Setelah Su Ran menutup teleponnya dia segera menjelaskan kepada Jing Wushuang, "Wushuang, Chu Yi sedang kritis. Dokter hewan bodoh itu tiba-tiba berkata tidak bisa menyelamatkannya. Kemarin ketika aku pergi masih baik-baik saja loh. Jadi, sekarang aku harus pergi untuk melihatnya. Tapi sebelumnya aku harus mengantarmu kembali ke rumah sakit dulu." Dia pun seketika bersiap untuk kembali mendorong kursi roda sahabatnya.
Chu Yi adalah nama seekor kucing jenis persia yang diberikan Jun Xiang kepada Su Ran. Tunangannya itu memberikannya saat hari pertama bulan pertama yang bertepatan dengan Tahun Baru Imlek. Karena malas memberikan nama, dia pun akhirnya memilih nama 'Chu Yi'. Orang-orang ini sungguh mementingkan dirinya sendiri, bagaimana bisa dalam tiga hari ada dua makhluk yang sakit, yakni Jing Wushuang dan kucingnya, Chu Yi.
Saat Jing Wushuang belum sempat membuka mulutnya, tiba-tiba suara berat nan memikat lebih dulu berbicara, "Nona Su kalau ada urusan mendesak, pergi dulu saja. Biar nanti saya yang mengantar Nona Jing kembali."
Su Ran menjitak jidatnya sendiri, lalu pikirannya seperti tercerahkan. "Bagaimana bisa aku lupa kalau ada kamu. Kalau begitu untuk sementara aku berikan Jing Wushuang kepadamu. Pria ketiga, kamu harus menjaga dia baik-baik ya!"
Setelah selesai bicara, Su Ran masih sempat-sempatnya berkedip ke Jing Wushuang. Kemudian dia akhirnya berjalan pergi.
"Eh, Su Ran…" Apanya sementara aku berikan Jing Wushuang kepadamu? Dia menyebutnya pria ketiga pula. Dasar wanita yang tidak masuk akal. Bagaimana bisa kucing gendut itu lebih penting dari hidup wanita dewasa ini hah?! Kalau aku tahu lebih awal, aku tidak mau keluar dengannya, gerutu Jing Wushuang dalam hati.
Su Ran hanya melambaikan tangan, lalu berlari semakin cepat.
"Nona Jing, apa kamu takut berhadapan denganku sendirian? Apa aku terlalu mengejutkanmu?" tanya Mu Jinchen. Dia menyadari bahwa setiap kali Jing Wushuang menghadapinya seorang diri, wanita ini sangat gugup, bahkan wajahnya pun memerah.
Mu Jinchen tidak memahami seorang wanita. Dia mengetahui kalau sifatnya dingin, tapi dirinya bukanlah seorang yang berbahaya. Tidak sedikit wanita yang setiap kali bertemu dengannya langsung gemetar ketakutan, seakan-akan dia terlihat seperti musuh besar. Penampilannya yang seperti ini juga membuatnya merasa frustasi.
Jing Wushuang dengan cepat menggelengkan kepalanya. Dia mengangkat kepalanya dan dengan berani menatap Mu Jinchen. "Tidak, bukan seperti itu. Komisaris Mu tolong jangan salah paham. Aku sama sekali tidak takut kepadamu. Hanya alasan pribadiku saja, aku tidak terbiasa terlalu dekat dengan pria asing."
Mata Jing Wushuang yang bengkak terlihat lebih indah ketika dia menatap seseorang dengan serius. Suatu kelembutan unik dari seorang wanita Jiangnan. Alisnya yang melengkung dan sudut bibir yang terangkat tipis, sungguh memberikan sensasi tenang dan sangat indah. Wanita ini memberikan rasa terlepas dari sebuah usia, terlebih dalam situasi spesial seperti ini.
Mu Jinchen terasa seperti ada bulu-bulu halus yang perlahan menyapu hatinya, perasaan yang sungguh lembut. "Kita sudah bertemu beberapa kali, jadi tidak terhitung sebagai orang asing."
Mungkin karena alis pria itu yang lembut, Jing Wushuang merasa kalau suara Mu Jinchen terasa lebih hangat dibandingkan biasanya hingga membubarkan semua pertahanannya. Dia berpikir mungkin akrab dengan pria ini tidak sesulit kelihatannya.
Jing Wushuang tidak menjawab ucapan Mu Jinchen, melainkan perlahan mengalihkan topik pembicaraannya, "Komisaris Mu belum lama kembali dari luar negeri, sementara aku sudah mendatangi pangkalan ini beberapa kali. Mungkin lebih baik kalau aku yang menunjukkannya dan membawa kalian berjalan-jalan."
"Dengan senang hati." Ketika mengatakan itu, Mu Jinchen telah memegang kedua pegangan kursi roda. Lalu dia mendorong kursi roda Jing Wushuang ke depan. Mendengar panggilan 'Komisaris Mu', dia masih saja mengerutkan dahinya, lagi pula bukan pertama kali wanita itu memanggilnya seperti ini.
Sementara itu, Chen Qidong tidak menyangka kalau Mu Jinchen akan mendorong Jing Wushuang secara langsung. Saat ini, dia membawa banyak sekali dokumen penting di tangannya. Lalu, sebenarnya dia telah bersiap memberikan dokumen-dokumen tersebut kepada majikannya dan mendorong wanita itu seorang diri. Tapi, kalau dipikir-pikir sudahlah. Sepasang tangan majikannya bahkan pernah menggendong wanita itu. Kalau majikannya tidak memikirkannya, dia pasti telah memanggil dirinya untuk mendorong wanita itu.
Melihat Mu Jinchen yang mengerutkan dahinya, Qidong pun berinisiatif, "Nona Jing, Tuan Mu lebih suka kalau orang lain dengan panggilan Tuan Mu."
Mu Jinchen adalah ketua komisaris yang merangkap sebagai direktur utama. Jing Wushuang berpikir kalau memanggilnya dengan sebutan 'Komisaris Mu' akan memberikan perbedaan dengan Direktur Mu. Tidak disangka, semuanya justru memanggil pria itu dengan sebutan 'Tuan Mu'. Memang tidak semua orang menyukai dengan panggilan 'direktur', apalagi panggilan 'komisaris'. Seseorang yang dirinya cukup baik, tidak memerlukan hal seperti ini untuk membuatnya semakin bersinar.
Alis Jing Wushuang meringkuk semakin tajam, lalu dia perlahan berkata, "Tuan Mu."