Jing Wushuang tidak bermaksud untuk menyalahkan Ibu Wu, dia juga ingin bersikap baik kepadanya. Namun sudah terlambat bagi seorang yang baru kenal seperti wanita paruh baya itu untuk senang meski dirinya tidak sampai melampiaskan kekesalan hatinya.
"Nona Jing, saya melihat pertumbuhan Tuan Mu Jinchen seperti anak saya sendiri. Bagaimana bisa saya tidak melihat perbedaan ketika dia bersama dengan seorang wanita…"
"Ibu Wu, tolong jangan katakan lagi. Saya mengenal Tuan Mu Jinchen hanya dalam waktu dua hari dan kami tidak membicarakan hal lainnya. Oh iya, Ibu Wu panggil saya Wushuang saja atau shuang shuang juga tidak apa-apa." Jing Wushuang merasa sangat pusing, dia sudah mengatakan hal ini berkali-kali, tapi Ibu Wu masih saja tidak menanggapinya.
Mendengar ucapan Jing Wushuang, Ibu Wu melambaikan tangannya lagi dan berkata, "Sama saja, itu sama saja." Lalu dia berhenti bicara, kemudian terlihat seperti berbicara dengannya sendiri sambil tertawa, "Baru dua hari saja sudah sebegini baiknya. Bagaimana kalau sudah lama hihi."
Jing Wushuang memijat kepalanya. Dia benar-benar dibuat frustasi oleh Ibu Wu. Memangnya Tuan Mu nya itu sudah berapa lama tidak menemui wanita hah?
***
Sesampainya Su Ran di rumah, dia menyadari si keparat Jun Xiang itu sengaja mengatakan kalau Chu Yi sedang sakit. Tunangannya itu menggunakan kucing tersebut untuk menipunya agar kembali pulang.
Jun Xiang mau tidak mau mendapat omelan dan kemarahannya. Kemudian Su Ran pun menyuruh pelayan rumahnya untuk memasakkannya sup dan mengambil beberapa baju untuknya. Tiba-tiba dia teringat bahwa dirinya memiliki kunci apartemen Jing Wushuang. Dia pun kembali diam-diam pergi ke apartemen sahabatnya itu. Sesampainya di sana, dia melihat-lihat dan mengambil beberapa baju yang bisa digunakannya. Setelah selesai mandi dan berganti baju, dia juga sudah menemukan pengisi baterai ponselnya, lalu dia pun kembali ke rumah sakit daerah untuk menemui Jing Wushuang.
Sesampainya di rumah sakit daerah, Su Ran menyadari kalau Jing Wushuang belum kembali. Dia pun merasa ada yang aneh, padahal sekarang sudah malam dan di luar juga sedang turun hujan. Mu Jinchen tidak mempunyai alasan untuk belum mengembalikan wanita itu ke rumah sakit. Sementara itu, ponsel sahabatnya juga mati, jadi dia tidak mengetahui apakah Mu Jinchen langsung membawanya kembali ke rumahnya atau tidak.
Su Ran pun terpaksa menelepon Jun Xiang dan meminta nomor telepon Mu Jinchen. Tunangannya itu kembali menggodanya, kemudian baru memberikan nomor Mu Jinchen kepadanya. Bagi dirinya jika itu untuk Jing Wushuang, dia rela menyerahkan rasa malunya di depan Jun Xiang sebagai imbalannya.
Tanpa pikir panjang, Su Ran langsung menelepon nomor Mu Jinchen. Sekali, teleponnya tidak diangkat oleh pria itu, kemudian dia yang sudah merasa frustasi kembali meneleponnya untuk kedua kalinya. Setelah menunggu berdering lama sekali, akhirnya telepon tersebut diangkat.
Di tempat lain, Mu Jinchen sedang makan malam dengan Tuan Guo dari Grup Shanda. Melihat nomor asing yang tiba-tiba meneleponnya, dia tidak mengangkat telepon tersebut. Tapi, orang tersebut rupanya meneleponnya untuk kedua kalinya. Dia melihat nomor tersebut tampaknya juga bukan seperti nomor sales promosi. Sepulang dari luar negeri, orang yang mengetahui nomor teleponnya sangat sedikit dan kebetulan dia ingin keluar menghirup udara segar, jadi dia memutuskan untuk mengangkat telepon tersebut.
"Saya permisi untuk mengangkat telepon terlebih dahulu," ucap Mu Jinchen kepada Tuan Guo dan berjalan keluar dari ruang makannya. Dia mengapit sebatang rokok di jemarinya dengan gayanya yang menawan, lalu duduk di sofa yang ada di ruang istirahat.
"Halo." Suara khas Mu Jinchen yang berat dan lembut keluar dari bibirnya.
Baru saja mengangkat teleponnya, Mu Jinchen seperti langsung ditembak oleh senapan dari lawan bicaranya, "Mu Jinchen, akhirnya kamu mengangkat telepon juga hah? Aku menyuruhmu untuk menjaga Wushuang. Kamu menjaganya hingga kamu bawa ke mana hah?"
Terdengar suara nyaring dan bersemangat seorang wanita, tapi suaranya juga terdengar sedikit lucu. Suara jenis ini siapa lagi kalau bukan milik Su Ran, si kucing ganas milik Jun Xiang itu. Sepertinya hari ini banyak yang menelepon Mu Jinchen untuk mencari keberadaan Jing Wushuang. Dia kemudian menyipitkan matanya sambil mengisap aroma nikotin. Sebenarnya entah sejak kapan dirinya mulai terlibat hubungan dengan nama wanita bernama 'Jing Wushuang'.
Setelah menunggu hingga rasa nikotin merebak di indera penciumannya, Mu Jinchen akhirnya menjawab, "Nona Su sedang datang untuk mengecam diriku?"
Temperamen Su Ran yang suka meletup-letup tidak tahan dengan sikap tenang seperti ini. Lalu, dia pun berkata, "Mengecam apanya? Kamu ini benar-benar membuat orang panik setengah mati. Aku tiba di rumah sakit tapi tidak menemukan Jing Wushuang. Ponselnya juga mati, jadi aku tidak bisa menghubunginya. Karena itu aku bertanya padamu. Kamu sebenarnya membawa dia ke mana?"
Mu Jinchen mengangkat alisnya. Kemudian dia mengangkat tangannya yang sedang mengapit sebatang rokok dan menekan alisnya dengan pelan menggunakan ibu jarinya. "Tadi penyakit maag Nona Jing kambuh, jadi aku terpaksa membawanya ke rumah sakit terdekat di industri perfilman. Dia di rumah sakit 518."