"Tidak. Dia menyebalkan sekali, dia pulang sendirian. Ada apa?" Jun Xiang tidak tahu mengapa Mu Junchen tiba-tiba bertanya ini padanya.
Berbicara tentang Su Ran, membuat wajah Jun Xiang langsung berubah masam. Memang benar kalau wanita itu jauh lebih muda darinya, tapi sejak kecil hingga dewasa dirinya selalu dibuat frustasi olehnya.
"Telepon dia dan beritahu padanya kalau baru saja sahabatnya masuk rumah sakit daerah."
"Siapa?" tanya Jun Xiang. Dia belum merespons apa pun. Memangnya Mu Jinchen mengetahui sahabat Su Ran? Pikirnya.
"Jing Wushuang."
"Ha, Jing Wushuang? Bagaimana kamu bisa tahu? Eh, eh, Mubai, kamu ngapain merebut teleponku…"
"Katamu Jing Wushuang masuk rumah sakit? Rumah sakit mana? Apa yang terjadi?"
Mendengar suara Tang Mubai, tiba-tiba Mu Jinchen merasa kalau dirinya telah salah menelepon orang. Tersirat penyesalan di matanya, sementara jemari panjangnya mengusap-usap dahinya dan dengan sedikit ragu dia menjawab, "Di rumah sakit daerah. Aku baru saja hampir menabraknya."
"Aku segera ke sana!"
"Mubai… Mubai… Eh, apa yang sebenarnya terjadi di sini? Kenapa Mubai tiba-tiba langsung berlari? Eh, katamu tadi Wushuang, bukannya itu mantan Tang Mubai?"
"Suruh saja tunanganmu itu untuk datang." Tanpa ingin berkata lebih panjang, Mu Jinchen segera menutup teleponnya. Dia terus berpikir apakah sebaiknya dia masuk atau tidak. Dia tidak berpikir kalau Tang Mubai dan Jun Xiang sedang bersama. Ini sama sekali bukan seperti apa yang dimaksud olehnya.
Qidong melihat majikannya sedang memijat dahinya. Terlihat kalau majikannya ini sedikit kesal. Majikannya adalah seorang yang tegas dan dia tahu akan hal itu. Hanya saja, jarang sekali terlihat raut wajah frustasi seperti ini di wajah majikannya.
"Tuan, kita…"
"Kembali ke rumah saja." Tanpa menunggu Qidong selesai bicara, Mu Jinchen langsung memerintah dan menutup matanya. Lalu, dia kembali menambahkan, "Kamu hubungi Kepala Rumah Sakit Xiao. Suruh untuk menyiapkan ruangan paling bagus dan semua biaya pengeluarannya aku yang tanggung."
"Baru saja saya menginstruksi. Kepala Xiao tahu harus melakukan apa." Qidong langsung menemui kepala rumah sakit tersebut secara pribadi. Tidak perlu banyak bicara, Kepala Xiao sudah tahu apa yang harus dilakukannya.
Mu Jinchen mengangguk dengan tenang dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Hanya saja, alis matanya terlihat mengerut. Ini menunjukkan bahwa hatinya tidak setenang ekspresinya sekarang.
Di sisi lain, Jing Wushuang dibawa menuju sebuah ruangan VIP. Bersamaan dengan dirinya yang baru masuk, rupanya sudah ada dokter penyakit dalam terbaik yang menunggu di dalam ruangan. Kalau disebutkan ada kepala rumah sakit, dokter dan beberapa suster. Dia merasa sikap orang-orang ini terlalu berlebihan.
"Dokter, sepertinya kaki saya hanya keseleo. Ehm… Dan lengan saya mungkin sedikit terluka. Tidak perlu seperti ini," tutur Jing Wushuang.
Kepala Xiao adalah seorang pria yang berusia 50 tahunan. Dokter tersebut tersenyum ramah sambil menatap Jing Wushuang, lalu berkata, "Asisten Chen sudah menceritakan padaku tentang apa yang terjadi padamu. Dia secara pribadi membawamu kemari, jadi kami juga tidak berani untuk mengabaikannya. Dokter Liu, kamu periksa baik-baik. Lihat pengobatan apa yang dibutuhkan."
Dokter Liu yang dipanggil menganggukkan kepalanya dan membantu untuk memeriksa Jing Wushuang. Tidak lama kemudian, dia berbicara, "Ini agak bengkok. Posisinya kakinya juga terkilir cukup parah. Kita bisa menggunakan pengobatan Tiongkok selama beberapa hari dan itu sudah dirasa cukup. Nona kalau Anda tidak sibuk, tinggal saja di rumah sakit ini selama beberapa hari. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk mengganti obatnya, lebih mudah untuk memberikan terapi pijatan dan Anda lebih cepat pulih. Untuk lengannya tidak ada masalah apa-apa, hanya sedikit memar. Dioles minyak saja cukup."
"Baiklah, lalu bagaimana untuk mengurus masuk di rumah sakit ini?" Jing Wushuang berpikir, dirinya tidak bisa kembali ke rumah dengan kondisinya yang seperti ini karena untuk bergerak saja susah. Apalagi kalau kembali ke apartemen, dia pasti merasa tidak nyaman. Setidaknya, di sini masih ada beberapa orang yang mengurusnya, jadi lebih baik baginya untuk tinggal di rumah sakit sementara.
"Tidak perlu, tidak perlu. Asisten Chen sudah mengurus semuanya. Nona Jing bisa langsung tinggal di rumah sakit dengan tenang."
Mendengar penjelasan tersebut, Jing Wushuang langsung mengerutkan dahinya. Asisten Chen yang dimaksud pasti sopir yang barusan ini. Dia juga melihat kalau sopir itu sempat berjalan bersama kepala rumah sakit tadi.