Watak pemimpin barunya ini sepertinya tidak terlalu buruk dan bukan seseorang yang suka bermain-main dengan hal yang tidak penting. Ketika melihat suatu masalah pun juga mudah, seringkali pria itu melontar satu dua kalimat sederhana yang langsung menunjuk ke inti permasalahan. Dia tak banyak mengatakan omong kosong, dia mengatakan dengan singkat tapi langsung, seperti seseorang yang bisa melihat langit melewati awan-awan.
Seusai rapat hari ini, kesan yang diberikan Mu Jinchen kepada orang adalah wajah yang terlalu tampan, sifat yang dingin dan aura yang terlalu kuat. Sepertinya tidak seburuk apa yang dibayangkan. Ketika kalian mengemukakan pendapat, juga tidak perlu bertele-tele, gunakan saja yang paling mudah dan langsung menunjuk pada poinnya sudah cukup. Awalnya, Mu Jinchen berencana mengadakan satu rapat di pagi hari, ternyata tidak sampai pukul 11, rapat sudah selesai. Mereka akhirnya bisa menghembuskan napas lega.
Semua orang mengetahui bahwa pemimpin baru mereka ini, Tuan Mu, tampaknya setingkat dua tingkat lebih tinggi daripada Direktur Mu. Anggota tim senior yang awalnya ragu berdiri di posisi yang salah kini tidak memiliki keraguan atau ketakutan untuk berdiri di samping posisi pria itu.
Saat ini, Chen Qidong berjalan di belakang mengikuti Mu Jinchen kembali ke ruangannya. Sementara pria itu mengambil sebatang rokok yang ada di mejanya. Bibir tipis nan seksi itu terkatup sambil beberapa kali mengembuskan napas. Setelahnya, dia baru menyalakan rokok yang ada di jarinya.
Chen Qidong sudah terbiasa dengan segala macam aura yang dikeluarkan oleh Mu Jinchen, namun saat merokok lah yang paling menakjubkan menurutnya. Dia sendiri bukanlah seorang perokok, tapi dia juga merasa, aroma rokok sungguh mampu memunculkan pesona seorang pria dewasa. Mampu membawa pesona seorang pria benar-benar sejauh ini, dia merasa, sungguh luar biasa.
Mu Jinchen duduk di kursi besarnya sambil mengetuk-ngetuk perlahan meja kantornya menggunakan jarinya. Lalu dia berkata, "Kirim orang untuk mengecek Mu Yuhao pergi ke mana." Satu telepon saja bisa membuat orang meninggalkan rapat sepenting itu. Dipikir-pikir pasti bukan masalah sepele.
"Tuan, Tuan harus pergi mencari Nona Jing. Tadi pagi aku mendengar dari Zheng Ming kalau kemarin pukul 3 dini hari Tuan Mu Yuhao memanggilnya untuk mencari seorang wanita bernama Jing Wushuang tengah berada di rumah sakit mana."
Zheng Ming adalah asisten Mu Yuhao. Hubungannya dengan Chen Qidong cukup akrab.
"Jing Wushuang…" Mu Jinchen membuka bibirnya dengan ringan dan perlahan mengucapkan nama itu. Tampaknya nama itu adalah nama yang paling sering didengar olehnya setelah kembalinya dia dari luar negeri. Dia kembali mengisap rokoknya. Lalu bibirnya kembali terbuka dan berkata, "Lagi-lagi dia. Untung saja nama yang bagus."
"..." Chen Qidong hanya terdiam. Sebagai asisten yang brilian, dia juga tidak mengerti harus berkata apa.
"Performa kerjanya bagaimana?" tanya Mu Jinchen.
Akhirnya Chen Qidong bisa menjawab pertanyaannya. Sebagai asisten yang brilian, dia mengerti hal apa yang harus pertama kali dilakukannya setelah kembalinya Mu Jinchen, yaitu mempelajari semua latar belakang pegawai petinggi di kantor ini.
"Nona Jing adalah seorang yang dapat diandalkan. Sebelum lulus, dia sudah datang ke kantor ini untuk magang. Dalam waktu 3 tahun, dari yang sebelumnya hanya seorang pegawai magang hingga menempati manajer proyek, dia merupakan karyawan yang paling cepat berkembang dalam beberapa tahun ini. Dia merupakan standar bagi seluruh pegawai magang. Oh iya, kedatangan Nona Jing ke kantor untuk magang merupakan rekomendasi langsung dari kakek. Kakek berkata kalau Nona Jing merupakan cucu dari temannya. Tapi itu berhenti hanya sebatas rekomendasi. Dengan hasilnya saat ini, itu bergantung pada kegigihan orang tersebut. Nona Jing benar-benar layak mendapatkan itu semua."
Chen Qidong memang selihai itu. Siapa pun manajernya itu, dia bisa dengan cepat menjelaskan latar belakang mereka di luar kepala, seolah dia telah selesai mengerjakan tugasnya dengan baik.
Mu Jinchen lalu menaruh puntung rokok yang di tangannya. Ibu jarinya menyentuh bibirnya, lalu dia bersandar dengan malas di kursi besarnya. "Tapi aku tidak melihatnya."
Wanita yang mudah sekali wajahnya memerah dan yang wajahnya masam ketika menggigit bibirnya, ternyata adalah seorang manajer proyek? Batin Mu Jinchen. Dia berpikir kalau Jing Wushuang adalah seorang negosiator. Apa dengan orang lain wanita itu juga mudah memerah? Batinnya lagi.
"Sebenarnya, Nona Jing tidak selemah luarnya. Kakeknya dan kakek Tuan merupakan seorang prajurit. Dia pernah mengikuti perlombaan tinju antar wanita tingkat universitas dan meraih juara. Dia juga pernah mengikuti lomba tingkat amatir se-kota dan memenangkan peringkat."
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.