang cukup, Kakak tau kau banyak pikiran tentang tugas",tambahnya
"oh, iya",ujar Risa sambil jalan dan duduk di atas kursi makan sambil melihat mie buatan Jiro,"ini untukku Kakak?",tambahnya
"iya, Kakak sedang bikin lagi untukku dan Kak Yae Miko",jawab dengan senyum ke arah Risa
Risa melihat senyuman Jiro hingga tidak merasakan mie indomie sudah habis dengan cepat, Risa tampak kesal namun, tidak merasakannya sambil membawanya ketempat pencuci piring. Jiro pun meletakkan dua mie untuknya dan satunya untuk Yae Miko yang datang kemari untuk menyantap mie bersama di meja makan. Risa pergi meninggalkan mereka berdua bahkan, dirinya lelah karena begadang dan mengigau, Jiro dan Yae Miko melihatnya sambil menyantap mie rebus di dalam mangkuk.
***