下載應用程式
26.66% apihh / Chapter 4: kejadian itu memperlihatkan besarnya solidaritas

章節 4: kejadian itu memperlihatkan besarnya solidaritas

teriakan kak Yanti dan kak iklima tidak ada yang menghiraukan,padahal biasanya jam 8 malam,kamar mandi bawah masih ramai,mungkin karna sedang ada kegaduhan, kamar mandi pun jadi sepi,air mata kak Yanti dan kak iklima mengalir begitu deras,seperti nya mereka kebingungan,untung postur tubuh kak Ela ramping,hingga mereka mampu membopong kak Ela ,dengan tangan bergetar dan air mata terus berlinang,

aku hanya mengikuti mereka dari belakang sambil memegang baju kak Yanti,sesekali kak Yanti menoleh kepadaku,dengan gurat kesedihan yang dalam

~~~~~

para santri di lantai atas dan lantai bawah terkejut,melihat kami terengah engah,kelelahan ketakutan,

"siapaa itu tanya seseorang..

kak Ela anak gedung B, pingsan di air,ucap kak Yanti tegas,ayoo tolong bawaa !!!mereka pun berlarian ke arah kami,dengan sigap mereka membantu kami untuk menidurkan kak Ela,

"ada apaaa

"ada apaaa

ada appaaa sih....

pertanyaan beberapa santri membuat

kak Yanti tambah menangis,

kak Yanti tidak bicara,dia hanya menangis,

kak iklima dengan cepat mengganti pakaian kak Ela yang terlentang kedinginan dengan bibir biru,teman sekamar yang lain berlari ke arah dapur,seperti nya membuatkan teh manis,

"kak kita bilang ke umi ayoo

"jangan dulu...cegah kak iklima

"kitaa bawa ke dokter terdekat aja yu ajak kak Yanti,

kak Ela menarik tangan kak Yanti sambil menggeleng geleng kepalanya,

kak Yanti seperti mengerti apa yang di inginkan kak Ela...ada guratan beban berat di wajah kak Ela,

'baiklah teman teman,

untuk sementara kita jangan perpanjang dulu masalah ini,jangan ada yang bilang ke umi karna baru saja umi istirahat,atas kejadian tadi sore ,yang terpenting kak Ela sudah kita temukan, ucap kak Yanti sambil menyeka air mata,

ayo semua istirahat pinta kak Yanti lemah,

kak iklima mendekati kak Ela dengan penuh kekahwatiran,kak iklima mengusap air mata kak Ela,persahabatan itu sudah terikat menjadi kekeluargaan,hingga ketika yang satu luka..

semua ikut terluka,satu sakit semua ikut sakit,

begitulah yang aku lihat dari tatapan wajah teman sekamar kak iklima,kejadian itu membuka mataku "betapa Mereka saling menyayangi,peduli,dan solidaritas mereka tinggi,

setelah teman-teman dari berbagai kamar yang datang menengok mulai pergi,

kak Ela perlahan minta di bangun kan untuk duduk,namun tenaganya masih lemah,

kak iklima pun membangun kan nya,dengan menumpukan bantal sebagai sandaran punggungnya,

kak iklima memberikan teh manis hangat dan kak Ela meminum nya perlahan,kak Ela mulai sedikit tenang,

dan dia memegang tangan kak iklima sambil melirik ke semua teman sekamar nya,

"kak tutup pintunya ucap kak Ela pelan,

setelah pintu tertutup kak Ela memandang kosong ke arah pintu sambil berkata

"kak.... aku tadi setelah ngaji siang,melihat teh Tatu....ucap nya lirih,

lalu menghela nafas panjang,sambil memegang erat tangan ka iklima,

kami saling berpandangan bingung,namun kami berusaha diam,mengubur pertanyaaan dalam dalam,

kak Ela melanjutkan pembicaraannya sambil membetulkan selimut nya,

aku kira benar,dia bertamu ke pondok kita,dia minta aku mengantar nya pulang,aku pun berjalan berdampingan dengannya ke arah cibadak (masih dekat dengan pondok)

aku di ajak nya makan di jalan,dan aku merasa ngantuk,tiba tiba aku tertidur, samar -samar terdengar suara adzan,aku kira adzan Dzuhur,TAPI kok gelap??? aku ingin bangun tapi sangat suliit sekali,ucapnya pelann,dan dia memejamkan mata seakan tak percaya dengan keadaannya,air matanya menetes kembali,

kami semua hanya diam,tidak ada yang bicara sepatah katapun walau di wajah mereka penuh tanda tanya,

" aku melihat de fuy berdiri seperti di dekat pohon nangka,bersama seorang kakek berbaju gamis berwarna hijau tua,memakai sorban merah,membawa payung kuning keemasan,dia mendekati aku, dan menunjuk ke arah selatan, dekat kamar mandi awal nya aku tidak bisa melihat apa apaa,namun perlahan terlihat kak iklma juga kak Yanti,kakek itu meneriaki aku sambil berkata bangunnn!!

"Allahuakbar Allahuakbar ,sepertinya kakek itu menyuruh ku untuk membaca kalimat itu,tapi susaaahhhh !!!kak Ela menundukkan kepalanya ,perlahan aku baca Allahuakbar dan benar saja, aku bisa menggerakkan bibirku,aku panggil kalian,tapi badanku tak bisa bergerak,aku teriak minta tolong, tapi beratt ,katanya sambil memandang ke arah kak iklima,"badanku terasa kaku,di sana aku menyadari kalo aku terperosok ke semak semak,

dan aku tidak tahu kalo ternyata aku tertidur di semak semak pohon Kiray ucapnya lirih,

dia memandang wajah ku,aku bingung tapi kak Yanti memelukku seakan berkata trimaksih,

semua saling berpelukan,haruuu sekali suasana itu,

teman sekamar saling memandang,tidak ada yang bertanya walau pun ada jutaan pertanyaan,yang ingin di sampaikan,tiba tiba

"tok tok tok assalamu'alaikum kak...

"seseorang mengetuk pintu,

"iya ada apa?

itu ada keluarga kak Ela

"apa ka Ela ada? tanyanya terlihat ada seorang ibu sedang berdiri di dekat pintu

oh iya silah kan masuk,ajak kak iklima

"ada apa ini .... elaaa..??

mamah ketakutan pas denger Ela gak ada di pondok, mamah panik tapi kakak mu,mau melahirkan, jadi mamah Anter dulu ke bidan di pandeglang,maafin mamah telat nak,kamu gak apa apa kan nak?ucapnya seperti menyesali keterlambatan nya,

kak Ela hanya menggelengkan kepalanya

"Ela hanya gak enak badan mah,ucapnya bohong

"mamah gak usah khawwtir

"kalo gitu mamah minta izin dulu ke umi ya biar kita berobat di rumah,kamu pucet nak,

kamu tadi kemana ...

jangan bikin panik mamah nak,ucapnya sambil memeluk Ela,

dan kak iklima memandang kak Ela,

'pulang dulu saja ...istirahat di rumah...lagian kakak mu mau melahirkan,

kak Ela memeluk kak iklima dan mengucapkaan trimaksih kepada semuanya

termasuk padaku, .....

"terimakasih banyakkk teman teman, aku pulang dulu ke rumahku (rumah ka Ela di daerah Pandeglang Banten)

aku dan kak Yanti pun pamit untuk pergi ke kamar kami di gedung sebelah (gedung A)

namun kak iklima mencegah nya

"yannn malam ini kalian nginep ya ....

"istirahat lah dulu besok aku berkunjung ke kamar mu,

aku tak tega pada anak anak kamarku,iklima.

kak iklima menarik tangan kak Yanti sambil melontarkan pertanyaaan yang sepertinya mengganjal di hatinya,

"yaaannn....kenapa ela hanya melihat de fuy saja tadi di dekat pohon nangka,dan siapa kakek yang di maksud Ela ya?dan kenapa ada yang membawa Ela ke semak semak dengan rupa teh Tatu? ada ini? Tatu Tatu Tatu !!!padahal dia orang baik,cantikmana mungkin dia berbuat sekeji itu pada Ela,,kenapa apakah ada makhluk halus yang meniru wajah nya?kita harus ke rumah teh Tatu besok Yan,ajak kak iklima,kita harus pastikan yang membawa Ela itu teh tatu? tapi untuk apaa membawa Ela ke semak semak,kalo itu teh Tatu,atau ada yang meniru wajah teh Tatu? dan apa alasannya?? kemaren yang ronda ketakutan kabar nya teh Tatu menyisir rambut tengah malam dan menghilang,ucap kak iklima datar,

'tapii kaabar nya kan teh Tatu di bawa pindah ke rumah suami nya,sela kak yanti

'kali ajja dia sedang berkunjung ke rumah ibu nya,...

kak Yanti melepas tangan kak iklima sambil mengusap pundak kak iklima

"istirahat lah dulu....maaa

besok kita obrolin lagi ini,

aku pamit dulu yaaaa takut anak anak menungguku,ucap kak Yanti sambil menggandeng tanganku,..

kami pun pergi meninggal kan gedung A dengan banyak pertanyaan yang masih mengambang di kepala,kenapa teh Tatu lagi teh Tatu lagi??ucapku dalam hati

~~~~~~~~~~~~~~~~


next chapter
Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C4
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄