Tatapan Bianca tadi seperti induk ayam, yang anak nya diganggu. Mereka tidak ingin terlibat lebih jauh lagi dengan Bianca. Cukup Diego.
Tak lama setelah Rafiz dan Dimas pergi, Bianca datang dengan kotak obat di tangannya. Bianca mencari keberadaan Rafiz dan Diego di sekeliling ruangan. Namun nihil, mereka tidak menemukannya.
"Kenapa lo biarin mereka pergi?" tanya Bianca,
"Emang lo ada urusan apa sama mereka? Urusan lo bukannya sama gue?" tanya Diego,
Bianca menatap netra Diego, tatapan hangat Diego membuat hati Bianca tenang.
"Iya. Gue takut lo dipengaruhi sama teman-teman lo yang gak tidak berfaedah itu. Gue gak suka sama mereka. Mereka pasti nyuci otak kamu. Buat gak tanggung jawab, iya kan?" selidik Bianca,