Namun sayang, Juna benar-benar belum memikirkan untuk menikah saat ini. Ia masih dihantui dengan cinta bertepuk sebelah tangannya. Dan masih hanyut dalam perasaan yang ia miliki ke Ara, wanita yang menjadi serba pertama bagi Juna.
"Hai Jun?" suara wanita terdengar memanggil Juna saat ia terduduk sendiri di depan perpustakaan kampus.
Juna menoleh mencari sumber suara, lalu mendapati seorang wanita yang tampak tak asing bagi dirinya.
"Nanda?"
"Lu masih inget gue ternyata?"
"Wajah lu terlihat gak asing buat gue soalnya. Lu ngapain di sini?"
"Gue kuliah di sini."
"Seriusan? Sejak kapan?"
"Tahun 2016 awal."
"Lah, gak beda jauh dong dari gue."
"Emang lu kapan?"
"2015, tapi gue ambil cuti satu semester, jadi tahun ini gue baru bener-bener selesai."
"Lu ambil jurusan apa?"
"S2 Psikologi, lu sendiri?"
"Gue S2 bisnis, bukannya seharusnya elu udah selesai? Kenapa masih di sini?"
"Gue baru ngajuin sidang akhir bulan ini, jadi kemungkinan kita bakal wisuda bareng."
"Oh gitu."