Tải xuống ứng dụng
83.33% Pria Ketigaku / Chapter 50: Paman, Lalu Jing Wushuang?

Chương 50: Paman, Lalu Jing Wushuang?

Biên tập viên: Wave Literature

Di waktu yang bersamaan, Mu Yuhao yang khawatir sudah seperti semut yang dipanaskan, dia tampak mondar mandir di lorong rumah sakit. Ponsel Jing Wushuang mati, jadi dihubungi berapa kali pun selalu tidak tersambung. Hingga saat ini wanita itu juga belum kembali ke rumah sakit, entah apakah sesuatu terjadi padanya atau tidak.

Mu Yuhao berpikir kalau menunggu seperti ini juga tidak mengurangi kekhawatirannya. Akhirnya, dia teringat kalau Jin Wushuang mengatakan 'film dan televisi'. Lalu, seketika pikirannya tercerahkan. Dia mendengar kalau industri film dan televisi akan melakukan sebuah proyek. Jing Wushuang, si wanita gila kerja itu tidak mungkin pergi kesana, kan? Pikirnya.

Memikirkan hal itu, Mu Yuhao langsung berlari keluar. Sesampainya di sana, orang yang bertanggung jawab mengatakan padanya kalau Komisaris Mu dan Nona Jing memang datang kemari, tapi mereka sudah pergi, karena sepertinya Nona Jing tiba-tiba kesakitan. Ketika mendengarnya, raut wajahnya seketika berubah. Mengapa paman dan Jing Wushuang bisa bersama? Batinnya.

Sambil berpikir, Mu Yuhao dengan segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon Mu Jinchen. Setelah berdering beberapa saat, akhirnya telepon itu diangkat oleh pamannya. "Paman, apakah tadi pagi paman bertemu Jing Wushuang?"

Mu Jinchen baru saja kembali dari makan siangnya. Mendengar perkataan keponakannya, dia kembali mengerutkan dahinya. Tanpa menjawab pertanyaan itu, dia justru berbalik tanya dengan nada serius, "Kamu keluar dari rapat sepenting itu hanya untuk bertemu Jing Wushuang?"

Mu Yuhao terdiam. Apa yang dilakukannya tadi pagi memang salah. Di depan banyak orang dan di hadapan pamannya, dia merasa seperti benar-benar akan pingsan ketika mendengar Jing Wushuang dirawat di rumah sakit. "Paman maaf. Tindakanku tadi pagi aku memang sana. Kalau begitu bisakah memberitahukan terlebih dahulu Jing Wushuang sekarang di mana?"

Mu Jinchen sangat hafal keponakannya satu ini. Dari kecil, Mu Yuhao menjadi sosok yang digemari oleh para gadis. Banyak wanita juga datang berlalu lalang di sampingnya, tapi pria itu tidak pernah mengambil inisiatifnya sendiri untuk mendekati wanita. Dan kali ini keponakannya itu terlihat bersungguh-sungguh. 

Mu Jinchen pun menekan alisnya yang berkedut. Jing Wushuang… Jing Wushuang… Wanita ini, salah… Gadis ini... Daya tarik apa yang dimilikinya? Gumamnya dalam hati.

"Mu Yuhao, sebagai pria dewasa, bukankah kamu seharusnya terlebih dahulu memisahkan hal yang penting dan tidak? Aku tidak menentang kalau kamu menyukai seseorang. Tapi bisakah kamu menyelesaikan dulu pekerjaanmu? Tanggung jawab yang sebagai hal paling mendasar bagi seorang pria saja tidak punya, bagaimana kamu membicarakan hal lain?"

Mendengar Mu Jinchen berbicara dengan nada bicara seperti ini, Mu Yuhao tahu kalau pamannya tidak senang. Dia juga tahu kalau yang dilakukannya adalah salah, tapi Jing Wushuang juga sangat penting. "Paman, aku tidak begitu kompeten sepertimu. Perusahaan hanya memilikimu saja sudah cukup. Bisakah paman membiarkanku melakukan hal yang aku suka? Aku sungguh menyukai Jing Wushuang. Dia wanita yang beda."

"Apa kamu perlu membicarakan hal itu? Memangnya hal yang kamu sukai itu harus membuatmu meninggalkan pekerjaanmu dan pergi berkencan dengan wanita? Apa Keluarga Mu mengajarimu seperti ini?"

Ketika Mu Jinchen semakin marah, nada bicaranya justru terdengar semakin stabil. Dan seseorang yang mendengarnya pasti semakin tidak mengerti tentang perasaannya. Tapi, Mu Yuhao telah mengerti akan hal itu dan justru menjawabnya dengan berani, "Paman, pekerjaan menurutku tidak begitu penting. Orang yang sesungguhnya di keluarga Mu adalah paman. Aku tidak memiliki rasa ambisius yang kuat sepertimu, aku juga tidak bisa melampaui dirimu. Aku minta maaf, paman. Paman tidak perlu memberitahuku posisi Jing Wushuang, aku yang akan mencarinya sendiri. Sampai jumpa."

Setelah menutup teleponnya, wajah Mu Yuhao tampak kecewa. Dia sangat jarang berselisih paham dengan Mu Jinchen. Pamannya adalah orang yang sejak kecil tidak bisa lampaui olehnya. Dia pun selalu menghormati pamannya itu.

Entah mengapa kali ini Mu Yuhao selalu berpikir kalau dirinya harus memiliki sesuatu yang dapat melebihi Mu Jinchen. Dia yang lebih dulu bertemu Jing Wushuang. Tidak ada Jing Wushuang yang lain dan dia memilikinya. Kalau pamannya tidak memilikinya, ini menunjukkan bahwa dirinya lebih kuat daripada pamannya.

Mungkin ini adalah pertama kalinya bagi Mu Jinchen memiliki ingatan kalau Mu Yuhao memutuskan sambungan teleponnya begitu saja. Pendidikan yang diberikan keluarga Mu kepada putranya sebenarnya tidak memiliki terlalu banyak aturan, tapi seorang yang lebih muda sama sekali dilarang untuk bersikap tidak sopan kepada yang lebih tua, seperti barusan. Meskipun dia hanya beberapa tahun lebih tua dari Mu Yuhao, tapi keponakannya itu selalu menghormatinya. Jing Wushuang... Gumamnya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C50
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng dịch thuật
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập