Tải xuống ứng dụng
71.66% Pria Ketigaku / Chapter 43: Cinta Sudah Dekat (5)

Chương 43: Cinta Sudah Dekat (5)

Biên tập viên: Wave Literature

Sementara itu, Mu Jinchen tidak perlu menanyakan bagaimana Jing Wushuang tahu tentang statusnya. Sungguh pertanyaan yang tidak diperlukan. "Ternyata tujuan datang kita sama. Kalau begitu kita jalan bersama saja."

Setelah selesai berbicara, Mu Jinchen berjalan maju lebih dahulu, lalu diikuti mereka. Angin berhembus cukup kencang di posisi sudut ini, sehingga membuat rambut hitam panjang Jing Wushuang beterbangan dengan acak-acakan dan menutupi wajahnya. Tempat ini sungguh tempat yang tidak yang nyaman untuk berbicara.

Su Ran mendorong kursi roda Jing Wushuang di belakang Mu Jinchen. Raut wajahnya yang penasaran belum saja berubah. "Komisaris Mu? Mu Jinchen, kenapa aku merasa ketika pria itu menatap dirimu terlihat seperti sudah familiar? Kalian berdua sejak kapan seakrab ini?" 

Jun Xiang mengatakan kalau Mu Jinchen lah yang membawa Jing Wushuang ke rumah sakit. Di ruang klub kemarin malam, Su Ran terburu-buru karena tunangannya itu, jadi dia tidak sempat melihat dengan jelas sosok pria yang kini berjalan di depannya.

"Nona Su," ucap Mu Jinchen sambil menganggukkan kepalanya.

"Eh? Ternyata kamu mengenalku? Kalau begitu bukankah aku cukup terkenal di Kota S ini?" kata Su Ran sambil memperlihatkan wajah percaya dirinya. Matanya yang bundar terlihat menyipit karena tawa yang ada.

Mu Jinchen menjawab dengan datar, "Sungguh terkenal. Jun Xiang selalu membicarakanmu."

Situasi seperti ini sebenarnya sangat ingin membuat Chen Qidong tertawa. Mereka semua tahu kalau keluarga Jun Xiang telah memiliki seorang tunangan. Dikatakan pula tunangannya adalah seorang wanita yang kuat dan mudah sekali marah. Hanya saja, orang-orang jarang melihat Su Ran. Kalau sudah bertemunya, mungkin semua orang bisa menurunkan kacamatanya. Wanita ini sebenarnya juga cukup imut dan sifatnya juga sangat ceria.

"Jangan menyebut Jun Xiang di hadapanku. Aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya."

Mu Jinchen menutup bibirnya dan dia tidak bersuara lagi. Hanya saja, langkahnya tiba-tiba terhenti. Dia melipat kedua tangannya ke belakang dan berjalan beriringan dengan Jing Wushuang.

Proyek yang mereka kerjakan saat ini mengusung latar belakang Republik Tiongkok, yang mana secara khusus dibangun untuk permainan utama Chen Yu Entertainment pada paruh tahun kedua. Beberapa orang terlihat berlalu-lalang di latar belakang Kota S pada zaman 30an hingga 40an. Jalanan lawas dengan rumah teh kuno di kedua sisinya dan terdapat satu teater terbuka dengan sirat budaya Lingnan yang kuat. Tidak jauh dari sana, terdapat jalur kereta yang penuh dengan perubahan dengan kereta lawas berwarna hijau yang dibiarkan di atasnya.

Di saat ini pula, hujan turun rintik-rintik dari atas langit, terasa seperti cairan lembut yang membasahi bumi dan terasa pula seperti permen kapas yang disobek dengan lembut menyapu wajah. Lembut, basah dan sangat nyaman. Keempat orang itu berjalan dengan tenang menyusuri jalanan kecil, hanya terdengar suara dari kursi roda yang berputar. Sunyi, tidak ada yang berbicara di antara mereka. Keempatnya menikmati saat-saat romantis yang tenang nan syahdu untuk sementara waktu.

Kedua wanita bertubuh ramping itu adalah wanita yang berasal dari Jiangnan. Jing Wushuang adalah seorang wanita yang anggun dan lembut. Sedangkan Su Ran, wajahnya ketika tidak bersuara justru juga bisa terlihat seperti menipu seseorang. Di suasana yang tenang dan indah seperti ini, Chen Qidong merasa kalau wajah dan aura Mu Jinchen juga banyak berubah. Majikannya ini sudah lama sekali tidak merasa rileks tenang seperti ini, wajahnya juga terlihat lembut.

"Air mengalir dengan gelombangnya yang kencang. Sungai yang bergelombang terus mengalir tanpa beristirahat. Ketika mulai lelah, urusan dunia yang berpadu dengan gelombang pasang menjadi suatu suka dan duka. Sesuatu yang tak dapat dibedakan antara tawa dan kesedihan…" Tiba-tiba, nyanyian emosional memecah suasana klasik nan syahdu, yang membawa orang-orang kembali ke malam di Shanghai selama periode Republik Tiongkok.

Su Ran tiba-tiba berhenti mendorong kursi roda saat mendengar suara ponselnya berdering dari dalam tas. Dia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh lawan teleponnya, tapi belum mendengar beberapa kalimat wajah wanita itu langsung berubah drastis. Dengan ekspresi yang sangat cemas, dia berkata, "Tunggu, jangan apa-apakan dia! Dan jangan berikan sembarang makanan kepadanya. Aku akan segera untuk melihatnya. Sebelum aku datang, siapa pun dilarang menyentuhnya!" 

Setelah Su Ran menutup teleponnya dia segera menjelaskan kepada Jing Wushuang, "Wushuang, Chu Yi sedang kritis. Dokter hewan bodoh itu tiba-tiba berkata tidak bisa menyelamatkannya. Kemarin ketika aku pergi masih baik-baik saja loh. Jadi, sekarang aku harus pergi untuk melihatnya. Tapi sebelumnya aku harus mengantarmu kembali ke rumah sakit dulu." Dia pun seketika bersiap untuk kembali mendorong kursi roda sahabatnya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C43
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng dịch thuật
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập