"Aku juga ingin melihat—" Lalu aku teringat video call barusan. "Oh... Maaf, sepertinya kamera handphoneku rusak setelah tidak sengaja terbentur semalam," balasku berbohong. Kugigit bibirku dengan sedikit cemas karena Alex terdiam cukup lama. Kami tumbuh bersama, jadi kadang Ia bisa tahu saat aku sedang berbohong.
"Apa aku boleh melihatmu langsung?" tanyanya tiba-tiba.
Aku terhenyak di pinggir ranjang. "Apa maksdumu?" Lalu sebuah pikiran konyol melintas di dalam kepalaku. "Alex... jangan bilang kau masih ada di teritori Yellowstone sejak tadi."
"Hari ini masih hari liburku, apa kau tidak ingat?"
Kupejamkan mataku erat-erat, seharusnya hari ini kami masih menghabiskan waktu bersama. "Alex..."
"Aku masih ada di hutan dekat kastil Balthazar, aku hanya ingin melihatmu sekilas. Kau hanya perlu keluar ke balkon jadi kita tidak perlu bertemu langsung."