Kebodohannya adalah membantu Bianca dan terjerat dengan pesona kecantikan Bianca. Diego memang benar-benar lemah jika itu berkaitan dengan wanita cantik dan sexy. Padahal baru saja dia ingin memantaskan hatinya untuk Anyelir sampai Ara kembali, tetapi dia sudah terjebak dengan pesona Bianca. Diego menjambak rambutnya, merutuki kebodohannya. Kini Anyelir dan Ara hanya sebuah kenangan belaka. Diego hanya bisa pasrah menunggu kehadiran Dimas dan Rafiz di apartemennya. Bukan sesuatu yang tidak mungkin jika kedua sahabatnya itu masuk ke dalam apartemennya mencari keberadaan Diego. Diego tau, apa yang dilakukannya melebihi batas. Bahkan rasa khilaf tak pantas dia katakan.
"Go!!!" panggil Dimas dan Rafiz bersamaan begitu mereka berdua membuka apartemen Diego,
"Oi... Oi.. Kompak banget manggil gue, sudah rindu rupanya kalian berdua" jawab Diego tanpa semangat, matanya merah lengkap dengan kantung mata di bawahnya.