setibanya diatas, aku memandangi pemandangan yang indah. Tempat yang kukira hanya sebatas atap yang kosong ini merubah semua pandanganku. Aku terdiam sejenak, menikmati angin yang berhembus pelan sembari memasang earphone dan memutar musik instrument yang semakin membuat ku terlarut akan ketenangan.
"Pantas saja tidak kelihatan dari bawah" gumamku
Aku berjalan lebih jauh, tidak memperdulikan apakah kelas akan dimulai atau belum. Aku melihat-lihat dan memutuskan melihat pertarungan dibawah. -
"Dingin"
Aku menyandarkan tanganku ke pembatas atap yang menghalangi pemandangan taman di belakangku dan menyaksikan pertarungan yang berlangsung tidak lama.
"Kelas A memang sadis" ucapku dengan tawa kecil.
Aku memeriksa jam yang ku pakai dan benar, kelas akan dimulai. Apakah aku harus bolos? tanya ku. Akhirnya aku memutuskan tinggal.
"Um, Ke-Keanu, a-apa itu kau?"
" k-kenapa kamu di atas?"
"Apa yang kau lakukan disini?"
Eh? Seseorang memanggilku? Suara ini juga terdengar familiar pikirku. Seketika aku langsung membalikkan badanku. Aku sedikit terkejut melihat Cheverly dan Lucy berdiri didepan pintu dengan wajah bingung. Kami bahkan tidak berbicara apapun selama beberapa menit. Saat aku ingin menjelaskan apa yang terjadi seketika aku melihat air mata Cheverly menetes.
"Aaa... ada apa?"
Aku bertanya-tanya apa yang telah ku lakukan.
"Kamu menangis?" tanyaku.
"T-tidak!, k-kelilipan, ya kelilipan, ini hanya kelilipan." jawabnya sambil berlari meninggalkan aku dan Lucy.
Aku sempat tertegun melihat sikapnya itu, sisinya yang tak pernah diperlihatkan kepada siapapun, wajahnya yang tersipu malu. Tapi... Apa yang telah ku lakukan?. Aku berpikir cukup keras hingga tidak sadar, Lucy menghilang dari pandanganku.
*menghela nafas*
Pada akhirnya aku mengurungkan niat bolosku dan bergegas kembali ke kelas.