Lian dan Candra mengikuti ibu dan pramuniaga itu untuk mengecek CCTV. Mereks terlihat tenang terutama Lian karena sesuai dengan yang dikatakan Candra kalau Radit tidak bersalah. Berbeda dengan pramuniaga pria itu yang terlihat gugup dan panik
"Kami datang untuk melihat rekaman CCTV di bagian guci" Ibu anak itu berkata dengan nada bicara yang tenang
"Baik bu. Silahkan tunggu sebentar!" Ujar pegawai yang bertugas untuk mengawasi CCTV
"Maaf pak…"
"Panggil saja saya Lian"
Lian menyela karena mereka belum berkenalan
"Ya, pak Lian. Saya Mery, saya salut dengan ketenangan anda. Tapi, jika terbukti kalau saudara sepupu anda yang bersalah maka anda harus meminta maaf pada karyawan dan anak saya. Anda juga harus mengganti rugi atas pecahnya guci di toko dan juga kompensasi atas keributan yang telah anda ciptakan!"
Lian menunjukkan senyum mencibir dengan sikap yang tetap tenang, dia mengerti kalau bu Mery ternyata ingin memerasnya dengan alasan kejadian ini
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh