下載應用程式
28% GENSHIN IMPACT : LUKISAN SAKURA / Chapter 14: 14. TEKA-TEKI LUKISAN PT. 1

章節 14: 14. TEKA-TEKI LUKISAN PT. 1

Pagi di musim semi, kota-kota Inazuma dipenuhi orang-orang yang sedang membeli barang antik maupun lainnya, Jiro dengan pakaian seragam SMA nya berkeliling sambil melihat orang-orang yang ada disekitarnya hingga melihat semua barang yang telah tersedia didepan pintu maupun kios berupa benda baru maupun lama serta antik yang berkilau, kemudian dia melihat ke samping dengan tatapan tajam yang kosong. Dia bertemu dengan Yae Miko yang habis membeli makanan berupa tofu didepannya sambil berkata,"Kakak disini?",ujar Jiro kepada Yae Miko yang sedang melahap satu tofu yang terbuat dari sutera.

"Kakak habis membeli tofu Jiro sayang, habis dari sekolah ya?",ucap Yae Miko tersenyum kepada Jiro

"iya, aku habis pulang dari sekolah Kakak, aku mencari sesuatu ditempat ini",ucap Jiro sambil mencari barang dan lupa untuk diingatkan

"kau sepertinya lupa ya Jiro, biar Kakak bantu agar kau ingat lagi",Yae Miko pun tersenyum sambil membantu Jiro yang sulit untuk mencari sesuatu untuknya

Yae Miko melihat Jiro sedang mencari barang-barang yang ada di toko sebelah, lalu dia menemukan sebuah papan kayu yang merupakan lukisan tua Inazuma hingga melihatnya dan mendetail sambil membelinya kepada sang penjual dengan harga yang sedikit mahal. Yae Miko melihatnya bahkan, Jiro melanjutkan untuk membeli sesuatu di toko barang-barang antik hingga tak lama kemudian dia menemukan salah satu barang yang dia cari dan hampir terlupakan olehnya berupa, buku lukisan Inazuma. Jiro pun mencoba untuk membelinya walaupun harganya sama seperti papan yang dibeli tadi hingga Yae Miko bertanya soal papan lukisan aneh yang merupakan lukisan tanaman serta tidak jelas dengan gambar tersebut karena, tidak jelas dan acakkan hingga pusing melihatnya,"Jiro, kau beli apa seperti lukisan yang kurang jelas bagiku",ucap Yae Miko kepada Jiro

"itu sebuah lukisan tua, membuatku curiga dan mungkin sudah lama tidak digunakan lagi Kakak",jawab Jiro kepada Yae Miko

"tapi, kenapa kau membeli papan seperti ini, kau sudah tau dengan kondisi lukisan seperti ini sudah tua dan bahkan, sudah rusak?",ucap Yae Miko yang sudah tidak tahan melihat kondisi lukisan tua tersebut

"Kakak jangan lihat lukisan seperti ini, nanti pusing. hanya aku yang bisa memcahkannya",jawab Jiro dengan pelan kepada Yae Miko

Yae Miko pun terdiam dan percaya omongan Jiro hingga memberinya ketangan Jiro yang telah membeli sesuatu di toko tua, lalu mereka akan menelusuri tangga-tangga kecil yang sangat panjang hingga mereka berusaha untuk menahan rasa kecapeannya untuk melangkah. Bahkan, Jiro pun melihat lukisan balok kayu tersebut yang sudah patah-patah dan tidak jelas bagi semua orang namun, dengan tatapan tajam ke arah lukisan tersebut hingga mencoba untuk menyambungnya lagi dari titik lain hingga Jiro pun mengalami kesulitan dalam membuat garis penghubung lain. Bahkan, dia menyimpan papan lukisan sedang di atas meja belajar Jiro setelah menemukan titik terang tentang gambaran lukisan yang misterius hingga Yae Miko melihat benda yang dibeli Jiro terdapat garis penghubung ke garis yang sudah disediakan garis tua yang tak hilang.

"jadi Jiro, hanya menyambungkan garis ketempat lain ya? Aku baru tau tentang garis seperti ini. Tapi, Jiro tau tentang gambar mistis seperti ini, bahkan aku curiga dengan gambar ini",ucap Yae Miko didalam hati sambil menyimpannya di atas meja belajar dimana Jiro menyimpannya lalu, Yae Miko melihat dia masuk kedalam kamar. Jiro yang tersenyum karena suka cantiknya, bahkan Yae Miko pun pergi keluar dari kamar tidurnya namun, Jiro memegang tangan tersebut dan berkata,"Hmmm, kenapa Jiro?",ujarnya

Jiro pun memegang tangan Yae Miko tanpa sengaja hingga menjawab,"Kakak mau kemana?",ujar Jiro dengan serius dengan nada lembut kepadanya

"Kakak disini saja, kenapa Jiro?",Yae Miko pun kebingungan melihat tingkah laku tersebut namun, lengannya dilepaskan dengan lembut

"tidak, aku ingin refreshin bersama Kakak",jawab Jiro kepada Yae Miko

"boleh, Jiro. mau kemana?",ucapnya kepada Jiro

"ke Kota Kak",jawab Jiro,"Kakak, yuk ikut sama aku",ucap Jiro untuk pergi sambil menggantikkan pakaian bagus hingga bersiap untuk berangkat ke kota bersama Yae Miko

Yae Miko melihat Jiro telah memakai pakaian bagus untuk pergi ke kota bahkan, saat Jiro keluar dari kamar tidur dia memakai pakaian bagus juga sambil keluar dari kamarnya dan bertemu dengan Jiro diluar rumah sambil berkata,"yuk Jiro, Kakak sudah siap untuk pergi ke kota",ucapnya dengan senyum. Jiro melihat pakaian dia yang sopan hingga mereka pergi keluar rumah namun, Risa melihatnya dan berkata,"mau kemana Kakak?",ucap Risa yang senang melihat mereka berdua.

"Aku akan pergi jalan-jalan bersama Kakak Yae Miko",jawab Jiro dengan serius

Risa tersenyum mendengarnya sambil berkata,"hati-hati Kakak",ujarnya

"iya, aku hanya jalan-jalan bersama Kakak Yae Miko",ujar Jiro yang senang didalam hatinya dan pergi namun, Yae Miko berkata kepada Risa sebelum pergi,"oh satu lagi, Kakak membeli tahu untukmu, Risa jika kalau lapar",tambahnya sambil pergi dengannya

"terimakasih Kakak Yae Miko",ucap Risa sambil melambaikan tangan dan melihat mereka berdua menghilang dengan menggunakan teleportasinya

Begitu mereka pergi dan bersenang-senang ke kota, Yae Miko melihat keindahan kota Sumedang dari dulu sampai sekarang masih sederhana lalu, melihat orang-orang sedang menunggu untuk penumpang yang ingin pergi kesuatu tempat. Bahkan, melihat angkutan umum yang pergi dengan jahat dan cepat, Yae Miko tidak senang dengan polusi udara yang dilakukan sang supir angkutan umum hingga menarik lengan Jiro pergi kesuatu tempat dan berkata kepada Yae Miko,"duh Kak, Kenapa menarik lenganku?",ucap Jiro dengan rauk muka kebingungan

"Kakak tidak suka dengan mobil itu Jiro",jawab Yae Miko yang melihat mobil yang mengeluarkan kabut hitam tersebut

"oh, baiklah Kakak, mau kemana hari ini bersamaku?",ujar Jiro sambil mencari tempat yang cocok untuk pergi kesuatu tempat sambil melihat mall yang ada didepan mata, mereka masuk kedalam mall Sumedang center, Yae Miko melihat isi mall yang sama dengan dulu namun, disisi lain melihat kesamping ternyata ada perbedaan yaitu, bukanya sebuah restoran di lantai tengah hingga mereka pergi ketempat tersebut.

Mereka duduk bahkan, melihat pelayan sedang membawa daftar menu untuk mereka berdua hingga Yae Miko melihat isi menu makanan yang tersedia di daftarnya, kemudian dia menjawab,"aku Tofu asam manis". Sang pelayan menulis hingga berkata,"untuk minumannya silahkan di buka halaman selanjutnya Nyonya",ucapnya dengan sopan kepada Yae Miko. Dia melihat daftar menu minuman di halaman sebelahnya sambil berkata,"teh manis hijau satu",ucapnya dengan lemah lembut

"Aaah, aku pilih..... sama saja yang tadi",jawab Jiro yang kebingungan hingga ingin sama dengan Yae Miko

"baik, dua tofu asam manis dan dua teh hijau",ucap pelayan kepada mereka sambil berpaling dan mengambil daftar menu dan daftar pesanan dari mereka

"jadi.... kau sama sepertiku Jiro, pesanan makanan di tempat ini?",ucap Yae Miko kepada Jiro yang hanya sedikit lemas sambil menjawab,"iya..... aku tidak tau mau pesan apa dan.... aku baru tempat restoran semewah seperti ini Kakak",jawabnya kepada Yae Miko

"kita nungguin pesanan datang, Jiro",ucap Yae Miko dan tersenyum ke arahnya

Mereka sedang bertatap dan berbicara hingga tertawa, lalu sang pelayan menyimpan makanan yang dipesankan oleh mereka membuat Yae Miko senang hingga memakannya bersama Jiro yang mencicipi makanan tersebut dan melahapnya sampai kedalam perut. Jiro terkejut dan telah merasakkan kelezatannya hingga memakannya sampai habis dengan pelan, Yae Miko melihat Jiro yang senang sambil berkata didalam hati,"Hmmm, ternyata kau suka Tofu sepertiku",ucapnya

Setelah makan di restoran baru, mereka jalan-jalan lagi ke suatu tempat yaitu kelantai atas hingga Yae Miko melihat kebawah melihat anak tangga bergerak ke atas hingga menaikinya bersama Jiro, lalu mereka melihat lantai terakhir di lantai tiga, melihat orang-orang sedang membeli sesuatu yang murah dan berharga di dalam kios-kios kecil hingga melihat, action figure berbagai karakter termasuk Genshin impact lalu, dia melihat orang-orang pada beli karakter yang terkenal dan cantik, Ganyu. Jiro melihat karakter tersebut, hingga orang-orang mencoba merebut action figure tersebut yang sangat cantik dan populer, bahkan Yae Miko pun mendapatkannya dan berkata,"sepertinya aku kenal dengan karakter ini Jiro",ucapnya sambil membawa action figure Ganyu ditangannya. Jiro melihatnya lalu, dia memperlihatkan sebuah wadah berbentuk persegi berwarna pink, hingga dia melihat sebuah action figure mirip dengannya, Yae Miko dengan ciri khasnya bahkan, tongkat yang digunakannya sama dengan Yae Miko gunakan.

"wah, ternyata..... Aku ada di action figure juga ya, Jiro?",ucap Yae Miko,"kau dapat dari mana?",tambahnya

"Aku habis ikut lomba locker trik, Kakak",jawab Jiro sambil melihat alat tersebut di belakang

"oh itu ya? Hmmm, berapa harganya?",ucapnya

"hanya dua ribu perak Kak, action figure ini menurut orang-orang, langka sekali karena, hanya ini saja yang mereka incar. Aku tidak akan memberikkannya kepada orang-orang",jawab Jiro yang senang dengan action figure tersebut

"ooh, baiklah.... sepertinya udah banyak orang disekitar sini Jiro, sebaiknya kita keluar dari sini",ucap Yae Miko sambil memegang lengan Jiro dengan erat untuk keluar dari tempat jual action figure yang langkah ataupun masih baru. Lalu, setelah mereka pergi ketempat tersebut, Yae Miko membawa Jiro ke lantai bawah namun, setelah sampai di lantai bawah tiba-tiba saja, Yae Miko tidak sengaja ditabrak oleh seorang laki-laki dengan memakai serba hitam termasuk jas hitam. Lalu, pergi sambil melihat mall market berupa jualan makanan mentah atau sudah jadi, hingga mereka pun berbelanja dan berkata,"ternyata ada belanja sayuran di lantai bawah, Jiro",ucapnya.

"iya Kak, tapi..... Kakak sudah tau kan dari kemarin, kita pernah kesini sebelumnya",ujar Jiro kepada Yae Miko sambil berjalan dam masuk untuk belanja sesuatu yang enak bersama Jiro, Yae Miko berkata,"oh iya Jiro, kau benar..... kita sudah pernah ketempat ini, yang sangat luas bagiku dan mungkin ada sesuatu yang harus kita beli ditempat ini, Jiro",tambahnya sambil melihat alat pendorong pembawa barang-barang didepannya sambil menariknya kebelakang dan kesamping hingga maju kedepan bahkan, mereka akan membeli sayuran sampai tofu oleh Yae Miko, sementara Jiro hanya melihat-lihat ke samping kanan maupun kiri sambil mengikuti Yae Miko pergi dari samping. Lalu, melihat kasir sedang menunggu untuk para pembeli yang siap untuk menghitung barang-barang yang mereka beli. Setelah mereka belanja, mereka keluar hingga melihat lagi ke suatu ruko dimana mereka ingin membeli sesuatu lagi, namun disisi lain seorang laki-laki yang pernah menabrak Yae Miko telah mengetahui dia termasuk bersamanya. Bahkan, tersenyum sambil memandang mereka walaupun mereka tidak melihat dirinya yang berada di kejauhan.

Jiro dan Yae Miko melihat sandal, baju bagus, sampai baju seragam batik, serta sepatu di sampingnya hingga Yae Miko berkata,"yaah, ternyata ada banyak barang-barang baru yang siap dijual Jiro, aku senang melihat pernak-pernik dimana-mana",Yae Miko tersenyum karena, suka kota Sumedang, kota kelahiran Jiro. Bahkan, Yae Miko menghirup udara segar diluar gedung Mall dimana mereka telah puas untuk jalan-jalan membuat Jiro merasa senang hingga berkata lagi kepadanya,"Kakak, aku..... sudah puas dengan jalan santainya bersama Kakak",ucapnya dengan menyembunyikan perasaan suka dengannya bahkan, Yae Miko berkata sambil mengeluarkan nada lembutnya,"eeh, kenapa kau menyembunyikan wajahmu, Jiro? Ada sesuatu untukku..... atau.... apa Jiro?",ucapnya

"aku..... minta maaf, kalau aku sedikit marah dan tidak sopan kepadamu, Kakak Yae Miko",ujarnya yang membuat Yae Miko kebingungan hingga membalasnya,"kau tidak salah Jiro, kenapa kau minta maaf, Kakak tidak ada salah kepadamu",tambahnya

"yaaah, aku..... memang.... begitu",ucap Jiro sulit untuk dilontarkan hingga melihat lengan Yae Miko merangkulnya sambil berjalan dan berkata,"ya udah..... mungkin kau kecapean habis jalan-jalan bersamaku, Jiro",ujarnya hingga jalan kaki bersamanya namun, Jiro pun mengeluarkan alat teleportasi agar langsung pulang kerumah bersama Yae Miko. Ketika sampai di rumah, mereka mencium aroma tidak sedap, bahkan Jiro kaget mencium tersebut sambil berlari dan masuk kedalam rumah hingga mencium tidak sedap sambil melihat kompor masih menyala. Jiro mematikannya sambil melihat di atas kompornya berupa kue yang gosong hitam dan bau hingga Yae Miko tercium bau tidak sedap, bahkan mencoba untuk menutup hidung bersama Jiro sambil membawa tempat pan kuenya untuk keluar dari rumah bahkan, kue tersebut di buang ke dalam hutan.

"ya ampun! Siapa yang membuat kue Jiro? Baunya tidak enak sekali",Yae Miko bingung dan mencari tau pembuatan kue yang sampai menjadi gosong. Namun, saat berbalik kebelakang, dia melihat Risa yang berlarian untuk mencari kue buatannya hingga kecapean sambil berkata,"duh, maaf.....aduh",ucapnya sambil terjatuh,"kuenya..... tutung, aku lupa nggak memeriksa Kak Yae Miko",tambahnya

"Hah, untuk apa kau membuat kue sampai tutung Risa?",ujar Jiro yang mencoba menahan rasa marah kepada sang Adik

"aku hanya mencoba... tapi gagal, tapi untung saja ada Kakak sama Kak Yae Miko memadamkan api di kompor kita",ucap Risa yang merasa khawatir dan menghilang hingga Jiro membuang nafas kedepan sambil pulang bersama-sama,"baiklah, jangan seperti dialami kemarin di sekolah, Risa",ujarnya sambil mengajak Risa untuk pulang bersama Yae Miko disebelah kanan Jiro

Begitu mereka pulang kerumah, siangnya yang cerah dan panas melihat burung-burung Inazuma sedang bersuara, Jiro pun melihat burung kecil yang terbang ke udara hingga dirinya berjalan dan melihat panorama pantai yang menakjubkan di depan matanya, lalu dia membawakan sebuah teka-teki misterius berupa papan lukisan kecil yang misterius serta garisan yang sudah dibentuk masih belum disempurnakan olehnya. Lalu, Jiro melihat penampakkan sesuatu di balik papan lukisan tua yang menggambarkan sebuah pulau di sekitar Inazuma, hingga menelusuri pulau yang sama di papannya lalu, dia menemukan sebuah pulau Tsurumi hingga Jiro menganggapnya pulau tersebut yang merupakan pulau yang misterius. Hingga melihat disekitarnya berupa kebulan asap yang tebal, Jiro sendirian di dalam kegelapan Tsurumi tersebut bahkan, dia pun mencoba berjalan dan melewati rumput hijau yang liar dimana-mana serta bunga-bunga putih bukan bunga Qinxing. Bahkan, Jiro kebingungan untuk memecahkan sesuatu di balik Papan namun, angin mulai dirasakannya dan mencurigakan sambil melihat ke arah samping dimana, dia mengikuti arah mata angin tersebut.

"walaupun aku tidak tau, kemana aku pergi untuk memecahkannya, tapi papan ini masih misterius bagiku",ucapnya didalam hati namun, muncul garis-garis yang misterius yang muncul seketika. Jiro terkejut melihatnya bahkan, gambar misterius mulai tampak serta sangat jelas hingga muncul gambar denah yang menunjukkan sebuah petunjuk. Lalu, saat Jiro mencoba untuk pergi ke Beting Wakukau di tempat tersebut, terdapat jembatan sembrangan yang sangat mistis bahkan, Jiro baru tau mengenal tempat Beting Wakukau saat mulai menginjak tanahnya untuk seberang ke depan. pantai yang gelap gulita yang sunyi, tanpa kawan maupun Yae Miko disampingnya untuk didampingi membuat Jiro berusaha untuk berjalan sendirian. Bahkan, dia melihat sebuah pulau serta bukit yang tidak terjal baginya kemudian, berjalan hingga berhasil melewati jembatan sembrangan tersebut hingga melanjutkan untuk berjalan sendirian tidak pernah lari. Namun, muncul suara gerumuh yang aneh tepat didepan mata dan tiba-tiba saja, muncul sebuah bayangan kepala naga besar di debu-debu tebal yang mengerikan. Dengan kepala yang sangat besar, hingga mengeluarkan suara aungannya yang semakin keras ke arah Jiro yang membuatnya sedikit gugup untuk menghadapi musuh besarnya yang mirip dengan naga.

"Apakah..... itu... naga yang kemarin kah?",ucap Jiro didalam hati sambil mundur kebelakang hingga tiba-tiba muncul seekor naga bertubuh hitam serta bergaris merah di setiap sudutnya. Jiro terkejut melihatnya dan dia berkata,"naga itu..... aku belum pernah melihatnya sebelumnya",ucapnya didalam hati

Begitu berjalan kedepan, hingga melewati rumput hijau kecil maupun besar di setiap samping, Jiro menemukan sebuah cahaya kuning emas didepan mata dan berkata didalam hati,"apakah..... cahaya itu.... sebagai petunjuk?". Jiro pun berlari dan mengikuti cahaya kecil didepan mata, lalu saat dia sampai di depan hingga mengambil sebuah benda emas yang misterius tiba-tiba saja, dikejutkanlah serangan api disamping kiri Jiro, dia melihatnya dengan kemunculan naga yang sama dengan bayangan awan hingga membuat Jiro serius untuk menghadapinya sendirian tanpa bala bantuan orang lain. Sang Naga mulai mendarat hingga Jiro serius serta telah mengenal naga tersebut sebelumnya hingga tiba-tiba, dia berubah menjadi manusia dengan memegang tombak hitam dengan ujungnya putih sambil mengeluarkan api putih.

"Kau..... kau bertarung denganku, kemarin",ucap seorang laki-laki misterius sambil maju kedepan hingga mengeluarkan api di atas tangan kirinya,"aku akan membalasmu karena kau.... kau telah menggagalkan rencanaku karena kau",tambahnya

"hey! Apa maumu, orang asing. Siapa kau dan aku tau kau bertarung denganku dan berubah menjadi layaknya manusia",ujar Jiro yang serius kearah musuh yang tak dikenal

"Namaku Yuda Nakayama, seorang prajurit yang terlupakan dan dikhianati oleh bangsanya sendiri, Inazuma",jawab Yuda yang telah berubah sikapnya serta mampu mengeluarkan serangan api

"Yuda? Apa tujuanmu ke negeri ini?",ucap Jiro kepada Yuda

"Aku kesini, mengambil potongan papan emas yang misterius, untuk menghancurkan pulau Inazuma ini, karena di dalam gambar tersebut berupa gambar kelemahan benteng ini dan aku.... akan menguasainya!!!",ujar Yuda kepada Jiro yang terkejut mendengar tujuan dia untuk mengambil sepotong papan gambar ukuran kecil hingga berkata,"kau tidak akan bisa menghancurkan daerah ini, Yuda. papan itu ada ditanganku",ujarnya

"Hmmm, kau ingin perang ya di tempat dingin ini, orang aneh. Baiklah".ujar Yuda dan bersiap mengeluarkan serangan semburan api ke arah Jiro, hingga Jiro menghindar dan maju kedepan untuk menyambitnya ke arah Yuda yang berada di samping. Lalu, dia menyambitnya yang sangat cepat dan gesit hingga tanpa meleset ke arahnya. Yuda merasakan kekuatan yang dimiliki Jiro berupa petir ungu yang mirip sekali dengan Raiden Ei sambil berkata didalam hati,"kekuatan ini hampir setara dengan kekuatan Raiden Ei, apakah..... dia... Putranya..."

Jiro pun melihat pergerakkan Yuda hingga bersiap untuk menyerangnya dari nyambit dari atas kebawah namun, dia berhasil menahan serangan Jiro walaupun dipedangnya mengeluarkan percikkan petir hingga tak lama kemudian, Yuda terkejut melihatnya hingga muncul petir electro yang dimiliki Jiro. Lalu, Yuda berusaha untuk menghindar serta tongkat tombaknya berputar sebagai pelindung dari serangan musuh, hingga mampu menyerap elemen yang digunakan oleh Jiro maupun elemen lainnya sambil berkata,"kau tidak bisa mengalahkanku, anak muda. Dan kau pengecut dan tidak berdaya untuk melawanku",jarnya sambil menyerangnya dengan kekuatan api di tombaknya sambil menyambit ke arah Jiro walaupun Jiro mampu mempertahankan dari serangan Yuda yang berusaha memukul Jiro dengan tombak. Lalu, dia berkata kepada Jiro,"kau lemas?",ucapan Yuda seperti besar kepala ke arah Jiro walaupun Jiro berkepala dingin serta membisu kearah musuh hingga maju lagi dan menyambit beberapa kali ke arah Yuda. Lalu, Yuda berusaha untuk membunuhnya dengan ujung tombak yang mengeluarkan api, bahkan Yuda berkata lagi kepada Jiro,"kau akan mati dengan tombakku ini, anak muda dan aku akan merebut papan emas itu sebelum kau mati ditanganku",ucapnya hingga dia menenadang perut Jiro dan terlempar kebelakang sambil melompat ke atas. Jiro pun melihatnya tanpa menggerakkan tubuhnya untuk menghindar hingga tombak musuh siap menusuk tubuhnya Jiro hingga Jiro berusaha untuk berlindung diri dari serangan tersebut dengan sebilas pedang sebagai pelindung terakhir.

"ahahahahahaha, sekarang kau akan mati dengan tombakku ini",ucap Yuda yang sombong dan siap untuk menurunkan tubuhnya dan tombak api ke arah perut Jiro dan berkata lagi,"ucapkan kata terakhirmu ini, selamat tinggal",tambahnya

Jiro melihatnya sambil menahan serangan tombak musuh dengan pedang electro, saat Yuda mulai mendekati pedang Jiro tiba-tiba saja muncul serangan anemo dari arah samping hingga Yuda gagal untuk membunuh Jiro. Jiro terkejut dan melihat Yuda terguling akibat serangan anemo yang misterius, lalu Jiro berdiri sambil melihat dia yang mencoba berdiri dengan rauk muka kesal karena gagal membunuhnya.

"kau, kau punya dua elemen?",ucap Yuda yang menganggap Jiro mempunyai dua elemen namun, muncul serangan gulingan anemo ke arah Yuda hingga dia berhasil mengenainya dan Yuda pun terlempar kesuatu tempat lagi. Jiro melihat bayangan putih kehijauan muda dengan berbentuk lingkaran sambil memutar sedang mengejar Yuda hingga melihat dia dan berkata,"hei! siapa kau? Kau ini....",ucapan Yuda sangat kesal bahkan, mencoba untuk menahan serangan Anemo yang misterius bahkan, serangan tersebut gagal untuk dilakukan, bahkan dia mundur dan berada disamping Jiro setelah membunuh Yuda. Jiro terkejut dan berkata setelah melihat wajah seorang Gadis kecil dengan jubbah hitam kecokelatan dengan garis emas kecokelatan melihat sang musuh terjatuh dari pertarungan sambil menatap Jiro yang kebingungan.

"Kau.... kau Jiro bukan?",ucapnya seorang gadis kecil dengan pakaian ninjanya

"iya, tapi kau kenal denganku..... kau siapa?",ujar Jiro dan membalasnya kepada seorang gadis kecil yang misterius

"namaku Sayu, dari Inazuma. Aku mengikutimu dari belakang hingga membuatku curiga",ucapan Sayu sangat tajam kepada Jiro dan lembut

Yuda pun mulai bangun sambil menatap mereka berdua dengan tatapan tajam setelah membuang nafas dengan lama sambil berkata,"kalian ini! Dan kau bocil aneh, kau mengganggukku!",ucapnya

"Jadi kau yang datang kesini untuk menyerang tempat ini",ucap Sayu kearah musuh yang baru bangkit dari kesakitan

"diam kau bocil! Tentu, aku kesini untuk mengambil potongan papan lukisan kecil yang berharga dan kau",ucap Yuda sambil menunjuk ke arah Sayu,"kau tidak boleh ikut campur dalam urusanku!",ujar Yuda dan berlari ke arah mereka berdua,"jika kau menghindar, aku tidak akan menghancurkanmu",tambahnya kepada Sayu

Yuda pun bersiap untuk membunuh Jiro dengan tombak apinya namun, Sayu telah berhasil melindungi Jiro dengan pedangnya bahkan, Jiro terkejut melihat kekuatan yang dimilikinya serta dia melemparkan tombaknya ke belakang walaupun tombak tersebut mampu mempertahankan serangan darinya. Jiro berada di samping Kanan Sayu sambil berkata,"terimakasih Sayu, kau menyelematakan aku dari dia",ucapnya lagi

"sama-sama Kakak Jiro, sekarang..... kita akan melawan musuh misterius itu",ucapnya sambil melihat Yuda yang berlari dan bersiap untuk menusuk Sayu dengan tombak api bahkan, Jiro telah berhasil menggagalkannya dengan pedang dan melompat ke belakang hingga memegang pedang dengan kedua tangannya. genggamannya pun diperkuat, Yuda pun berlari untuk membunuh Jiro terlebih dahulu sebelum Sayu di sampingnya. Jiro pun melihatnya dan mencoba untuk menahan dari serangan tombak api yang digunakan Yuda, bahkan Sayu pun tidak diam hingga mengeluarkan anginnya agar api bisa padam beserta tombak yang dipegang olehnya.

Jiro melihatnya, lalu Yuda berusaha berlari dan mengambil tombak untuk menyerang Sayu hingga Jiro pun melihatnya dan bersiap untuk menghentikkannya dengan pedang electro sambil menyambitnya dengan pedang petir dan mengeluarkan suara ledakka petir saat memulai menyambit ke arah tombak Yuda. Yuda sulit untuk mencari kelemahan Jiro yang sedang menggerakkan pedang petir hingga berkata didalam hati,"duh, sulit sekali untuk mencari kelemahan anak ini. Kekuatan ini..... hampir sama dengan Raiden Ei tapi, jauh berbeda dengan kekuatan yang dimilikinya, aku harus mencari kelemahan tapi sulit untuk melawan",ucapnya sambil mencoba untuk mundur sambil berkata didalam hati,"tapi, apa boleh buat, aku harus mengambil potongan papan emas itu",ujarnya hingga menghindar dari serangan Jiro dan pergi untuk mengambil potongan papan emas itu",tambahnya

Begitu Yuda berusaha untuk menghindar dari serangan Jiro, Jiro melihatnya hingga menyambit dia namun meleset, Lalu Sayu pun datang dan mencoba menabraknya membuat Yuda terkejut dan terjatuh akibat serangan Sayu dengan mengeluarkan Anemo yang berbentuk lingkaran dan berputar ke arah musuh. Yuda merasa kesal dengan Sayu karena, gagal mendapatkan papan gambar berukuran kecil hingga berada di tangan Sayu. Jiro merasa bersyukur karenanya, sambil melihat keberadaan Yuda yang terkena serangan Sayu sambil berkata,"kau tidak akan mendapat potongan papan gambar itu, Yuda",ucapnya hingga mendekati Sayu yang telah memegang potongan papan gambar yang misterius,"ayo Sayu, sepertinya kita sudah usai mendapatkannya",tambahnya sambil melihat Kazou menghilang karena kalah dalam mendapatkan potongan papan gambar emas.

Sayu kebingungan melihat potongan papan gambar yang misterius bahkan, Jiro akan menjelaskannya ketika sampai di Narukami sambil bertemu dengan Yae Miko yang mencoba mencari dirinya. Yae Miko melihat Sayu dan Jiro lalu, dia mendekati Jiro sambil berkata,"kau habis dari mana Jiro?",ucapnya dengan nada lembut kepada Jiro

"aku habis menemukan ini",jawabnya sambil memperlihatkan sebuah potongan papan gambar yang misterius

"potongan apa ini Jiro? Kakak bingung, kau menemukan ini dari mana?",ujar Yae Miko yang melihat potongan papan yang misterius hingga Sayu menjawab,"dari Beting Wakukau di pulau Tsurumi, Yae Miko"

"pulau Tsurumi? itu sangat jauh Sayu, Jiro",ujar Yae Miko terkejut mendengar jawaban darinya

"iya Kakak, aku curiga dengan potongan papan emas yang ada disana bersama Sayu",ucapan Jiro teropotong oleh Sayu hingga Sayu melanjutkan untuk bicara,"tapi, kita sedang diserang oleh seorang laki-laki yang berwujud naga, Yae Miko",ucapnya

"wujud..... naga....?",ujar Yae Miko yang terkejut mendengar ucapan Sayu

"emangnya, kenapa Kakak?",Jiro melihat rauk muka Yae Miko dengan terkejut tentang manusia berwujud naga

Yae Miko tidak menjawab apa-apa sambil mengembalikan potongan papan gambar yang telah ditemukan Jiro dan Sayu, lalu dia pergi meninggalkan mereka membuat Jiro kebingungan melihat sikapnya Yae Miko. Lalu, Jiro mendekatinya dan berkata,"Kakak, kenapa rauk muka Kakak yang kebingungan seperti itu?",ucap Jiro kepada Yae Miko hingga mengajak Jiro kesuatu tempat, ke tempat kuil Narukami.

Sayu pun mencoba mendekati mereka, bahkan melihat Jiro sedang dekat dengannya yang sedang menanyakan naga yang misterius yang telah melawan Jiro dan dirinya, setelah sampai di kuil Sayu melihat Jiro dan Yae Miko sedang berdiskusi serta menceritakan tentang naga yang dilawan tadi di Tsurumi, bahkan Jiro kaget bersama Sayu tentang naga tersebut,".... jadi.... naga yang aku dan Sayu lawan adalah kelompok musuh selama perang Archon?",ucapan Jiro yang terkejut yang telah mendengar Yae Miko dalam bercerita

"iya Jiro, Kau baru tau tentang seperti itu, Jiro?",ujarnya

"iya, itu sudah lama. Tapi, bagaimana dia bisa bangkit bahkan, dia sudah beberapa ratus tahun yang lalu ditempat ini terjadi perang Archon bahkan, dia seharusnya sudah mati tapi.....",ucapan Jiro ditutup dengan lengan Yae Miko hingga tersenyum sambil berkata,"sudahlah Jiro, yang penting kau menemukan potongan papan gambar emas itu kan? Sebaiknya kumpulkan dan Kakak percaya kau pasti mencari gambar yang misterius ditempat ini, Jiro. Tapi, Kakak membantumu untuk mencari benda seperti itu",tambahnya

"iya, bersama yang lainnya, Kakak Yae Miko. Aku mulai curiga dengan potongan papan yang aneh ini, pasti yang lainnya menyimpannya diberbagai tempat Kakak",ujar Jiro yang telah melihat dan merasakkan sesuatu yang aneh dibalik potongan gambar yang misterius

"sebaiknya, potongan papan ini disimpan di tempat aku dulu ya Jiro? Aku janji, dijaga dengan baik dengan papan potongan gambar ini, Kakak",ucap Sayu dengan jujur kepada Jiro

"baiklah, karena, aku menyimpan banyak sekali barang yang ditinggal oleh kedua orang tuaku, Sayu",ucap Jiro hingga papan gambarnya ditangan Sayu dan langsung menghilang dengan elemen Anemonya.

***


next chapter
Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C14
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄