Mu Jinchen mengangkat alisnya. Kemudian dia mengangkat tangannya yang sedang mengapit sebatang rokok dan menekan alisnya dengan pelan menggunakan ibu jarinya. "Tadi penyakit maag Nona Jing kambuh, jadi aku terpaksa membawanya ke rumah sakit terdekat di industri perfilman. Dia di rumah sakit 518."
"Apa? Penyakit Maag Wushuang kambuh? Aku lupa memberitahumu kalau dia harus makan tepat waktu dan akhirnya terjadi sesuatu seperti ini. Kamu tahu tidak, kalau lambung Jing Wushuang pernah terluka. Setengah tahun ini dia sudah menjaganya dengan baik dan sudah lebih membaik. Membicarakan ini membuatku ingin menebas pria kejam itu. Bisa-bisanya dia menyakiti wanita sebaik Jing Wushuang…" perkataan Su Ran menggebu-gebu dan dipenuhi dengan amarahnya.
Sedangkan Mu Jinchen tidak memotong perkataan Su Ran, dia terus mendengarkan dengan alisnya yang terangkat hingga wanita itu menutup teleponnya tanpa ucapan 'sampai jumpa'. Dia pun mencoba kembali memfokuskan dirinya. Lalu, dia bangkit dari sofa, memasukkan tangannya ke dalam saku celananya dan berjalan perlahan kembali ke ruang makannya.
Setibanya di ruangan, tidak sedikit orang yang menatap Mu Jinchen dengan tatapan takjub. Dia mengetahui kalau penampilannya ini luar biasa, namun dia selalu tidak suka dengan tatapan tersebut. Ketika di luar negeri, jarang terjadi adanya perbedaan keindahan penampilan antara masyarakat barat dan Tiongkok. Namun, setelah kembali, dia justru sering melihat hal ini terjadi.
Ini adalah kedua kalinya Mu Jinchen ditelepon oleh orang lain. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya karena dia selalu memiliki inisiatif untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Tiba-tiba dia paham, mungkin karena ini di Kota S. Jadi , kini dia hanya perlu kembali menyesuaikan keadaan di sini. Masalah yang tidak bisa dihadapinya, akan terjadi satu demi persatu. Tampaknya dia harus terus belajar untuk terbiasa.
Setelah Su Ran menutup sambungan teleponnya dengan Mu Jinchen, dia pun bergegas menuju rumah sakit 518 karena sudah jam 10 malam. Di sisi lain, saat ini Jing Wushuang sedang berbaring malas di tempat tidur sambil membaca koran. Dia juga sudah menyuruh Ibu Wu untuk kembali dan beristirahat.
Ketika Su Ran datang, Jing Wushuang sangat terkejut melihatnya. Lalu, perasaan kagetnya itu berubah menjadi terharu. Baginya tidak ada namanya hubungan keluarga di dunia ini, satu-satunya orang yang dapat kontak batin dengannya adalah sahabatnya itu, Su Ran. Dia pun membuka kedua tangannya lebar-lebar, lalu berkata dengan sudut mata yang tersenyum dengan bahagia, "Su Ran, sayangku, cepat kemari."
Tidak perlu bertanya kenapa Su Ran bisa tahu dirinya ada di sini. Ini adalah kecerobohan Jing Wushuang sendiri, harusnya tadi dia meminjam ponsel orang lain untuk menelepon sahabatnya itu. Dia juga berpikir kalau kemungkinan wanita itu baru memiliki waktu luang keesokan harinya.
Su Ran langsung menyambut dan memeluk Jing Wushuang dengan matanya yang memerah. Namun, rupanya mulutnya tetap tidak mengasihani wanita itu, "Jing Wushuang, sebenarnya kamu masih menginginkan perutmu atau tidak? Apa kamu tidak tahu kalau aku berlari setengah mati untuk menemuimu? Mengapa kamu tidak memberitahuku kalau masuk di rumah sakit ini hah?"
"Iya aku yang ceroboh. Awalnya aku mengira kalau hari ini kamu tidak punya waktu."
"Masalahmu juga masalahku lah. Dan kamu berkata kalau aku tidak punya waktu? Astaga Jing Wushuang… Lihat, sekarang apa lagi ini?"
"Aku lupa jam makan siangku. Tidak apa-apa, sekarang sudah lebih baik, kok." Melihat mata Su Ran yang memerah, Jing Wushuang juga tidak bisa menahan matanya untuk tidak memerah. Hanya sahabatnya ini yang merasakan hal yang sama seperti yang dirasakannya.
"Mu Jinchen juga sialan. Dia yang gila kerja, tapi bisa-bisanya dia menyamakan orang lain dengannya?" Kali ini Su Ran memaki Mu Jinchen.
"Sudahlah, tidak usah peduli dengan urusannya. Memangnya dia tahu keadaan tubuhku? Sudahlah, itu kecerobohanku sendiri. Sekarang kita tidak usah membahas orang lain, kamu mengobrol saja denganku. Oh iya, kamu pulang saja karena di sini kotor, jadi tidak nyaman untuk bermalam. Besok juga kamu tidak perlu datang karena ada seseorang yang menjagaku."
Su Ran tidak terima mendengar Jing Wushuang berkata seperti itu. "Kamu bisa tidur di sini, lalu aku tidak bisa, begitu maksudmu? Hah? Aku sudah menyuruhmu untuk kerja di perusahaanku, tapi kamu tidak mendengarnya. Memangnya Chen Yu Internasional memberimu gaji berapa? Aku akan memberimu lebih dari 50% asal kamu pergi dari perusahaan itu. Kamu selalu sibuk seharian penuh. Katakan, sebenarnya untuk apa kamu seperti itu?"
Jing Wushuang merasa seolah telah ditembak oleh wanita cerewet ini ditengah amunisi gizi yang telah dia dapatkan hari ini.