Baixar aplicativo
82.18% ZEN: Didunia Fiksi / Chapter 226: Poligami

Capítulo 226: Poligami

Disebuah tempat yang modern, saat ini berkumpul beberapa pria berjas rapi sedang merapatkan sesuatu yang penting saat ini. Beberapa orang disana bisa terlihat sangat ketakutan, karena mereka mendapatkan sebuah ancaman yang bisa mengancam karir mereka saat ini.

Entah bagaimana, semua yang mereka lakukan bisa bocor dan akan digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, untuk menggunakannya sebagai ancaman yang diberikan kepada mereka jika mereka tidak mengikuti kemauan mereka.

"Apakah kamu sudah melihat berkasnya?" tanya salah satu pria yang ada disana.

"Kami sudah melihatnya tuan, dan dipastikan jika hal itu tersebar pada publik, maka reputasi partai kita akan hancur, dan beberapa orang pada partai kita akan dimasukan kepenjara" jawab salah satu orang disana.

"Ya, dan juga dipastikan reputasi perdana menteri akan hancur" kata seseorang yang mengkhawatirkan posisi perdana menteri yang berasal dari partainya saat ini.

"Baiklah, mari kita ikuti saja apa yang diinginkan orang yang memegang semua rahasia kita saat ini"

Ditempat lain, seseorang wanita sedang didandani karena dia akan melakukan sesuatu. Dia saat ini sedang tersenyum, setelah melihat sebuah kanal berita pada ponselnya saat ini. Bahkan orang yang mendananinya, saat ini penasaran dengan apa yang sedang dilihat wanita tersebut.

"Mengapa kamu sangat tertarik dengan berita tentang melegalkan poligami pada negara ini Silica-chan?" tanya seseorang yang sedang manata rambut dari Silica saat ini.

"Ah... tidak, aku hanya tertarik membacanya saja. Bukankah kita harus mengetahui setiap informasi yang terjadi saat ini" jawab Silica.

"Hmm.. benar juga katamu Silica-chan" jawab penata rambutnya.

Namun disebelah mereka, seseorang wanita sudah mendengarkan percakapan mereka sedari tadi. Wanita tersebut sangat paham mengapa Silica sangat tertarik dengan berita tersebut, dikarenakan dia mengetahui siapa yang disukai Silica saat ini.

"Ada apa denganmu Yuuki-chan? Apakah kamu sedang memikirkan sesuatu?" tanya penata rambut dari wanita yang mendengar percakapan Silica tersebut.

"Ah... aku hanya sedang melamun saja tadi" jawab wanita itu yang merupakan Yuuki.

Awalnya Yuuki dan Silica memang menjadi anggota grub idol yang beranggota lima orang, namun karena kemampuan mereka terpaut jauh dari ketiga anggota lainnya, maka pihak label memutuskan membuat mereka berdua untuk menjadi sebuah duet idol.

Berkat kemampuan mereka yang tinggi, dan penampilan mereka yang imut, tidak dipungkiri ketenaran mereka langsung meroket walaupun mereka baru saja melangsungkan debut. Sekarang wajah mereka ada dimana – mana dan lagu yang dibawakan mereka berdua, merajai semua tangga lagu dinegara ini, bahkan hingga internasional.

"Tunggu, bukankah pakaian kalian merupakan karya dari perusahaan reMyu?" tanya seorang penata rambut yang menata rambut dari Silica saat ini.

Namun bukannya menjawab, Silica hanya tersenyum dan mengangguk untuk menjawab penata rambutnya tersebut. Mendapat konfirmasi dari Silica, bahkan beberapa orang yang berada diruangan tersebut mulai heboh.

Siapa yang tidak mengetahui perusahaan reMyu yang saat ini sedang naik daun. Perusahaan dibawah naungan perusahaan Elite yang dipimpin oleh orang terkaya didunia saat ini, yang berhasil menciptakan berbagai hal.

Memang tindakan mereka mengakuisisi perusahaan reMyu menjadi perbincangan saat itu, karena mereka hanya mendengar perusahaan reMyu merupakan perusahaan pakaian. Namun tidak disangka, pemilik perusahaan reMyu yaitu Remia, merupakan desainer yang paling dicari saat ini, karena desain dan inovasi dalam setiap karya rancangannya.

"Apakah kamu pernah bertemu dengan Remia-san, Silica-chan?" tanya seseorang yang bertugas menjadi penata pakaian saat ini.

"Aku pernah bertemu dengannya" jawab Silica sambil tersenyum.

"Betapa irinya. Bahkan kudengar dia yang membuat semua pakaiannya." Kata penata pakaian tersebut.

"Ya, dan juga dia sangat cantik, aku pernah melihatnya sekali ditelevisi saat itu" kata seseorang lagi.

Memang Zen sudah menciptakan sebuah artefak yang dapat mengubah penampilan saat digunakan oleh beberapa wanitanya, yang saat ini tidak memungkinkan muncul langsung pada publik jika berada didunia ini, jika tidak menggunakan artefak tersebut.

Mereka mulai membicarakan tentang Remia ditempat itu dan membuat Silica hanya tersenyum saja saat ini tentang apa yang mereka obrolkan. Hingga mereka mengosipkan tentang kehidupan pribadi Remia saat ini.

"Lalu, apakah kamu pernah bertemu dengan Suaminya, Silica-chan?" tanya penata rambutnya.

Memang, Remia dikenal seseorang yang sudah bersuami, karena disetiap kesempatan Remia akan selalu membawa putrinya yaitu Myu, dan mengkonfirmasi dirinya sudah berkeluarga dan hidup bahagia dengan suaminya.

"Bagaimana penampilan suaminya? Apakah dia tampan? Apakaha dia kaya?" tanya beberapa orang kemudian saat Silica berkata dia mengetahui suami dari Remia.

"Dia sangat tampan dan juga sangat kaya" jawab Silica saat ini.

Ditempat lain, tiga orang wanita saat ini sedang membicarakan sesuatu, pada sebuah ruangan didalam sebuah gedung yang sangat megah. Pemilik dari gedung ini, merupakan seorang wanita yang saat ini menjadi orang terkaya didunia saat ini.

"Akhirnya mereka sudah bertindak" kata seseorang disana saat ini.

"Tetapi, aku tidak menyangka petinggi negara ini melakukan hal tersebut, Rinko-san" kata seseorang wanita kemudian.

"Makanya aku sangat membenci mereka Yuna" jawab wanita didepannya yang merupakan Rinko.

Akhirnya mereka mulai mengobrol ringan hingga seseorang saat ini mengintrupsi kegiatan mereka saat ini.

"Maafkan aku karena menganggu percakapan kalian berdua nona, tetapi nona Yuna harus mengikuti pertemuan dari pihak Amerika saat ini" kata seseorang yang merupakan asisten pribadi Yuna yang bernama Ice.

Ice merupakan naga es yang dihidupkan oleh Zen sebelumnya, beserta lima naga yang lainnya dan saat ini dia merupakan pelindung sekaligus asisten pribadi untuk Yuna saat ini.

"Apa yang diinginkan pihak Amerika hingga menghubungimu Yuna?" kata Rinko setelah melihat Yuna akan pergi menuju kesebuah pertemuan.

"Mungkin karena rancangan dari Remia" kata Yuna.

Mendengar perkataan Yuna, Rinko langsung mengerti dengan apa yang dimahsut saudara perempuannya tersebut. Selain pakaian dengan desain yang bagus, Remia juga menciptakan sebuah pakaian dengan kemampuan anti peluru.

Setelah Yuna memperkenalkan rancangannya tersebut, beberapa negara langsung menghubungi perusahaan Yuna, dan memesan pakaian tersebut. Saat ini perusahaan Yuna menjual pakaian tersebut dengan jumlah yang sedikit dan dibandrol dengan harga yang sangat amat mahal.

Namun tetap saja, walaupun harga yang diberikan Yuna tidak masuk akal, semua negara berlomba – lomba membeli rancangan dari Remia tersebut, hingga saat ini perusahaan Yuna yang menaungi perusahaan dari Remia, sudah kehabisan stok.

"Ya, bukan hanya Amerika saja, beberapa negara juga mencoba bernegosiasi denganku agar mendapatkan rancangan dari Remia. Bahkan mereka sampai mencoba menghubungi Remia secara langsung" kata Yuna.

"Tentu saja mereka memperebutkannya. Pakaian ciptaannya merupakan inovasi yang sangat hebat." Kata Rinko.

Mereka tidak menyangka, desain seperti dress, jas, pakaian kebesaran, gaun dan sebagainya, bisa Remia ciptakan dengan desain yang sangat memukau dan semua pakaian tersebut merupakan pakaian anti peluru dan membuat beberapa orang berlomba – lomba memilikinya saat ini.

"Baiklah, kalau begitu sampai jumpa lagi Rinko-san"


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C226
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login