Mu Jinchen menyandarkan kedua tangannya diatas meja dan memijat dahinya. Karena nama wanita yang sering muncul itu, segalanya berubah semakin rumit.
Setelah menutup teleponnya, Mu Yuhao menanyakan beberapa pertanyaan mendetail kepada penanggung jawab di sana. Mungkin karena mengetahui keadaan Jing Wushuang yang darurat, dia berpikir kalau wanita itu seharusnya berada di rumah sakit terdekat. Lalu, dia pun bertanya tentang alamat rumah sakit terdekat tersebut.
Saat ini, langit sudah semakin kelabu, rintik hujan pun berangsur-angsur semakin deras. Tanpa memikirkan apa pun, Mu Yuhao langsung menerjang semua itu dan berlari menuju mobilnya. Tapi dia tidak segera naik ke dalam mobilnya, dia mengangkat kepalanya dan membiarkan langit membasahi wajahnya dengan hujan yang turun saat ini. Selain cara ini, dia tidak tahu cara apa lagi yang mampu menenangkan dirinya. Dan saat ini dia merasa kehilangan kendali.
Tidak lama kemudian, Mu Yuhao akhirnya tiba di rumah sakit tempat dimana Jing Wushuang dirawat. Ketika dia mengetahui ruangannya, wanita itu tampak sangat terkejut hingga tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.
"Direktur Mu? Mengapa Anda bisa di sini?"
Mata sipit Mu Yuhao terlihat berkedip beberapa kali. Dan dia justru balik bertanya, "Mengapa? Memangnya aku tidak boleh kemari?"
Banyak orang mengatakan kalau seorang keponakan memiliki banyak kemiripan dengan pamannya. Wajah Mu Yuhao juga memiliki dua tiga bagian yang mirip dengan Mu Jinchen, terutama dengan sudut matanya. Kedua pria itu semua memiliki sepasang mata yang indah. Hanya saja mata Mu Jinchen lebih tajam, sedangkan mata Mu Yuhao lebih bersinar.
Tidak menampik bahwa ketika melihat Mu Yuhao, Jing Wushuang teringat akan Mu Jinchen. Tiba-tiba, dia menggelengkan wajahnya.
Lalu, kelima jari Mu Yuhao melambai di depan mata Jing Wushuang. "Bagaimana bisa kamu melamun ketika berbicara denganku, hm?"
"Maaf… Oh iya, bagaimana Anda bisa sampai di sini?"
"Aku sudah mencarimu seharian ini. Harusnya aku yang bertanya mengapa kamu bisa ada di sini?"
"Terima kasih atas perhatian Anda. Tidak ada hal yang serius, hanya saja penyakit lama ku kambuh lagi. Istirahat sebentar pasti sudah tidak apa-apa." Jing Wushuang tidak memiliki keinginan untuk berbicara lebih banyak dengan Mu Yuhao.
Mu Yuhao melihat sekelilingnya beberapa saat, lalu berkata, "Kamu terlalu sopan kepadaku. Fasilitas di sini terlihat tidak bagus, kita kembali ke rumah sakit yang ada di kota saja."
"Tidak perlu, tidak perlu. Aku hanya menginap semalam saja. Besok aku sudah bisa keluar."
"Semalam juga terhitung. Lagi pula, tidak orang yang menjagamu. Apa aku tinggal di sini untuk menjagamu?"
Jing Wushuang hampir saja menggigit lidahnya sendiri. Kegilaan apa lagi yang dilakukan oleh pria ini? Pikirnya. Padahal dia sudah mengatakan dengan jelas kepadanya. Tapi tetap saja pria ini mencarinya kemana-mana.
"Direktur Mu, ada orang yang menjagaku. Aku benar-benar terima kasih atas perhatianmu, tapi aku benar-benar tidak membutuhkannya. Pasti kantor sangat sibuk sekarang, jadi Anda kembali saja."
Hati Mu Yuhao terasa sakit. Bukan karena dia tidak mengerti ucapan Jing Wushuang yang menolaknya, tapi karena untuk bertemu dengan wanita ini dia harus berdebat dengan pamannya. Sedangkan wanita ini malah...
"Jing Wushuang, apa kamu harus menolakku hingga sejauh ini? Aku sungguh mengkhawatirkanmu. Memangnya perhatian seorang teman juga tidak bisa?"
Pada dasarnya, Jing Wushuang lebih tua dua tahun dari Mu Yuhao. Tapi tidak bisakah dia melihat maksud baik dari seseorang sepertiku? Batin Mu Yuhao.
Jing Wushuang merasa hal paling tabu dari sebuah cinta adalah seperti mencampur lumpur dengan air. Menjijikkan. Tidak ada sesuatu yang abu-abu dalam dunianya dan dia tidak menikmati proses semacam itu. Mata indahnya menatap Mu Yuhao dan berbicara dengan serius kepadanya, "Direktur Mu, aku berpikir, sebelumnya aku sudah mengatakan hal ini dengan sangat jelas. Hubungan kita benar-benar hanya sebatas atasan dan bawahan. Anda benar-benar tidak perlu seperti ini. Saat ini perusahaan sedang banyak proyek yang sedang berkembang, jadi lebih baik Anda kembali."
Mu Yuhao menertawakan dirinya sendiri, lalu berkata, "Kerja, kerja, kerja. Kamu dan dia sama saja menyuruhku untuk bekerja. Apa kalian tidak melihatku kalau aku selalu serius dalam bekerja, hah? Jing Wushuang, apa aku sungguh tidak memiliki kesempatan sedikit pun?"
Jing Wushuang terkejut ketika Mu Yuhao mengatakan 'kamu dan dia sama saja'. Apa jangan-jangan 'dia' yang dimaksud Mu Yuhao adalah… Gumamnya dalam hatinya. Lupakan, bagaimanapun juga, urusan keluarga mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan dirinya.