Namara melangkah memasuki kamar yang tidak begitu luas. Aroma harum langsung memasuki indra penciumannya. Akhirnya dia bisa beristirahat.
Dia mendudukkan pantatnya di atas ranjang yang kasar. Ingatannya kembali pada beberapa saat yang lalu. Bayangan tentang kepergian Eros masih tercetak jelas di dalam kepala, rasanya itu terus berputar dan membuatnya tidak bisa lupa.
"Hah ...." Dia menghela napas lagi lalu membaringkan tubuhnya di ranjang. Matanya masih terbuka dan sepertinya tidak akan tertutup dengan mudah. Nyatanya dia memang tidak mengantuk.
Tiba-tiba dia teringat pada barang bawaannya. Sontak dia melompat duduk. Benar, barang bawaannya! Bagaimana ini? Ada banyak sekali barang-barangnya yang tersimpan di cincin penyimpanan Eros.
Sekarang dia harus apa?Apakah ini berarti dia sudah kehilangan barang-barang itu?
"Ini buruk! Ini buruk!" Namara segera berlari keluar menuju kamar Gallos. Dengan cepat dia mengetuk pintu dan memanggil, "Gallos! Buka pintunya!"