Semua orang yang hadir di sini adalah mereka yang telah bertemu satu sama lain. Tetapi mereka semua justru dikejutkan hanya oleh satu pandangan seseorang, yaitu Mu Jinchen. Setelah dia duduk di kursi utamanya, dia melihat terdapat dua bangku kosong tidak jauh dari tempatnya. Lagi-lagi dia mengerutkan dahinya dan terus memandangi Mu Yuhao.
Kemudian, Mu Yuhao menjawab, "Paman, itu adalah tempat Jing Wushuang. Hari ini dia izin tidak masuk kerja."
Jing Wushuang… Gumam Mu Jinchen dalam hati. Mendengar nama ini, dahinya mengerut semakin rapat. "Selain Jing Wushuang, apa semua manajer sudah hadir semua?"
Wakil Direktur Liu yang berada di samping segera menjawab, "Kepala bagian yang bertanggung jawab proyek pembangunan resor Sasa, Manajer Wu masih ada rapat lain."
Petinggi di Chen Yu Internasional tidak sampai 100 pegawai. Kemudian, Mu Jinchen lagi-lagi menyapu ruang rapat itu dengan pandangannya yang dingin. Tanpa basa-basi lagi dia berkata, "Kita mulai saja."
Mendengar kalimat ini, hati semua peserta rapat serasa remuk dalam sekejap. Aura dari ketua komisaris barunya ini terlalu kuat, mereka memiliki firasat kalau mereka akan sulit dekat dengannya. Setelah Mu Jinchen membuka rapatnya, seorang asisten mematikan lampu utama dan menyisakan cahaya kuning yang menyala. Cahaya dari proyektor juga menyala bersamaan.
Sekretaris Mu Jinchen terlebih dahulu mengambil tablet yang ada di meja dan mempresentasikannya di depan. "Tolong masing-masing mengambil tablet yang ada di depan kalian. Di dalamnya sudah terdapat semua agenda rapat kita hari ini. Kemarin juga sudah dikirimkan melalui email masing-masing. Kita mulai agenda rapat kita yang pertama…"
Dalam situasi yang serius, dari wakil direktur hingga manajer dan penanggung jawab masing-masing projek, semua melaporkan kemajuan yang mereka kerjakan satu per satu. Mu Jinchen terkadang menganggukkan kepalanya, terkadang mengernyitkan alisnya, terkadang pula menanyakan beberapa pertanyaan dan memberikan saran.
Ketika rapat sedang berlangsung dengan serius, tiba-tiba diganggu oleh suara getaran ponsel yang bunyi terus menerus. Mata Mu Jinchen yang awalnya sudah sipit berubah semakin sipit, dan alisnya terangkat tajam. Aura ketegangan terasa hingga membuat tekanan udara di dalam ruang rapat berubah sangat rendah.
Tidak mematikan ponsel ketika rapat adalah hal terlarang bagi Mu Jinchen. Qidong pun langsung menekan-nekan tombolnya, mengira kalau itu adalah ponselnya. Selamatkan saja dirimu, batin Qidong.
"Maaf, aku harus menerima telepon mendesak." Ternyata itu adalah ponsel Mu Yuhao. Dia sama sekali tidak memiliki rasa bersalah sedikit pun. Justru ekspresi terkejutlah yang muncul di wajah pria itu. "Apa? Sudah ditemukan? Di mana? Oh… Apa seserius itu? Baiklah, aku segera ke sana…"
Ketika Mu Yuhao mengangkat telepon itu, dia tidak menutup pintu ruang rapatnya. Peserta rapat hanya melihat dia menutup teleponnya dan tidak kembali. Pria itu malah berlari pergi.
Peserta rapat yang ada melirik satu sama lain. Semua orang tahu kalau wakil direkturnya ini memiliki sifat yang kasual. Apalagi ada Tuan Dong yang mana adalah keponakannya, yang biasanya dia menutup mata untuk hal tidak penting seperti ini. Namun, hari ini berbeda. Para petinggi dari kelas menengah hingga atas kembali sibuk dengan pikiran masing-masing. Di hari pertama Komisaris Mu bekerja, Direktur Mu justru memberikan sikap seperti barusan. Dan sepertinya Tuan Dong juga tidak setuju dengan sikap Mu Yuhao tersebut. Semua berpikir kalau Komisaris Mu akan meluapkan amarahnya, sehingga masing-masing dari mereka sudah meletakkan hatinya hingga ke tenggorokannya, bersiap-siap untuk menerima amarah dari pria itu.
Namun, siapa sangka Mu Jinchen justru hanya mengernyitkan dahinya seolah tidak ada hal serius yang terjadi. Dia hanya mengatakan, "Lanjut ke agenda selanjutnya."
Melihat peserta rapat yang masih melamun, Mu Jinchen kembali bersuara, "Kalian kenapa melamun? Perginya seorang wakil direktur membuat pikiran kalian semua tidak bisa kembali hah?"
Mendengar ucapan Mu Jinchen, pikiran peserta rapat pun akhirnya tersadar dan kembali melanjutkan agenda rapatnya.
Ketika rapat selesai, waktu telah menunjukkan pukul 11. Para peserta rapat berpikir bahwa pertemuan pertamanya dengan Komisaris Mu adalah untuk memberikan semangat dan motivasi untuk kemajuan Chen Yu Internasional. Tapi pada akhirnya berakhir dengan menggetarkan jiwa mereka. Watak pemimpin barunya ini sepertinya tidak terlalu buruk dan bukan seseorang yang suka bermain-main dengan hal yang tidak penting. Ketika melihat suatu masalah pun juga mudah, seringkali pria itu melontar satu dua kalimat sederhana yang langsung menunjuk ke inti permasalahan. Dia tak banyak mengatakan omong kosong. Dia mengatakan dengan singkat tapi langsung, seperti seseorang yang bisa melihat langit melewati awan-awan.
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.