Maya terus mondar - mandir di depan Amar, membuat Amar menjadi pusing.
"Kau bisa duduk dengan tenang tidak? Ini sudah larut malam dan hampir semua orang sudah beristirahat. Tetapi kau malah mondar - mandir seperti orang yang terkena diare mondar mandir pergi ke toilet?" Kata Amar sambil pusing melihat tingkah Maya.
"Mengapa banyak sekali kejadian. Kalau terus menerus ada masalah. Kapan kita bisa menikah dan pergi ke Jepang ? Nanti semuanya akan terlambat. Kau lihat bagaimana Putri Alena dan Putri Rheina sekarang sudah berteman? Bagaimana kalau Yang Mulia Nizam akan menyentuh Putri Rheina nantinya. Bahkan Nayla tidak sengaja memergoki mereka berciuman" Kata Maya kepada Amar.
"Memergoki katamu? Asisten itu sengaja melihat karena penasaran kalau majikannya akan menyentuh Putri Rheina. Tetapikan tidak terjadi apa - apa. Mereka hanya berciuman. Aku yakin Yang Mulia Pangeran Nizam tidak akan sampai menyentuhnya" Kata Amar.