Woilah, punya lapangan selak bola juga. Ayolah, Om Lin Pan, adopsi aku jadi anakmu, Sultan. Punya lapangan, tapi nggak punya kesebelasan, nanti mubadzir, Om. Sisanya gampang, paling enggak kehadiranku bisa nambahin beban Lin Hua 😭😭😭🤧
Saelah, Lin Xiao. Awas kalau kamunya budeg di tengah jalan. Nanti Lin Tian di belakang nyemil pinggiran kursi malah nggak ketahuan lagi. Betewe, suka aliran musik apa, nih? Coba puterin campursari, siapa tahu jiwa asli Lin Tian bisa terpanggil ke habitat semestinya.
Tunggu, tunggu, sebentar, Thor. Lin Xiao? Si paling pecicilan itu nggak bisa tebar pesona alias TP-TP di depan cewek? Amsyong, ini lebih menggemparkan daripada Lin Tian yang nyegat delman buat pergi plesiran. Udah humoris, nggak ganjen, idaman sekali, ya, Lin Xiao ini. Woiya, ganteng. Sayang, aku terlalu nyata untuknya yang sekadar wujud kreasi Kakak Author.
Nggak kebayang hidungnya Lin Tian kek apa panjangnya
Lin Xiao pun mengangguk tanpa rasa bersalah, "Benar sekali. Semakin kau berbohong, maka hidung kakak akan semakin panjang," timpalnya dengan santai dan hanya sedikit melirik ke arah Lin Tian.
Action · arayan_xander
Aiya iya, maybe sebelum Lin Tian lompat ke laut, Lin Hua udah seret lehernya kaya kambing mau disembelih. Nope, lebih dari itu. I think that Lin Hua would be never let him dating with another girl, hhh
😭 Eleuh, malah spoiler nasib sendiri
Lin Tian mengangguk pelan, "Ya, benar. Tadi aku menonton drama bersama Lin Hua. Dramanya menceritakan tentang seorang pendekar yang mati dan akhirnya hidup kembali. Namun, kehidupan yang dia jalani sangat berbeda dengan kehidupan pertamanya."
Action · arayan_xander
Gosah tatap-tatapan, please. Bukan kalian, tapi aku yang baper. Lekas jalan-jalan, hayuk? Nanti keburu sore, malam jumat biasanya hujan, wkwkwk.
Wei, sia weh! Aing baca part ini kebetulan playlist lagi muter lagunya Mas Subak yang Child. Tahu, nggak? Gatau, yaudah. Intinya, pas Lin Xiao spill soal masa lalu, seolah aku ikut ngerasain how deep Lin Tian's hurt heart. Please, habis ini semoga dia dikasih banyak-banyak smile sama Kak Thor.
Senggakhaeinende, pedang yang waktu itu eodigangeoya? Aa, sama satu lagi. Itu, 'kan, Lin Tian dari masa lalu, terus jiwa Lin Tian masa modern nyangkut di mana? Jangan-jangan masih gantung di parabola tetangga.
Mau sejauh apa pun transport ke dunia lain, seperti apa pun keadaannya, yang namanya makanan itu universal, semua belahan alam perlu hal itu. Makanan katanya pemersatu rasa, tapi kayanya Lin Tian udah bikin filosofi itu jadi pemecah, ya? Xiao sama Hua yang telaten, ya, ngurusin tuh bayi gede.
Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam
Action · arayan_xander