Chương 34: Tiga Generasi Dalam Satu Atap (3)
Biên tập viên: Wave Literature
Melihat situasi yang memanas, Mu Zhilan langsung masuk di antara mereka dengan berkata, "Ayah, Mu Jinchen jarang sekali pulang, jadi kita membicarakan hal lain saja yuk."
Setelah selesai bicara, Mu Zhilan menoleh ke Bibi Rong dan berkata, "Bibi, pergilah ke dapur, lalu lihat apakah ada pasta ikan kesukaan ayah. Kalau tidak ada, tolong buat beberapa ya."
Bagi Mu Zhenhua, seorang putri adalah harta, sedangkan putranya adalah rumput. Dia sangat menyayangi Mu Zhilan. Apa yang dikatakan oleh putrinya itu pada dasarnya sesuatu yang tidak bisa dibantah. Dia pun hanya bisa mendengus pelan dan berkata, "Ayo makan."
Setelah Mu Zhenhua mengangkat sumpitnya, baru yang lain juga mulai mengangkat sumpitnya. Keluarga Mu adalah keluarga yang bermartabat, setelah mereka menggunakan sumpitnya, tidak ada seorang pun yang bersuara. Bahkan untuk mengambil makan pun mereka melakukannya dengan pelan dan begitu pula saat menaruhnya. Mereka benar-benar melakukan etika 'tidak boleh berbicara ketika makan'. Benar-benar suatu keluarga yang mewarisi etika pendidikan dengan sangat baik.
15 menit pun berlalu. Mereka akhirnya meletakkan sumpitnya. Melihat itu, pengurus rumah dengan segera membereskan piring-piring dan bekas makanan yang ada di meja makan.
Mu Zhenhua mengambil tisu dan mengusapkan ke bibirnya. Lalu dia mulai berbicara, "Jinchen, hari ini adalah hari pertamamu mengambil alih sebagai ketua. Mulai sekarang, aku tidak akan lagi bertanya tentang urusan perusahaan. Aku juga tidak akan berbicara banyak alasan mengapa kamu mengganti nama perusahaan ini menjadi Chen Yu Internasional. Perusahaan ini akan menjadi milikmu dan Mu Yuhao di masa depan. Meskipun kamu adalah ketua dewan, tapi Mu Yuhao juga memiliki saham yang sama denganmu. Dan siapa yang benar-benar dapat mengendalikan Chen Yu Internasional di masa depan bergantung pada kemampuan kalian masing-masing."
"Kakek, lihat ucapanmu. Paman begitu hebat, mana bisa aku dibandingkan dengannya," imbuh Mu Yuhao. Hal paling menakutkan di dunia ini adalah seseorang yang jauh lebih baik dari dirimu justru bekerja lebih keras darimu. Dan pamannya adalah sosok orang yang seperti itu.
"Kalau begitu tunjukkan dirimu! Kamu berada di sampingku setengah tahun lebih, masa itu semua hanya sia-sia?"
Dikatakan bahwa orang cenderung berpikir untuk jangka panjang. Mu Zhenhua memiliki pandangan bagus untuk cucunya yang cerdas ini sejak dia masih muda. Dia berpikir, kalau Mu Yuhao tumbuh di bawah aura Mu Jinchen yang kuat dan memiliki sedikit rasa kurang percaya diri dalam dirinya. Bukan karena dia tidak puas kepada Mu Jinchen, justru sebaliknya, hal yang paling menyakitkan dalam hatinya adalah anaknya ini. Hanya saja, perkembangan perusahaan yang bagus tidak lepas dari banyaknya pesaing yang ada. Adanya pesaing baru artinya ada kemajuan. Dia juga berharap bahwa cucunya ini bisa lebih menunjukkan hasil positif dari dirinya, hingga pada akhirnya perusahaan juga diuntungkan berkatnya.
Sebenarnya Mu Jinchen ingin belajar menjadi tentara bersama kakeknya, tapi Mu Zhenhua dan Mu Baichuan justru memaksanya untuk bergabung dalam bisnis. Padahal, lingkaran militer dan politik yang ada dalam keluarga mereka sudah banyak. Tapi entah karena alasan apa, Mu Baichuan tidak ingin generasi berasal dari tentara. Dan Chen Yu Internasional bukanlah bagian dari semua perusahaan warisan.
Mu Baichuan memulai bisnisnya setelah dirinya pensiun. Dia mendirikan sebuah perusahaan film dan menjadi pemimpin di sana. Dia juga terus membeli seluruh stasiun TV dan menjadi sosok yang terkenal pada usianya 70 tahun. Ini adalah sebuah mitos dalam industri perusahaan kala itu.
Lalu, Mu Zhenhua mengambil bisnis turun temurun itu. Sepuluh tahun lalu, setelah Mu Baichuan pensiun, dia menggabungkan perusahaan yang didirikannya dengan perusahaan keluarga Mu menjadi satu perusahaan baru. Dia mendorong perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang mendominasi di Kota S, hingga adanya Chen Yu Internasional saat ini. Chen Yu Internasional sangat terkait dengan perekonomian Kota S. Karena Mu Jinchen belum bisa mengurusnya dengan baik, dia akhirnya mempersiapkan dua tangan untuk menjalankannya. Pada suatu hari, tiba-tiba dia mengundurkan diri dan saat itu belum ada penggantinya. Itulah yang menjadi alasan baginya untuk melatih Mu Yuhao juga.
"Ayah kalau menginginkan Mu Yuhao menjadi ketua dewan, mengapa tidak sekarang saja diberikan kepadanya?"
Sekali mendengarnya, Mu Yuhao langsung dengan raut wajah yang hampir menangis menjawab, "Jangan, jangan. Tolong jangan sama sekali. Paman, kamu jangan menakut-nakuti aku. Kan itu tanggung jawabmu."
Lagi-lagi sikap seperti ini. Ketika keluarga lainnya berebut dan bersaing untuk merebut jabatan, keluarga mereka justru mirip seperti sebuah kentang panas. Masing-masing tidak berani untuk menunjukkan dirinya keluar. Sangat tidak masuk akal.
-- Nhận quà