Tải xuống ứng dụng
70% CARAKU / Chapter 14: Tanda Cinta Vio

Chương 14: Tanda Cinta Vio

Hari ini Vio lembur, desain beberapa bangunan belum selesai di kerjakan, sudah jam 10 malam Vio masih serius di depan Laptop. Pintu ketuk ...

"masuk!" Jawab Vio, Aldi masuk kedalam mengecup kening Vio,

"Masih lama? Vio menggeleng,

"15 menit lagi selesai."

"Baik, aku tunggu." Aldi duduk di sofa menunggu Vio. Vio segera menyelesaikannya lalu mematikan laptopnya.

"Ayo udah selesai!" Aldi menggandeng Vio

keluar ruangan menuju parkiran.

"Al mobilnya pelan banget?" Protes Vio,

"Sengaja, biar lama- lama sama kamu." jawab Aldi, Vio memeluk Aldi.

"Tempat tinggal kita deket kamu kapan aja bisa ketemu."

"Kalau kamu atau aku ga sibuk baru bisa." Jawab Aldi pelan,

"Tapi, aku akan meluangkan waktuku untukmu setiap harinya." Jawab Vio.

"Makasih Vi..."Aldi mengecup pipi Vio.

***

Vio merapikan beberapa desain yang mau di bawa meeting bersama kliennya, Di waktu yang sama Aldi ngajak makan siang bersama temen- temennya.

"Vi bisa keluar tidak untuk makan siang?" terdengar Aldi sangat berharap.

"Maaf, hari ini Vio mau meeting sekalian makan siang juga."

"Oke kalau gitu hati- hati ya! Love U." Aldi memutuskan sambungan telepon.

***

Vio sampai di Cafe ketemu kliennya,

"Selamat siang Pak..." sapa Vio ramah,

"Siang Bu ... Silahkan duduk! " Vio duduk dan menyerahkan Desain yang diminta, Klien menerimanya dan tersenyum puas.

"Saya setuju Bu ... Tinggal proses." perasaan Vio lega, kemudian mereka berjabat tangan

dan di lanjutkan makan siang,

Selesai makan, Vio dan kliennya keluar, tapi tiba- tiba serangga kecil terbang dan masuk ke mata Vio, kliennya membantu mengeluarkannya dari mata Vio dan meniup mata Vio untuk mengurangi rasa perih, tapi tanpa mereka sadari dari parkiran Aldi datang dan melihatnya,

Kalau dari jauh terlihat Vio seperti sedang ciuman, Darah Aldi mendidih, masuk lagi kemobil dan pergi karna kalau nemuin Vio, takutnya Aldi tak terkendali jadi lebih baik menghindar.

Sampai dirumah Vio kelelahan dan tertidur, bangun- bangun karena ada suara panggilan telepon.

"Iya Dit ada apa?" Vio menjawab setengah sadar,

"Aldi kenapa Vi? dia minum alkohol kebanyakan sampe tumbang, padahal setauku dia jarang minum," mata Vio langsung bulat, kantuknya hilang dan yang tersisa rasa cemas.

"Vio tidak tau, tadi siang baik- baik aja, kita juga tidak bertengkar, Tolong bawa pulang Dit!"

"Oke" jawab Radit,

Radit membawa pulang Aldi di bantu Vio dan membaringkannya di tempat tidur.

"Apa yang terjadi???" Vio menatap Radit, meminta penjelasan Radit.

"Kita tadi mau makan bareng temen, yang lain tapi Aldi tidak datang, selesai makan aku telepon dia, dia jawab lagi di Bar, aku susulin sudah begini." Vio mengelus rambut Aldi.

"Ya sudah Malam ini Vio di sini nemenin Aldi."kata Vio,

Vio mengambil handuk kecil dan air hangat dari dapur untuk menyeka tubuh Aldi, Vio balik kekamar lagi, tapi Aldi lagi di kamar mandi muntah - muntah lalu ambruk, dengan susah payah Vio memapah dan merebahkan tubuh Aldi di tempat tidur, Vio menggantikan baju sama celana Aldi yang kena muntah.

"Vio kamu jahat." gumamnya, membuat Vio mengerutkan alisnya. Kening Aldi Vio kecup berkali- kali.

Dalam semalam Aldi beberapa kali muntah membuat badannya lemas, Vio membuat jus tomat dan makanan tapi tidak di makan Aldi.

Paginya Vio membuat steak ikan salmon dan orange jus buat Aldi. setelah sarapan siap, Vio bawa kekamar, Aldi bangun dengan lesu tapi dimatanya ada kemarahan. Vio duduk dan memeluk Aldi, Aldi tak membalasnya, dengan sabar Vio bertanya.

"Ada apa? Coba jelasin ke Vio! jangan diam aja, Vio tidak akan tau kesalahan Vio apa." Suara Vio lembut,

"Kamu tega Vi..." wajah Aldi makin terlihat kesal,

"Maksud kamu apa?" Vio makin bingung dengan sikap Aldi,

"Kamu kemaren di restoran ciuman sama cowok, bilangnya lagi meeting." Suara Aldi di tekan.

"Al, Vio bukan wanita murahan, coba jelaskan secara detail!" jawab Vio pelan, dan Aldi, menceritakannya setelah mendengar ceritanya Vio tersenyum...

"Itu kemarin aku kelilipan, serangga masuk mataku, klien aku cuma membantu mengeluarkannya dan meniup mataku, itu saja tidak lebih, kalau kamu tidak percaya, biar aku mintakan rekaman sisi TV nya, kebetulan itu cafe milik teman Vio,"

"Ma'af aku terlalu berpikiran Negatif," wajah Aldi merasa bersalah, Vio mengecup pipi Aldi.

"Cuma kamu satu- satunya." Vio meyakinkan sambil memeluk erat Aldi.

"Ma'af aku terlalu mencintaimu." Vio tersenyum manis,

"Sarapannya di makan badan kamu butuh tenaga!" Aldi mengangguk,

"Aku mandi dulu..."

"Mandinya pake air hangat ya! " perintah Vio.

Setelah sarapan Aldi memeluk Vio dan berbisik di telinga Vio,

"Aku kangen Vi ..." rengek Aldi,

Aldi langsung mendaratkan ciumannya di kening , bibir Vio dan leher Vio, tubuh Vio bergetar gairahnya mengalahkan akalnya, Vio berbalik dan mengecup bibir Aldi, menggantungkan tangannya di leher Aldi. Tiba - tiba Aldi diam dan menatap Vio meminta persetujuan, Vio hanya mengangguk dan baju Vio satu -persatu terlepas dari tubuhnya, baju Aldi juga sama, perlahan Aldi menelusuri daerah sensitif Vio membuat gairah Vio memuncak,

"Kamu udah siap?" bisik Aldi, Vio mengangguk,

"Apapun yang terjadi lakukanlah! Vio tidak akan menyesal," selanjutnya Vio memejamkan matanya. tapi ketika Aldi menekan bagian intim Vio, Aldi kaget.

"Ini pertama Vi?" Vio mengangguk dan di sudut matanya jatuh butiran bening, pipinya basah. membuat Aldi merasa bersalah, Aldi berhenti dan mengurungkan niatnya tapi di tekan Vio, Vio memeluk tubuh Aldi erat,

"Udah setengah jalan Al, tidak akan merubah kembali seperti awal,teruskan!" Aldi mengangguk menuntaskan sampai selesai dan memeluk Vio.

"Ma'af..." Vio hanya tersenyum kemudian terlelap tidur,

Aldi terbangun melihat Vio masih nyenyak,

"Love U... Vio..." Aldi mengelus wajah lembut Vio mengecupnya berkali -kali. membuat Vio terbangun, melihat Aldi menatapnya, wajah Vio memerah. Tapi ketika hendak bangun tubuh Vio sakit semua dan tidak bisa jalan, Aldi mengerti dan menggendongnya kekamar mandi di turunkan di bathtub yang telah di isi air hangat,

"Mau ku bantu? ma'af beberapa hari ini akan terasa perih..." Vio tersenyum mengangguk dan mencium pipi Aldi.

Selesai mandi, Vio duduk di sofa ...

Aldi membawa cokelat panas dan roti.

"Makan dulu ini! nanti makan malam aku akan pesan buat kita."

"Tidak usah, nanti Vio yang masak." Aldi menggeleng,

"Jangan melakukan aktivitas dulu, cukup di samping aku saja," tangan Aldi melingkar di pinggang Vio. Vio diam tidak mau berdebat lagi.

"Kenapa kamu memberikannya untukku Vi?" Aldi menatap dalam,

"Karna kamu pantas mendapatkannya, Itu bukti aku mencintaimu dan tidak akan mencintai yang lain," jawaban Vio sangat menyentuh Aldi.

"Kita menikah Vi...!" Vio menggeleng,

"Aku belum siap," jawabnya,

"Tunangan?" Vio mengangguk setuju, Aldi gembira mendengarnya.

"Untuk menikah, aku akan menunggu waktu itu tiba dengan sabar," Vio mengangguk.

Aldi berjanji pada dirinya sendiri akan menjaga Vio sampai akhir, apalagi setelah kejadian ini Aldi semakin tak ingin melepasnya. Jauh darinya sebentar aja membuat Aldi frustasi...

***Diary...

Telah kuserahkan hidupku padanya

bukti cinta tanpa syarat

bukti kasih sayang tak berujung

di hadapannya aku lemah....

menolak sedikitpun tak sanggup

Melihat dia terluka aku tak berdaya

karna dia begitu berharga

***Viona

Vio duduk terdiam menatap Senja ....


next chapter
Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C14
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập