Jing Wushuang kemudian mengambil salah satu kartu dengan logo 'khusus' yang tertera. "Ini. Kamu yakin akan tetap mengikutinya?" ucapnya sembari mengembalikan kartu lainnya kepada Su Ran.
"Tentu saja."
Sebenarnya, Jing Wushuang ingin berkata kalau tempat hiburan ini adalah milik perusahaannya. Hari ini dia keluar tidak membawa kartu kerjanya, padahal dengan kartu itu dia bisa bebas untuk masuk. Tempat hiburan ini sebenarnya tidak cocok untuk pasangan yang berkencan dan biasanya digunakan oleh pria-pria untuk berkumpul. Tempat ini memang cocok untuk hanya sekedar kumpul-kumpul kecil. Tapi dia sudah hafal dengan sifat Su Ran, kalau wanita itu tidak melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, dia tidak akan bisa tenang.
Tanpa membalas perkataan Su Ran, Jing Wushuang langsung membawa mobilnya ke depan tempat parkir. Dia mengambil kartu itu dan menempelkannya ke mesin yang ada. Terdengar 'tiit' dan gardu penjagaan pun terangkat. Setelah dia memarkirkan mobilnya, dia kembali bertanya, "Kamu tahu dia ada di ruangan mana?"
Su Ran langsung turun dari mobil, sambil menguncir rambutnya yang berantakan. "Tidak. Kita tanya saja sesampainya di resepsionis."
Jing Wushuang lagi-lagi tidak menjawab. Setelah dia mengunci mobilnya, dia berjalan mengikuti di belakang Su Ran. Membuntuti prianya dan melabraknya, sebenarnya hal semacam ini tidak bisa dilakukan oleh dirinya. Tapi jika itu bersama sahabatnya itu, sepertinya tidak masalah.
Sesampainya Su Ran di resepsionis, dia langsung berhadapan dengan seorang wanita yang berdiri di sana. "Tuan Xiang si keparat itu ada di ruang mana?" tanyanya.
Resepsionis itu memandang wanita kasar di depannya ini. Dari dandanan hingga gaun yang dipakai oleh mereka benar-benar tidak cocok dengan tempat hiburan ini. Dia pun sepertinya ingin mengabaikan mereka, lalu dia dengan sengaja memalingkan wajahnya, mengangkat kedua tangannya dan mengagumi baju yang terdapat batu kristalnya itu.
Su Ran yang sedang menggenggam kartunya mengetuk-ngetuk meja resepsionis itu, lalu kembali berkata, "Hei, aku sedang berbicara denganmu."
Dengan pandangan yang sinis, resepsionis itu memandang kartu yang dibawa oleh Su Ran. Dan perlahan dari jemarinya dia memberikan sebuah sinyal, lalu berkata dengan enggan, "Nona, tolong Anda jangan berteriak. Kami tidak bisa dengan sembarangan memberikan informasi pelanggan kami. Kami tidak mengetahui berapa banyak wanita yang memiliki ikatan dengan pelanggan kami. Tolong jangan melewati batas Anda. Saya tidak peduli bagaimana Nona bisa datang kemari. Kalau Anda mengambil kartu ini, tolong berikan kepada kami untuk kami urus."
"Kamu…" Emosi Su Ran mulai tersulut. Bisa-bisanya wanita ini berkata kalau aku mengambil kartu ini. Dan berkata kalau aku mencoba menggoda si Xiang keparat itu! Batinnya. "Buka matamu lebar-lebar hah?! Aku ini tunangan Tuan Xiang!"
Seusai Su Ran berteriak, resepsionis itu semakin melihatnya dengan tatapan merendahkan. Sudah tidak sedikit dia menemui wanita semacam ini, pemalas dan suka meracau seperti Su Ran saat ini. Dia pun mengangkat tangannya dan berkata, "Keamanan…"
Jing Wushuang tidak bisa melihat hal tersebut lebih lama lagi, yang merendahkan harga diri dan posisi seperti ini. Sebenarnya dia tidak ingin untuk ikut campur, tapi dia sekarang justru dengan segera berlari ke arah Su Ran dan menahannya. Dia pun menenangkan sahabatnya itu dan melirik ke sang resepsionis sambil berkata, "Panggilkan Manajer Zhang untuk menemuiku. Bilang saja Jing Wushuang ingin menemuinya." Setelah berbicara, dia langsung menaruh kartu namanya di atas meja.
Resepsionis itu mengambil kartu nama Jing Wushuang dan memerhatikan dengan seksama. Dengan tidak yakin dia menggumamkan nama Jing Wushuang dengan pelan. Dia sebelumnya belum pernah bertemu dengan wanita satu itu. Desas desusnya, pemilik dari klub ini adalah seorang perawan tua bermarga Jing. Mengapa justru yang hadir saat ini seorang wanita muda yang cantik jelita? Batinnya.
Di saat yang bersamaan, Manajer Zhang sudah berjalan keluar dengan tawa yang terlihat di wajahnya. "Aku tidak sengaja melihat Nona Jing dari ruang monitor. Aku kira wanita tua yang suka meracau, rupanya ternyata Nona Jing yang datang. Bagaimana kalau kita ke kantor untuk mengobrol?"
Tentu saja Manajer Zhang mengenal Jing Wushuang karena wanita itu terlibat dalam pengambilan sebagian keputusan manajemen dalam industri budaya dan hiburan Huanyu Internasional yang ada di Kota S. Dalam beberapa kesempatan wanita itu juga menjadi moderator ketika rapat dengan para direktur. Meskipun lebih banyak kontak dengan asistennya, tapi Manajer Zhang juga pernah bertemu langsung dengannya.
"Tidak perlu. Sebenarnya kali ini saya kemari karena ada urusan pribadi. Teman saya ada urusan mendesak untuk mencari tunangannya. Dia hanya ingin mengetahui tunangannya berada di ruang mana."