"Ternyata benar apa kata orang, bicara dengan wanita yang sedang datang bulan itu serba salah," ucap Ervin.
"Makanya jangan banyak bicara," kata Aneska. "Diam saja!!"
Ervin tertawa terbahak. "Menyeramkan, kamu lebih seram dari hantu yang ada di atas pohon."
"Kamu pikir aku setan?" tanya Aneska.
"Aku bilang kamu lebih seram dari hantu di pohon berarti level kamu lebih tinggi dari setan," jawab Ervin sambil tertawa.
"Jangan mengada-ada kamu. Aku ini manusia bukan setan dan hantu."
"Iya, betul apa yang kamu katakan itu," jawab Ervin. "Ngomong-ngomong kita mau jalan ke mana ini?" tanya Ervin mengalihkan pembicaraan.
"Aku tidak tahu."
"Berarti terserah aku mau kemanapun," jawab Ervin.
"Kamu bilang mau makan siang?" tanya Aneska.
"Tapi kamu sudah makan," jawab Ervin.
"Kamu saja yang makan. Aku tidak makan hanya menemani kamu saja," kata Aneska.
"Baiklah, perutku juga lapar. Tadi di rumah hanya makan roti bakar buatan Bibi," jawab Ervin.
"Istrimu?" tanya Aneska.
Berikan komentarnya reader di setiap chapter dan juga power stone atau gift untuk author.
Terima kasih banyak.