Tatapan Mu Jinchen selalu tertuju pada Jing Wushuang. Awalnya, dia mengerutkan keningnya, terlihat seakan sedikit tidak senang akan hal ini. Tetapi dia melihat wanita itu yang lebih malas daripada dirinya, bahkan tatapannya saja penuh rasa penasaran.
Untuk sesaat, dua pasang mata saling menatap satu sama lain. Tatapan Mu Jinchen yang terfokus pada Jing Wushuang, sehingga membuat tubuhnya secara tidak sadar bergetar. Dia pun masih merasa bahwa kekuatan aura dari pria ini begitu kuat, sehingga dengan mudahnya membuat suasana hatinya terpengaruh olehnya.
Su Ran tertegun ketika membuka pintu ruangan itu dan melihat beberapa pria dewasa di sana. Selanjutnya dia memutuskan untuk berjalan ke arah tunangannya dan berteriak di hadapannya, "Hei kamu! Apa kamu ini homo ya! Bisa-bisanya hanya untuk beberapa pria kamu membatalkan janji makanmu denganku! Selanjutnya jangan lagi memohon padaku untuk menemanimu makan. Dasar! Shuang shuang, ayo kita pergi."
"Kembali!" Melihat Su Ran yang akan pergi, Jun Xiang segera berlari ke arahnya. Dalam selangkah saja, dia langsung menarik tunangannya itu ke dalam dekapannya.
"Kamu sialan!"
Jing Wushuang yang melamun dibuat sadar oleh Su Ran. Tepat di saat mengalihkan pandangannya ke arah lain, dia melihat sosok pria itu. Dia tidak menyangka bahwa dia akan bertemu kembali dengan pria itu di situasi seperti ini.
Dua tahun tidak bertemu, nampaknya pria itu masih terlihat rendah hati seperti dulu. Nampaknya dia selalu terlihat seperti ini, dia tetap seorang pria yang penampilannya hampir sempurna dengan semua fantasi dari para gadis-gadis. Latar belakang keluarga dengan pendidikan yang tinggi, membuatnya menjadi seorang yang berpengetahuan luas. Seorang pria tampan dengan pengetahuannya yang luas ditambah sikapnya yang lembut, tidak ayal membuatnya menjadi salah satu idaman para wanita. Tapi dibalik semua itu, hanya Jing Wushuang yang tahu betapa kejamnya pria itu.
Di tahun itu, untuk bertemu dengannya saja, Jing Wushuang harus mengatur napasnya...
Di tahun itu, bunga sakura di Universitas B terlihat lebih indah dari biasanya. Saat itu adalah semester terakhir bagi Jing Wushuang. Pria tersebut yang saat itu menjadi tutor baginya, mengatakan sesuatu kepadanya. Jing Wushuang, kamu adalah duniaku...
Di tahun itu terlalu banyak hal yang terjadi. Hal yang ada dalam ingatannya hanyalah Jing Wushuang mencintainya, pria itu mencintai Jing Wushuang dan mereka bersama...
Dan saat itu juga, mereka berpisah...
Sebenarnya tidak banyak kenangan bagi Jing Wushuang, bahkan untuk berpelukan saja dia merasakan kalau pria itu hanya melakukannya dengan setengah hati. Ingatannya cukup dalam, mungkin karena itu adalah satu-satunya kenangan paling manis di tahun yang berharga. Mungkin itu karena sebuah pengkhianatan. Mungkin karena pengkhianatan itu membuat hubungannya kandas. Hanya saja pria itu sudah tidak mencintainya. Mungkin dari sejak awal pun dia tidak pernah mencintainya. Tapi, mengapa harus diriku? Batinnya.
Tang Mubai juga tidak menyangka bisa bertemu Jing Wushuang kembali di sini. Dua tahun tidak bertemu, dia melihat wajah kekanak-kanakan wanita itu kini telah menghilang. Kini dia menjadi seorang wanita dewasa dengan paras cantik nan murah hati. Dia memang sejak awal adalah seorang wanita yang lembut. Seperti sekarang, wanita itu terlihat tenang dan kemampuan untuk mengontrol temperamennya semakin baik. Jing Wushuang, duniaku… Pikirnya.
Pertahanan yang dibangun Jing Wushuang sudah runtuh sekali di pagi ini. Mungkin dia telah cukup untuk menata hatinya kembali, dia pun tidak menyangka bisa cukup tenang ketika bertemu kembali dengan Tang Mubai. Meskipun cukup tersentuh dan terkejut, tapi dia masih mampu mengendalikannya, bahkan hatinya kini terasa seperti air mengalir yang tenang. Andai saja dia tidak terjerat antara Su Ran dan 'keparat itu', mungkin dia bisa melangkah berhadapan dengan pria itu dan berucap 'sudah lama tak bertemu'.
"Jelaskan padaku mengapa kamu bisa ada di sini?" Jun Xiang memulai untuk bertanya. Dia mencoba menenangkan wanita yang ada dalam dekapannya ini. Sifat Su Ran memang sangat menjengkelkan dan dia pun sudah sejak lama mengetahuinya.
"Mencarimu untuk makan lah," jawab Su Ran dengan lantang. Saat ini, tidak mungkin baginya untuk berkata kalau dia datang untuk melabrak Jun Xiang.
"Makan? Lalu kenapa tidak datang bersamaku, hm?" Jun Xiang memiliki sepasang mata tajam layaknya sepasang mata elang. Ketika dia marah, sepasang mata itu semakin tajam tapi justru membuatnya semakin menawan.
"Aku malas berbicara denganmu. Lepaskan aku! Kamu sialan! Shuang Shuang, tolong aku!"
Jing Wushuang menghiraukan Su Ran yang meronta meminta bantuannya. Mereka berdua sedang bertengkar, tapi pandangannya malah terfokus pada hal lain. Perlahan dirinya mengembuskan napas panjang. Lalu dia berjalan selangkah demi langkah mendekat ke Tang Mubai dan berkata, "Lama tidak berjumpa, Profesor Tang."